Triplets

511 22 3
                                    

Kandungan Abel sudah menginjak 7 bulan. Perut Abel sangat sangat besar. Abel juga jadi sedikit susah untuk berjalan. Berjalan sedikit saja sudah sangat lelah.

"Mbak mau bikin apa ? Biar bude aja"

Abel saat ini sedang Di dapur. Entah mengapa ia sangat ingin makan mi instan. Padahal kalau mas Rendra tau pasti Abel Di marahi. Bukan khawatir dengan kandungan nya. Tapi dengan Abel. Iya sampai saat ini mas Rendra masih dengan pendiriannya. Belum bisa menerima anak anak itu kalau Abel belum baik baik saja.

"Ini bude, bikin mi instan, Abel pengen banget...."

"Haduh mbak, jangan,,,nanti kalo ketawan mas Rendra mbak Di marahin lho,,"

"Makanya bude, ini kan mumpung mas Rendra masih Di kantor, jadi ngga bakalan tau, bude diem diem aja ya,,."

"Tapi mbak,,,"

Di belakang sana tiba tiba ada mas Rendra datang. Mas Rendra menempel kan jarinya Di bibir. Mengkode bude agar diam.

Bude melotot. "Eeeee mbak udah aja ya, minta sama chef aja, pasti lebih sehat."

"Engga mau bude, Abel pengen ini. Mi instan." Abel kekeh.

Ia sudah sangat menginginkan ini sedari lama. Tapi semenjak menikah dengan mas Rendra Abel jadi sangat Amat jarang makan mi instan. Sekarang ia sudah tidak bisa menahannya.

"Jangan bilang mas Rendra ya bude, nanti tolong Sampahnya Di buang Di depan"

Bude tersenyum aneh. Seperti enggan menjawab.

Mas Rendra mendekat. "Iya jangan bilang mas Rendra ya,,," mas Rendra bersuara.

"Iya ja-" perkataan Abel terputus. Ia mendadak tegang. Abel berbalik dan melihat mas Rendra yang sudah bertengger Di meja makan sambil melipat tangannya dan memandang Abel tajam.

Abel mematikan kompor. Lalu menolehkan badan gembulnya ke arah mas Rendra. "Ma-mas Rendra ? Su-sudah pulang ? Tumben" Abel meringis takut.

Mas Rendra benar benar akan marah Sekarang ini. "Buang mi instan nya" ucap mas Rendra pada bude. "I-iya tuan..."

"Mas jangan, Abel lagi pengen. Itu Abel kasih banyak sayuran sama daging mas..."

"Sama aja tetep mi instan kan ?"

"Mas,,,"

"Abel, jangan memohon. Itu tidak akan berhasil. Kamu bener bener ngga sayang ya sama mas !" Lalu mas Rendra pergi begitu saja.

Abel melotot lalu menggeleng. Ingin mengejar mas Rendra tapi ia sangat ingin mi instan itu. Bude belum membuangnya.

"Bude jangan Di buang ya, Abel beneran mau makan ini"

"Tapi mbak, Tuan marah, mbak ngga ngejar?"

"Abel ngga bisa ngejar, perut Abel besar"

Bude tersenyum. Ia tidak tega dengan nyonya nya ini.

"Ini, sesekali ngga papa, besok jangan lagi ya, tapi mbak nanti pekerjaannya berat."

"Apa tu Bude ?"

"Bujuk tuan ?"

Abel tersenyum. Ia akan bekerja ekstra.

Setelah memakan mi instan, Abel segera menuju kamar yang berada di lantai satu. Mereka sudah pindah ke bawah karena mas Rendra tidak tega dengan Abel yang naik turun tangga dnegan keadaan perut yang besar.

"Mas,,,"

Mas Rendra sedang duduk di kasur sambil bersender di kepala kasur dan fokus di iPad nya.

Mas Rendra sama sekali tidak menoleh saat Abel memanggil nya. Kalau sudah begini, ia sangat marah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EARTH WORLD -  [Women Pleasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang