***Tau apa hal tergila yang di alami Winter semasa hidupnya? Yaitu di lamar dengan pria yang baru saja ia kenal semalam.
Demi Tuhan Winter baru tahu siapa Jaehyun dan bagaimana pria itu bisa semudah ini datang bersama keluarganya untuk meminangnya??
Ini gila. Jelas sekali ini gila.
Winter terkejut saat mamanya tiba-tiba menerobas masuk ke dalam kamarnya dan meminta dirinya untuk mempercantik diri karena mereka kedatangan tamu. Dan ternyata tamu yang di maksud adalah keluarga Jaehyun yang berniat meminangnya!
"Nak Winter.."
Jemari kecilnya yang sejak tadi hanya mampu memainkan bawahan dressnya perlahan tehenti, atensinya teralihkan begitu tante Tiffany yang merupakan bunda Jaehyun memanggilnya.
"Ya?" Tentu saja Winter menyahut sembari membentuk senyumnya.
"Boleh aku bicara sama Winter berdua?" Suara Jaehyun membuat semua kepala berpindah padanya. Dan pria itu justru memasang senyumnya kepada Winter yang ia lihat sejak tadi hanya melamun.
"Boleh banget." Mama Taeyeon menjawab cepat. Ia langsung mendorong Winter pelan agar segera bangkit dan menyusul Jaehyun yang sudah menunggunya.
Baik Jaehyun maupun Winter mengangguk pamit kepada orangtua mereka dan berlalu pergi menuju teras.
Hal yang di tangkap Winter saat mereka kini duduk bersebelahan di kursi teras ialah, pria itu memiliki kepribadian yang baik. Tujuan Jaehyun mengajaknya berbicara berdua pasti karena ingin menanyakan pendapatnya lebih dulu, kan?
"Kamu pasti terkejut sama kedatangan orangtua Mas," Jaehyun bersuara setelah beberapa detik hanya hening. "Maaf kalau Mas nggak kabarin kamu dulu,"
Winter tetap seperti biasa, memberikan senyumnya. "Kalau boleh jujur aku memang terkejut. Maksudku, kita baru kenal semalam loh Mas??"
"Iya, tapi reaksi kita yang baik-baik aja saat diminta makan malam berdua justru di nilai sebagai penerimaan atas comblangan orangtua kita," Jaehyun mengamati wajah Winter yang seolah tak terima dengan semua ini. "Kamu akan jawab apa kalau Mas melamar kamu?"
"Ya?" Bola mata Winter membulat. Merasa pusing memikirkan jawaban apa yang sesuai agar tidak menyakiti siapapun.
"Hm, sepertinya Mas terlalu buru-buru dan terkesan memaksa, ya?"
"Nggak, bukan begitu, Mas," Winter dibuat panik saat melihat wajah sendu Jaehyun.
"Boleh Mas jujur?" Tanya Jaehyun dan langsung direspon Winter dengan anggukan. "Sepertinya Mas jatuh cinta pada pandangan pertama saat lihat kamu,"
Mendengar ucapan Jaehyun tiba-tiba Winter merasa tenggorokannya mengering. Oh sial, apa ia sedang diberikan gombalan?
"Apa Mas selalu seperti ini?" Entah keberanian darimana Winter menanyakan keganjalan yang ia rasakan. Padahal biasanya ia pasti akan memilih bungkam soal perasaannya.
"Maksud kamu?"
"Mas akan langsung melamar perempuan yang membuat Mas jatuh cinta pada pandangan pertama seperti sekarang,"
Mendengar suara Winter yang sedikit sinis membuat Jaehyun justru tersenyum tipis. "Nggak. Nggak pernah," Jawabnya yakin. "Ini pertama kalinya Mas datang untuk melemar perempuan,"
Winter semakin meremas dressnya saat merasa jika Jaehyun tidak berusaha mendengarkan pendapatnya. Pria itu justru sedang meyakinkannya.
"Tapi kenapa? Kita baru saling kenal. Maksudku menikah bukan sesuatu yang mudah. Aku belum ada persiapan apapun. Aku belum bisa apa-apa, Mas," Winter sadar sekali ucapannya memohok perasaan Jaehyun. Dugaannya diperkuat ketika ia melihat raut wajah pria itu yang sedikit berubah.