05

734 79 4
                                    

Junkyu bersyukur Mashiho dan Jihoon dengan sukarela mau menjaga Doyoung. Mereka marah setelah Junkyu menceritakan apa yang terjadi dan mendukung apapun rencana Junkyu terhadap pembully Doyoung.

"Ga peduli cewek ataupun cowok, hajar aja pokoknya! Gila kali udah bikin adek kita sakit kayak gitu!" ucap Jihoon emosi saat Junkyu bercerita semalam. Kini ia dan Mashiho stand by di rumah sakit, sementara Junkyu dan Yoshi ke sekolah seperti biasa.

"Kenapa, dek?" tanya Mashiho yang menyadari kalau Doyoung saat ini nampak cemas. Dia duduk di tepi ranjang sembari mengusap lembut rambut bungsu Kim itu.

Jihoon berdiri di samping Mashiho. "Kepikiran Juna, ya?"

Doyoung mengangguk. "Aku takut nanti malah kak Ajun yang jadi korban selanjutnya. Walopun udah dibilang bekingannya kuat, tapi si Jaekyung itu pinter manipulasi..."

Jihoon menggenggam tangan Doyoung erat seraya tersenyum menenangkan. "Tenang aja, dek. Juna gitu-gitu lebih pinter dan lebih licik dari keliatannya. Bukannya si Jaekyung itu yang manipulasi Junkyu nanti, dek. Tapi sebaliknya."

Mashiho mengangguki ucapan Jihoon. "Bener kata bang Ji. Kak Juna biar orangnya mageran dan sering lemot gitu idenya banyak. Percaya aja deh sama kakak kamu."

Tepat setelah Mashiho selesai berbicara, petugas rumah sakit masuk membawakan jatah sarapan pasien untuk Doyoung.

"Dah makan dulu aja, dek. Ada puding susu kesukaan kamu, nih..."

.

.

.

.

.

.

.

Junkyu memarkirkan motornya di tempat biasa. Tak lama kemudian, Yoshi pun sampai dan parkir di samping Junkyu.

"Pagi, pak!" sapa Junkyu dengan santai. Dia bahkan tidak ragu memanggil Yoshi dengan sebutan 'pak' karena memang itu sudah seharusnya dia lakukan sebagai seorang 'murid'.

Yoshi tersenyum saja mendengar sapaan Junkyu. Di balik senyumannya itu, tidak ada yang menyadari kalau dirinya sedang memaki Junkyu. "Si anjing gue beneran dipanggil 'pak'..."

Junkyu merapikan letak helmnya seraya terkekeh. Dia bersuara tak kalah pelan. "Ya kan elu guru dan gue muridnya~" bisiknya dengan nada mengejek.

"Duluan ya, PAK Yoshi!" serunya sengaja menekankan kata 'pak' sebelum akhirnya berlali menuju kelasnya. Yoshi yang hanya bisa sumpah serapah dalam hati berjalan menuju ruang guru dengan perasaan ingin menggunduli sahabat baiknya itu.

"Pagi, pak Yoshi~"

Yoshi yang masih kesal pada Junkyu terkejut mendapat sapaan itu. Begitu dia menoleh ke samping, dilihatnya segerombolan murid tersenyum dan membungkuk sopan ke arahnya. Salah satunya.....

'Han Jaekyung.' dalam hatinya, Yoshi menyebut nama itu dengan penuh kemarahan. Tapi emosi di wajahnya berhasil tertutupi oleh senyum ramahnya saat menyapa balik para murid itu.

"Pagi, anak-anak!"

Gerombolan itu kemudian berjalan menuju kelas masing-masing. Jaekyung yang berjalan di belakang terlihat sedang mengoleskan liptint di bibirnya dengan bantuan cermin kecil. Yoshi juga melihat bagaimana gadis itu bersenda gurau dengan teman-temannya. Entah mereka ini orang-orang yang dipaksa tutup mulut dan berakting, atau justru adalah orang-orang yang tidak tahu kebenaran di balik topeng wajah manis Jaekyung.

'Abis lo sama Juna nanti!'

.

.

.

HaruKyu - The PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang