Setelah sehari mangkir dari pekerjaan dan juga cinta dalam hidupnya, hari ini Taehyung datang ke kantornya dengan sikap yang berbeda jauh dari biasanya.
Dia yang selalu tersenyum saat melihat Seokjin kini hanya memberinya tatapan dingin. Bahkan saat Seokjin ingin mengajaknya berbicara Taehyung malah menepis tangannya dengan cukup kasar didepan Namjoon dan Hoseok.
Tentu saja hal itu cukup membuat Seokjin sakit hati, tapi karena dia memang merasa bersalah, Seokjin menghentikan Namjoon saat dia hendak memarahi Taehyung.
"Gapapa Joon. Ini salah gue." Seokjin menghadap penuh kearah Namjoon dan memberinya sesungging senyuman yang dipaksakan.
Lalu saat dia memutar tubuhnya kearah Taehyung lagi, ternyata laki-laki itu sudah tidak ada di tempatnya. Dia pergi meninggalkan Seokjin dengan segala rasa bersalah dan juga penyesalannya.
"Gue nggak ngerti ya sama masalah kalian Seokjin! Tapi segera perbaiki itu!" Setelah mengatakannya Namjoon juga langsung pergi dari hadapan Seokjin.
Kini tersisa lah Hoseok yang menatapnya dengan senyuman lembut serta ekspresi pengertian tertulis jelas di wajahnya. Dia menepuk halus pundak Seokjin sebelum memeluknya.
"Jin, elo sahabat kami ya. Kapanpun elo butuh pundak untuk bersandar, kami pasti siap."
"Elo salah Tae, gue nggak pernah punya harapan buruk untuk Hoseok. Gue hanya iri sama dia. Bukan hanya karena dia bisa memikat hati Namjoon, tapi juga karena dia memiliki hati yang terlampau baik. Gue sering berpikir, bagaimana bisa manusia tidak memiliki prasangka buruk sama sekali pada orang lain?" Seokjin bergumam dalam hati.
Lalu dia melepaskan diri dari pelukan Hoseok sambil tersenyum kecil padanya. "Makasih. Kalau gue udah siap, gue pasti cerita ke kalian."
"Ya."
Setelah itu mereka pun kembali ke ruangan masing-masing.
Namun meski hari telah banyak berganti, ternyata Taehyung dan Seokjin tak kunjung berbaikan. Makanya sebagai seorang atasan yang tidak ingin pertengkaran mereka berdampak pada kinerjanya di kantor, Namjoon sengaja memanggil keduanya ke ruangannya.
"Sebenarnya apa yang membuat kalian bertengkar?! Kenapa tidak ada salah satu diantara kalian yang mau menjelaskan?!"
Brak!
"Cepat jelaskan apa yang terjadi!"
Namjoon menggebrak meja kebesarannya dengan harapan agar kedua orang dihadapannya mau menjawab pertanyaannya. Tapi meski sekian detik berlalu tak ada satupun dari mereka yang mau angkat bicara.
"Haaah..."
Lalu Namjoon menghempaskan dirinya ke atas kursinya dengan cukup kasar, dia pun bergantian menatap keduanya sampai atensi Namjoon terfokuskan pada santainya sikap Taehyung yang sedang memainkan kursinya dengan ekspresi bosan.
Sungguh sangat berbanding terbalik dengan Seokjin yang sedari awal terus saja menundukkan kepalanya dengan Hidung dan juga mata yang memerah sembab. Dan meski samar-samar, Namjoon bisa melihat pundak serta bibirnya bergetar pelan seolah sedang menahan tangis.
"Gue beneran nggak ngerti deh, kalian tuh sebenernya bertengkar karena apa? Ada niat baikan atau enggak? Sepelik apa sih masalahnya sampai kalian menolak menceritakannya pada kami? Apa kalian tau, pertengkaran kalian tuh membuat gue dan Hoseok jadi tidak nyaman! Kami seperti terjebak diantara kalian berdua!"
"Bukan kalian! Tapi kami!" Taehyung langsung menghentikan kakinya yang sedari tadi menggoyangkan kursi yang sedang dia duduki. "Selama ini gue lah yang terjebak dalam pusaran hubungan kalian! Makanya sekarang gue sedang mencoba membebaskan diri!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twister
FanfictionOK READERS, TINGGALKAN VOTING YA 😎 Berisi sekumpulan ide cerita yang mungkin terbesit TaeJin BxB Tae Top! Jin Bot! Hanya akan update disaat ada ide yang muncul tentunya