***Saat kecil Jaehyun ingat ia pernah menonton berita tentang sidang kasus pembunuhan seorang anak yang ditemukan di dalam koper. Semua orang menduga jika penyebab kematian anak itu ialah perbuatan seorang penculik. Namun pengacara korban tetap gigih mencari bukti lain yang lebih masuk akal karena merasa jika pembunuhan itu bukan dikarenakan kasus penculikan.
Dan seolah diberikan jalan oleh Tuhan, akhirnya pengacara tersebut menemukan bukti lain yaitu hasil otopsi serta saksi para tetangga yang mulai berani angkat suara mengenai ibu tiri anak itu. Lalu bum! Semua liputan berita mengarah kepada ibu tiri yang selama ini selalu menangis pilu seolah tak terima kehilangan putrinya namun ternyata dialah dalang di balik terbunuhnya anak itu.
Sejak saat itu Jaehyun dengan lantang memberitahu kedua orangtuanya jika ia akan menjadi seorang pengacara. Ayah dan Bundanya sangat mendukung dan terus membimbingnya sampai kini dirinya telah berhasil menjadi seorang pengacara.
Setelah lulus master hukum dan bekerja sebagai pengacara membuat Jaehyun selalu disibukkan dengan pekerjaannya. Membuat pria itu jarang memiliki waktu luang untuk sekedar melirik gadis cantik disekitarnya.
Hal itu tentu membuat Tiffany yang merupakan ibunda Jaehyun dibuat kewalahan dengan sikap cuek anak laki-lakinya terhadap lawan jenis. Bayangkan saja tahun ini Jaehyun akan berusia 32 tahun, dan belum ada tanda apapun soal masa depan kisah asmara anaknya! Bahkan untuk sekedar gebetanpun Jaehyun tidak punya.
Tapi kemarin ketika makan malam Jaehyun tiba-tiba bertanya soal gadis yang ditemuinya di rumah teman arisannya. Mendengar anaknya menanyakan perihal seorang gadis tentu membuat bunda Tiffany heboh bukan main.
Jaehyun selalu cuek dengan sekitarnya, dan kini ia dengan repot-repot bertanya soal siapa gadis yang ditemuinya. Pasti Jaehyun tertarik dengan gadis itu kan?
Dengan segala kehebohannya bunda Tiffany segera berkunjung ke rumah teman arisannya, mama Taeyeon. Tiffany langsung bertanya mengenai anak gadisnya yang membuat Jaehyun tertarik.
And then bravo! Setelah sepakat dengan mama Taeyeon akhirnya mereka membuat pertemuan makan malam kedua insan tersebut yang akan terjadi malam ini.
Jaehyun yang sedang memeriksa berkas kasus di buat jantungan saat bundanya mengabari perihal dinner dengan gadis yang dibicarakan kemarin.
Serius secepat ini? Bundanya memang yang terbaik!
Setelahnya Jaehyun bergegas mandi di kantornya dan bersiap-siap di sana. Tak lupa rambutnya ia tata sedemikian rupa serta parfum yang membara.
Sekitar tiga puluh menit yang lalu Jaehyun sangat bersemangat, namun kini saat matanya menangkap sosok seseorang yang ia tuju tiba-tiba dia berkeringat.
"Mas Jaehyun?"
Ketika suara itu mengalun, jiwa Jaehyun seolah lepas dari raganya.
***
"Gimana tadi?"
Winter yang sudah lelah dan ingin segera tidur dikejutkan dengan kemunculan mamanya ke dalam kamar. Wajah mamanya sudah dipenuhi dengan masker bengkuang dan rambut yang di roll.
"Nggak gimana-gimana," Balas Winter sekenanya. Kini ia sedang membersihkan sisa make up sambil misuh-misuh dalam hati ingin segera terlelap.
"Loh bukan itu jawaban yang mau mama dengar!" Mamanya langsung berdecak malas begitu mendengar jawaban cuek anak gadisnya. "Kamu naksir Jaehyun juga, kan?"
Dua bola mata Winter berputar malas saat melihat wajah jahil mamanya. "No, mom," Ujarnya ringan. "Belum lebih tepatnya,"
"Kenapa belum? Apa cinta pada pandangan pertama bukan style kamu?"
Oh ayolah kenapa gaya bicara mamanya menjadi kekinian sekali? Pasti karena sering bergaul dengan ibu-ibu komplek.
"Ma," Nada suara Winter berubah resah. "Mama beneran mau jodohin aku sama Mas Jaehyun? Seriously?"
Mamanya terdiam, butuh beberapa waktu sampai ia akhirnya berdiri dan mendekat ke arah Winter. Kemudian ia memeluknya penuh sayang.
"Berkat ucapan bundanya Jaehyun, mama baru sadar satu hal besar," Ungkap mamanya sambil mengelus lembut puncak rambut Winter. "Mama cuma punya kamu dan kamu cuma punya mama saat ini. Tapi kalau nanti mama ikut menyusul papa, siapa yang akan jaga kamu nantinya?"
"Usia mama udah nggak muda lagi. Mama takut.." Tanpa sadar air mata mama Taeyeon keluar dengan sendirinya. Membayangkan anak gadisnya hidup sendiri di dunia yang kejam ini membuatnya khawatir bukan main. "Mama nggak bisa lihat kamu sendirian. Siapa yang akan menjaga anak gadis manis mama? Mama nggak nuntut kamu untuk nikah dengan siapapun, keputusan tetap ada di tangan kamu. Karena bagaimanapun hidup kamu harus sesuai keinginan kamu. Mama hanya khawatir sebagai seorang ibu."
Winter tersenyum dan merasa tersentuh. Mamanya jarang sekali berlagak melakonis seperti ini. Kemudian Winter memeluk dan membenamkan kepalanya pada perut mamanya.
"Mama nggak akan kemana-mana. Mama bakalan terus sama Winter. Mama nggak boleh pergi," Winter merajuk didalam dekapan mamanya. Air matanya ikut keluar.
"Oh my god! Masker mama retak!!"
***