Happy reading🌦️
Sorry for typos📍🌦️
🌦️🌦️🌦️🌦️🌦️
"Alka!! Hai!" Sapa seseorang menghampiri ketiganya.
Alka yang merasa terpanggil namanya menoleh. Sedetik kemudian ekspresinya berubah kusam melihat wanita modis yang berlari kecil menghampirinya.
"Ngapain lo disini?" Tanyanya tak berusaha menyembunyikan rasa tak sukanya.
"Biasalah, ini malam Minggu. Jadi gue date with my boyfriend" balasnya riang, "lo sendiri ngapain disini? Lho? Zura?! Lama gak jumpa" sapa Velly memeluk erat Zura.
Sedangkan Zura dengan canggung tersenyum menanggapi. "Hm.."
"Eh? Ini anak siapa Ra? Jangan bilang anak lo?! Nyolong dimana lo?" Heboh Velly.
Sedangkan bocah lelaki itu berpaling menghindari tangan wanita yang ingin menyentuh pipi gembul nya itu.
"Iya, kemarin ngambil di rahim orang!" Canda Zura.
"Kalian deket?" Heran Alka melihat interaksi keduanya.
"Banget malah, dulu kita satu sekolah, satu klub, plus satu les, lo harus denger Zura main gitar! Dia jago banget! Bahkan Zerga lewat!"
Alka sedikit melirik Zura yang mengangguk tak minat. Dari respon Zura, Alka merasa sudah berbagi rasa dengannya.
"Gitar? Kok Zura gak ada bilang ke gue? Well, kenapa juga dia harus bilang-bilang ke gue..."
"Babe! Where are you?" Seruan seorang lelaki membuat perhatian mereka teralihkan.
"Noh dicariin yayang bebeb! Pergi gih" usir Alka halus.
"Eh gimana kalo kita double date?" Sarannya yang tentu mendapat penolakan dari Alka! Enak saja, ia kan juga mau senang-senang, bisa isdead duluan Alka kalo deket-deket dia!
"Nggak sorry" ujar Alka menarik tangan Zura menjauh meninggalkan wanita itu yang berubah raut wajahnya.
🌦️🌦️🌦️🌦️🌦️
"Ayolah Kai! Masa badan gede takut kek beginian!" Seru Zura yang sedari tadi memperhatikan Alka memejamkan matanya tak berniat menikmati pandangan dari atas bianglala.
"Bukan berarti kalo jatuh dari ketinggian gak mati lah!" Sungut Alka mengundang tawa gadis itu.
Mendekati puncak bianglala, Alka sudah mulai was-was berbeda dengan mata gadis itu yang semakin berbinar. Pihak cowok takut bianglala-nya macet, pihak cewek pingin bianglala-nya macet!
Dua detik kemudian terwujudlah ketakutan Alka dan kegembiraan Zura!!
Bianglala itu macet tepat saat mereka berada di puncak tertinggi!
Keringat dingin mengucur dari dahi lelaki itu. "Huwwaa!! Tuhan! Gue masih terlalu muda buat mati!!" Panik Alka membuat Zura ikut panik–pasalnya melihat mata cowok itu sudah basah.
"Hei, Kai... Calm!" Ujarnya menenangkan, walau dalam hati ia tertawa. Dramatis sekali lelaki didepannya ini.
"Tenang?! Gimana gue bisa tenang?! Kita terjebak di sini! Itu gara-gara lo! Gimana kalo kita gak bisa keluar?! Gimana kalo bianglalanya nggak mau jalan lagi?! Gimana kalo kita sampe harus diselamatkan pake helikopter terus pas lagi mau ngelahkah malah kita jatuh?!! Atau gimana kalo malah bianglala-nya lepas dari poros?! Terus guling-guling keliling satu negara?!" Alka sekarang kalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Kala Hujan (On Going)
AcakAlkairo Alastar, cowok SMA yang penyendiri juga murid bermasalah. Namun dibalik itu, ia adalah seorang vokalis band 'Soul Fun'.Tak pernah terbayang dalam benak Alkairo seorang taman sekelasnya mengetahui identitasnya sebagai anggota band, apalagi it...