37. Lalica!

876 79 0
                                    

Sowon menemani Lisa yang di poles sedikit make up agar wajahnya tak terlalu pucat sedangkan dua orang yang berbeda umur saling berbicara.

"Kerjaan ada di spanyol? Kenapa dadakan? Eomma seharusnya menelepon ku atau Sowon untuk menemani Lisa di rumah sakit!" Ucap Jeonghan emosi

Seokjin pun ikut emosi, dirinya sudah banyak bersabar dalam perilaku semena mena dari Dara tapi kini Dara berulah lagi.

"Jangan sampai Eomma mendekati Lisa lagi." Celetuk Seokjin dengan sorot mata tajam
"Sikapnya yang tidak berniat menjaga Lisa itu bisa saja memperparah kondisi Lisa." Sambung Seokjin sambil menatap Jeonghan.

Jeonghan yang paham tatapan itu mengangguk setuju, Dokter Namjoon juga mereka berdua persilahkan untuk makan atau sekedar menikmati dan di jawab terima kasih oleh nya.

Namjoon juga menceritakan bagaimana dirinya bisa ada disini bersama Lisa, tentu saja kejadian Lisa dengan Suho dia tidak tau.

"Cantik sekali anda Nona." Puji Perias tersebut lalu merapikan Rambut Lisa
"Terima kasih." Jawab Lisa lirih tapi masih bisa terdengar oleh Perias tersebut.

Mereka ber empat keluar dari ruangan tunggu, Lisa tersenyum sumringah kala semua mata tertuju padanya.

Sowon menepatkan Lisa di meja depan langsung berhadapan dengan altar pernikahan, Sowon duduk di samping kiri Lisa sedangkan Seokjin di sebelah Kanan.

"Oppa, aku aneh bukan? Seharusnya aku tak pantas ada disini." Bisik Lisa
"Tidak, kau pantas Lisa. Kau adikku dan siapapun yang mengatakan itu akan aku bunuh." Seokjin memeluk Adiknya

"Tapi aku seperti mayat berjalan di sini, lihat semuanya cantik juga tubuh mereka yang sehat. Sedikit membuat ku iri." Kata Lisa pelan sambil melihat para wanita yang memakai gaun cocok dengan tubuh mereka.

Seokjin hanya terdiam lalu menggenggam tangan kurus itu
"Apapun keadaan mu, Oppa tak peduli dengan itu. Kau di sampingku itu sudah membuat ku tenang Lisa, tak perlu berlebihan dalam memenuhi keinginan seseorang." Sahut Seokjin

Lisa tersenyum lalu membalas genggaman tangan Seokjin, Lisa menikmati acara tersebut walaupun paru paru juga hatinya yang nyeri tiada Tara.

Lisa hanya ingin menahannya dan tidak ingin membuat orang orang di sekitar panik, Lisa takut merusak acara tersebut.

Namjoon menghela nafas panjang, dirinya baru saja melakukan pemeriksaan terhadap Lisa yang sang empunya sedang beristirahat.

Pengobatan kemoterapi Lisa sudah berhenti sejak sehari yang lalu, tidak ada kemajuan dengan pengobatan tersebut kepada Kanker ganas ini.

"Berarti ini sudah semalaman dia menahan nya." Gumam Namjoon melihat hasil pemeriksaan Lisa.

Dirinya beranjak lalu mengantongi surat itu kedalam saku jasnya, pergi menuju ruangan Sang pasien.

"Permisi, apakah aku menganggu istirahat Nona Lalisa?" Namjoon menyembulkan kepalanya saja di pintu dan mendapatkan kekehan dari Lisa
"Tidak Dokter!" Jawab Lisa riang.

Namjoon masuk dan melihat sekitar, sepi sekali hanya ada Lisa di kasurnya.

"Oh, semua orang pulang dan izin akan kembali sore nanti. Mereka beristirahat dulu dan aku yang menyuruhnya." Kata Lisa paham dengan apa yang dipikirkan Namjoon

"Jika kesepian panggil aku saja ya? Aku sedang tida ada kerjaan hari ini." Namjoon duduk di ranjang Lisa lalu memegang tangan kurus yang memeluk boneka ayam tersebut.

THE LAST REQUEST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang