Chapter 09

847 104 23
                                    




"Yoongi-nim."

Yoongi berhenti ketika Taehyung mengejar dan memanggilnya.

"Ada apa, Taehyung?"

Taehyung menundukkan kepalanya. "Terima kasih, Yoongi-nim. Aku sangat berterima kasih atas apa yang terjadi hari ini. Yoongi-nim sudah membuktikan semuanya kalau aku tidak bersalah dan Han Yoobi yang telah berbohong. Sekarang orang-orang tidak menghakimiku lagi."

"Kenapa kau berterima kasih kepadaku? Aku tidak melakukan apapun."

Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal. "Kenapa Yoongi-nim harus berbohong? Aku jelas yakin kalau Yoongi-nim yang sudah melakukan ini semua dan membuktikan kalau aku tidak bersalah."

"Yakin saja tidak cukup, Taehyung. Terkadang kau yakin akan sesuatu tapi pada kenyataannya malah sebaliknya."

"Tapi aku sangat yakin kalau Yoongi-nim yang sudah merencanakan semuanya. Tadi Yoongi-nim sempat mengatakan kepadaku dan Nayeon agar menghabiskan minuman yang Yoongi-nim berikan dalam waktu setengah jam. Awalnya aku tidak mengerti. Tapi setelah yang terjadi, aku paham kalau Yoongi-nim akan membongkar semuanya."

"Kenapa kau begitu yakin kalau aku yang melakukannya? Aku tidak melakukan apapun, Taehyung."

Taehyung mendesis pelan. "Aishh... Apa susahnya untuk mengatakan iya, sih?"

"Wah, kau mengumpat? Kau mengumpat padaku, Kim Taehyung? Lagipula kenapa kau memaksaku untuk mengatakan iya pada sesuatu yang tidak aku kerjakan?"

Taehyung menghembuskan napasnya kasar dan meniup poninya. Dia menghentakkan kakinya karena kesal. "Ya sudah kalau Yoongi-nim tidak mau mengakuinya. Kalau begitu tidak usah bicara denganku lagi. Aku tidak suka kepada orang yang suka berbohong."

Taehyung ingin pergi dari sana, namun Yoongi menahannya dengan memegang lengannya.

"Jangan katakan itu!"

"Katakan apa?" tanya Taehyung dengan nada kesal, namun tanpa melepaskan lengannya dari tangan Yoongi.

"Yang kau katakan tadi. Jangan katakan kalau aku tidak boleh bicara denganmu lagi." Yoongi menatap Taehyung dengan lembut dan juga dengan nada suara yang begitu lembut. Jujur, dia tidak ingin itu terjadi. Dia tidak ingin Taehyung tidak mau bicara dengannya lagi.

"Memangnya kenapa? Aku juga sudah mengatakan alasannya. Aku tidak suka dengan orang yang berbohong. Aku yakin aku tidak salah dengan pemikiranku. Yoongi-nim yang sudah membuktikan aku tidak bersalah. Tapi kalau Yoongi-nim tetap bersikeras tidak mau mengakuinya, ya sudah tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksa, tapi aku juga akan tetap pada keyakinanku."

Yoongi tersenyum dan melepaskan lengan Taehyung. Dia lalu memindahkan tangannya untuk mengelus lembut kepala Taehyung. "Iya, aku yang melakukannya. Jadi jangan merasa kesal seperti itu."

Taehyung mengulum senyumnya. "Harusnya Yoongi-nim mengatakan itu dari tadi. Aku tidak akan bertanya bagaimana Yoongi-nim mendapatkan semua bukti itu, tapi aku akan berterima kasih kepada Yoongi-nim. Aku akan membalas kebaikan Yoongi-nim. Apapun yang Yoongi-nim inginkan, aku akan memberikannya. Tapi jangan yang mahal-mahal ya, aku tidak punya banyak uang."

Yoongi terkekeh mendengar ucapan terakhir Taehyung. "Aku tidak mengharapkan balasan, Taehyung-ah."

Taehyung terdiam sejenak mendengar ucapan Yoongi. Pria itu benar-benar berbicara santai kepadanya.

"Tapi aku ingin membalas kebaikan Yoongi-nim."

"Baiklah! Kalau kau memang ingin membalasnya, nanti malam aku akan menjemputmu ke rumahmu. Traktir aku makan malam!"

HATE YOU [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang