31. another night

769 75 6
                                    

Siang jam sebelas, Lisa diantar ke rumah sakit bersama Sowon untuk melakukan pengobatannya. Sungguh cepat bukan hari nya? Lisa saja juga merasakan hal yang sama.

"Unnie~ aku tak mau turun." Kata Lisa cemberut, Sowon tersenyum lalu melepaskan satbealt di kursi nya juga Lisa
"Semangat untuk sembuh Lisa! Sebentar Unnie ambilkan kursi roda dulu." Sowon keluar dari mobil.

"Huh? Rasanya ingin sekali menyerah." Gumam Lisa

Sowon membuka pintu mobil lalu menyodorkan tangannya kepada Lisa untuk di buat tumpuan oleh Lisa.

"Ayo! Lebih cepat lebih baik dan kau juga cepat sembuh!"

.

Dokter Namjoon tersenyum kala Lisa datang dengan duduk di kursi Roda
"Bagaimana keadaanmu? Baik baik saja kan? Tidak ada yang sakit?" Tanya Dokter Namjoon membuat Lisa menggeleng

"Kemarin malam aku sempat tidur dengan Seokjin Oppa, aku tidur dengan nyenyak." Sahut Lisa
"Begitu? Kalau begitu Kita mengobrol di ruangan ku saja selagi para perawat menyiapkan peralatannya." Ajak Namjoon

Sowon mendorong kursi Roda Lisa mengikuti Langkah Namjoon menuju ruangannya.

"Apakah Lisa berlatih berjalan kembali?" Tanya Namjoon dan di respon anggukan Oleh Lisa
"Aku selalu berjalan menuju Balkon lalu di suapi oleh Eomma! Jika aku bosan aku akan berjalan menuju Balkon menikmati Sore Hari!" Kata Lisa riang.

Lisa terus berceloteh dengan semangat kepada Namjoon, Namjoon tersenyum melihat Lisa yang bergitu bersemangat menceritakan keseharian nya setelah Pulang Dari rumah sakit kala itu.

Namjoon rasanya tak tega untuk melakukan kemoterapi, rasanya sesak melihat wajah Pucat tersebut lemah setelah menjalani pengobatan nya.

"Lisa!" Teriak Seokjin tak tau malu

"Tak tau malu sekali Dokter Saraf ini." Cibir Namjoon
"Begitulah sikap Kakakmu Lisa, masuk keruangan ku seperti Monyet." Kata Namjoon membuat Seokjin berdecih kesal.

"Oppa nanti enggak bisa menemani mu, sementara sama Sowon Noona ya?" Kata Seokjin, dirinya jauh jauh dari ruangannya menuju kesini demi Memberitahukan Lisa.

Lisa mengangguk lalu memegang stetoskop di leher kakaknya, rasa penasaran tiba tiba mengerubunginya tanpa sadar membuat orang-orang sekitar merasa gemas akan tingkahnya seperti anak kecil.

"Jeonghan Oppa? Tidak kesini?" Tanya Lisa masih memainkan Stetoskop milik Kakaknya
"Katanya tidak bisa tapi sehabis meyelesaikan urusan nya nanti akan kesini." Sahut Sowon

"Baiklah, ayo kita bersiap." Namjoon berdiri dari duduknya lalu mengambil alih kuris Roda Lisa dari Sowon, sebenarnya boleh saja menemani Lisa tapi Lisa menolak takut mereka malahan menangisinya.

Mereka akan khawatir dan tak tega dengan wajahnya walaupun setelah selesai melakukan Kemoterapi mereka akan tau.

.

Tubuhnya terbaring lemas dengan mata sayu, Lisa sungguh dibuat tak berdaya setelah melakukan kemoterapi.

Jeonghan juga sudah datang begitu juga Dara dan Seokjin.
"Cepet sembuh ya Sayang." Dara menciumi kening anaknya memberi semangat.

Dara mengelus kepala Lisa tapi tangannya melihat rambut Lisa mulai rontok, Wajah Dara menjadi sedih.
"Lisa istirahat dulu saja, Eomma akan pulang sambil membawakan makanan." Kata Dara lalu mengecup kening Lisa.

"Hati hati di jalan Eomma." Kata Jeonghan dan diangguki oleh Dara.

Jeonghan menatap adiknya yang tertidur, tubuh kurus dengan wajah pucat serta suhu tubuh Lisa sedikit dingin? Entahlah Jeonghan tadi mengelus tangan Adiknya yang dingin padahal sebelumnya masih hangat.

THE LAST REQUEST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang