Chapter 16

975 133 32
                                    

Taehyung merasa ragu melangkahkan kakinya semakin masuk ke dalam ruangan yang begitu mewah itu. Rumah itu begitu megah dan mewah. Ah, apakah itu masih bisa dikatakan sebagai sebuah rumah? Mungkin penthouse lebih tepatnya. Bangunan paling tinggi di gedung apartemen elite dan luxury yang hanya diisi oleh kalangan atas.

Taehyung tersenyum melihat dinding kaca besar yang menghadap langsung ke pemandangan kota Seoul dan juga Sungai Han. Pemandangan di malam hari yang terlihat sangat indah dan dapat menenangkan hati. Setidaknya Taehyung merasakan ketenangan itu sebelum Jungkook datang.

Iya, Jungkook masih di kamarnya. Taehyung masuk sendiri dengan menggunakan kode pin yang Jungkook berikan.

Taehyung berdiri di depan dinding kaca itu dengan menempelkan kedua telapak tangannya. Dia tidak berhenti tersenyum melihat keindahan kota Seoul di malam hari yang dihiasi oleh lampu-lampu kendaraan yang lalu lalang atau juga dari gedung tinggi lainnya.

Jungkook keluar dari kamarnya dengan memegang sebuah map berwarna merah di tangannya. Namun langkahnya terhenti dan tangannya langsung turun ketika matanya melihat ke arah Taehyung. Atau lebih tepatnya saat Taehyung tersenyum menatap dari balik dinding kaca super tebal itu.

Bibir itu tersenyum. Bahkan mata itu juga memancarkan kebahagiaan. Dan — Jungkook tertegun melihatnya.





Flashback on

Jungkook dengan pakaian seadanya, hanya memakai kaos oblong dan celana training, juga sendal jepit di kakinya. Tangan kanannya menenteng kantong plastik berwarna putih yang di dalamnya ada cemilan yang baru saja dia beli di toserba. Sementara tangan kirinya menggenggam tangan seorang pemuda berseragam sekolah menengah atas dengan name tag Kim Taehyung.

Namun, langkahnya terhenti ketika dia merasa genggaman tangannya memberat karena Taehyung yang berhenti. Dia menoleh ke belakang dan mendapati kekasihnya itu sedang menatap sebuah gedung tinggi.

"Apa yang kau lihat, Baby?"

Dengan tahan kirinya, Taehyung menunjuk gedung itu, atau lebih tepatnya ujung gedung itu.

"Teman Tae tinggal di sana, hyung."

"Di sana?" tanya Jungkook dan menunjuk hal yang sama.

Taehyung mengangguk. "Katanya yang paling atas namanya penthouse. Dia tinggal di sana. Dia berkata kalau dia bisa melihat keindahan kota Daegu dari atas sana. Memangnya seperti itu ya, hyung?"

"Mungkin. Kan itu bangunan paling atas, jadi wajar kalau dia bisa melihat pemandangan kota Daegu dari sana."

"Katanya indah, hyung. Apalagi kalau melihat lampu-lampu kendaraan dan juga bangunan lainnya. Tae penasaran seindah apa?"

Jungkook terdiam. Mata pemuda di depannya itu berbinar melihat bangunan tinggi itu. Anak itu benar-benar penasaran apa yang sudah temannya katakan.

"Apa kau berharap memiliki penthouse juga? Agar kau bisa melihat pemandangan kota dari atas sana?"

Taehyung tersenyum. "Siapa yang tidak menginginkan hal itu, hyung? Hanya saja itu bukan sesuatu yang sangat Tae harapkan. Tae hanya penasaran saja apa yang teman Tae katakan."

"Aku akan bekerja lebih keras untuk mewujudkan mimpimu."

Dengan cepat Taehyung menggeleng. "Jangan merasa terbebani dengan itu, hyung. Tae tidak menuntut hyung untuk bisa memenuhi semua apa yang Tae harapkan. Seperti yang Tae katakan tadi, Tae menginginkannya tapi tidak dengan sangat. Jangan melakukan hal-hal yang terlalu berat, hyung. Dengan hyung sehat dan selalu mencintai Tae saja itu sudah cukup. Tae sudah sangat bahagia dengan memiliki hyung."

HATE YOU [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang