Chapter 08

825 110 17
                                    



Eunha datang dengan menenteng kopi di tangannya. Dia masuk dengan senyuman yang tak pernah hilang dari bibirnya. Wanita itu sangat ceria, tidak pernah dia menunjukkan raut wajah kesedihan kepada siapapun.

Jungkook kaya, Eunha juga kaya. Jungkook seorang direktur dan Eunha seorang desainer yang mempunyai banyak butik kelas atas. Mereka setara dalam hal apapun. Namun, kata orang Jungkook sangat beruntung memiliki Eunha. Wanita itu selalu ada untuknya, menjadi orang pertama yang mengulurkan tangan saat dia terpuruk. Ya, Jungkook mengakui sangat dia beruntung memiliki Eunha di sampingnya.

"Jungkook-ah, aku bawa kopi untukmu."

"Terima kasih, Eunha-ya."

Eunha meletakkan kopi itu di atas meja Jungkook, lalu dia berjalan ke arah sofa dan duduk di sana. Jungkook juga menyusulnya dan duduk di sana.

"Jungkook-ah, kau tidak bosan kan kalau aku sering datang ke sini? Aku bosan di butik. Semua keperluan sudah dilakukan oleh karyawanku dan aku merasa tidak punya pekerjaan di sana. Sementara untuk membuat desain yang baru, rasanya aku tidak punya ide sama sekali."

"Apa yang kau katakan? Bagaimana mungkin aku bosan sementara kau adalah kekasihku sendiri? Tidak apa-apa. Bahkan kalah kau datang setiap hari ke sini pun, aku akan menerimanya."

"Benarkah?"

Jungkook mengangguk. Dia kemudian mengambil kopi yang dibawa Eunha tadi dan meminumnya.

Sementara Eunha mengambil remote dan menghidupkan televisi di ruangan Jungkook. Dia memilih tayangan peragaan busana. Hatinya selalu menghangat setiap kali melihat sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya.

"Jungkook-ah, sepertinya aku sudah punya ide untuk memulai rancangan yang baru. Lihat! Aku terinspirasi dari peragaan busana ini. Sepertinya aku ingin mendesain baju crop top seperti itu. Aku belum pernah mendesain baju crop top sebelumnya."

"Crop top?"

"Iya. Aku dulu suka memakai baju crop top, tapi sekarang sudah tidak bisa lagi. Makanya aku ingin mendesainnya agar bisa melihat orang-orang memakai baju crop top hasil rancanganku."

"Maafkan aku! Karena diriku, kau tidak lagi bisa memakai baju seperti itu."

"Jangan selalu menyalahkan dirimu sendiri, Jungkook-ah. Ini keputusanku. Ini pilihanku. Kau sudah memberikanku pilihan untuk menghilangkan bekasnya, hanya saja aku yang tidak mau."

Jungkook menarik Eunha ke dalam pelukannya. "Terima kasih atas semua yang sudah kau berikan kepadaku, Eunha-ya. Kau adalah orang paling baik yang pernah aku kenal. Aku bahagia ada kau di sisiku."

Eunha melepaskan pelukan itu dan mengangguk. "Aku melakukan semua itu karena aku mencintaimu, Jungkook-ah."

Pada saat itu Taehyung masuk ke dalam ruangan Jungkook yang kebetulan tidak ditutup. Dia ingin menyerahkan berkas yang akan ditandatangani oleh Jungkook.

Jungkook sadar akan kedatangan Taehyung dan dia langsung menarik Eunha kembali dan mendaratkan ciumannya di bibir Eunha. Eunha yang awalnya kaget dengan perlakuan Jungkook pun akhirnya menerima ciuman itu dan membalasnya.

Sementara Taehyung seolah terpaku dengan apa yang dia lihat. Jungkook berciuman dengan orang lain di depan matanya.

Taehyung tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Bahkan dia tidak mampu menghalau ingatannya yang seolah membawanya kepada kenangannya dengan Jungkook.








HATE YOU [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang