Chapter 02

923 106 21
                                    




"Nayeon-ah."


Taehyung meletakkan tasnya di meja kubikelnya, lalu menarik kursinya ke arah Nayeon dan duduk di sana. Dia juga memberikan satu cup kopi untuk Nayeon.


"Eoh, Taehyung-ah. Kau baru datang? Dan terima kasih." Nayeon menerima kopi itu dan meletakkannya di atas mejanya.


Taehyung mengangguk. "Bus yang aku tumpangi mengalami masalah, jadi aku sedikit terlambat. Aku tidak sempat sarapan, jadi aku membeli minuman di bawah. Aku mengingat dirimu makanya aku beli satu untukmu. Omong-omong, apa Tuan Jeon sudah datang?"


"Belum. Aku dengar dari Yoongi-nim kalau Tuan Jeon juga sedikit terlambat karena dia harus ke bandara untuk menjemput seseorang."


"Syukurlah! Tadi aku takut sekali kalau aku akan terlambat di hari pertama Tuan Jeon tiba. Aku tidak mau memberi kesan yang buruk saat pertama kali bertemu dengannya."


Nayeon terkekeh pelan, lalu mengarahkan tangannya untuk mengelus lembut kepala Taehyung. "Kau harus siap-siap setelah ini. Kau sudah menciptakan kesan yang buruk untuk pertama kali. Aku saja berharap tidak akan pernah merasakan kenangan seperti itu."


"Apa maksudmu?" tanya Taehyung dengan melepaskan tangan Nayeon dari kepalanya, lalu merapikan rambutnya kembali. Dia heran kenapa Nayeon suka sekali mengelus rambutnya, memperlakukan dirinya seolah-olah dia adalah anak kecil. Padahal kan mereka seumuran.


"Taehyung-ah, apa kemarin malam saat kau mabuk, kau tidak ingat apapun setelah itu?"


Taehyung menggeleng pelan. "Tidak. Terakhir kali yang kuingat adalah aku makan bersama kalian semua. Lalu kau memintaku meminum segelas bir dan aku meminumnya. Dan setelah itu aku tidak ingat apapun. Sepertinya aku mabuk berat. Kau tau, adikku sangat marah karena aku mabuk."


"Aku yang mengantarmu pulang asal kau tau. Dan benar apa yang kau katakan, adikmu terlihat sangat marah. Dia seolah menginterogasiku, bertanya kenapa kau bisa mabuk. Kenapa aku membiarkanmu minum alkohol? Aku heran siapa yang sebenarnya hyung di antara kalian. Dia terlihat sangat dominan. Taehyung-ah, berapa usia adikmu saat ini? Apa menurutmu dia cocok untukku?"


Taehyung menyipitkan matanya mendengar ucapan Nayeon. "Dia 22 tahun."


"Ah, empat tahun lebih muda tidak masalah. Taehyung-ah, kau bersedia menjadi kakak iparku?"


Taehyung menyentil kening Nayeon dengan lembut. "Kau mau aku adukan kepada kekasihmu? Kau sudah punya kekasih mapan seperti itu dan kau masih ingin mencari pria yang lebih muda? Wah, Im Nayeon. Kau benar-benar."


Nayeon mencebik. "Aku hanya ingin coba-coba."


"Jangan pernah lakukan itu."


Nayeon menyesap kopinya dan meletakkannya kembali ke meja. "Taehyung-ah, kau benar-benar tidak ingat apapun saat kau mabuk kemarin?"


"Apa aku melakukan hal yang memalukan?" tanya Taehyung waspada. Nayeon mengangguk dan itu membuat Taehyung menelan ludahnya kasar. Hal memalukan apa yang sudah dia perbuat?


"Tuan Jeon datang tepat beberapa saat setelah kau mabuk. Dan kau tau apa yang kau lakukan? Kau berjalan ke arahnya dan memegang wajahnya. Kau mengumpat kepadanya."


Taehyung menutup mulutnya. Tidak menyangka dengan apa yang sudah dia lakukan. Sungguh, dia tidak ingat. Dan sungguh lagi, itu memang sangat memalukan.


"A-apa yang sudah aku katakan kepada Tuan Jeon?"


"Kau memegang wajahnya. Kau bilang kau membencinya karena wajahnya mirip dengan mantan kekasihmu yang bodoh. Kau juga mengatakan dia seharusnya tidak datang lagi karena itu hanya akan membuatmu berada dalam kesulitan. Dan kau tau apa yang lebih memalukan? Dan bahkan ini sangat menjijikkan."


HATE YOU [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang