RS.12 With Another Girl

2.7K 162 1
                                    

"Who was the first to have feelings?"

*****

Sudah sebulan berlalu, aku masih bersedih atas kepergian ibuku. Tetapi aku juga harus ingat dan harus menjalani hidup, lagipula jika aku larut dalam kesedihan bumi akan tetap berputar dan tidak peduli bagaimana apa yang aku alami.

Aku berjalan perlahan di trotoar jalan, sesekali aku memandangi kendaraan yang ramai disebelahku. Memang hari sudah menunjukan pukul tujuh malam, aku masih berpakaian seragam sekolah lengkap yang sedang menuju rumah, uangku saat ini sudah habis sehingga aku memilih berjalan ke rumah yang menempuh perjalanan dalam waktu dua puluh lima menit.

Tiba-tiba saja tali sepatuku terlepas, aku berjongkok untuk menalikan kembali tali sepatu yang lepas itu, rasanya sangat lemah hanya sekedar menali sepatu saja.

Suara bising mengusik telingaku, aku mencoba untuk mendongak melihat apa yang terjadi. Ketika aku sudah mendongakkan kepala, aku tertegun melihat Angel dan perempuan sedang berjalan menuju ke arahku yang sedang jongkok untuk mengikat tali.

Segera aku tundukkan kepala untuk tidak dilihat oleh keduanya. Aku tidak tahu siapa perempuan itu, yang jelas perempuan yang beda.

Saat jalan melewatiku, aku dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan.

"Nanti malam kita jadi nonton, kan?" Tanya perempuan itu kepada Angel.

"Pasti dong, film yang kamu tunggu-tunggu, sayang." Jawab Angel dengan nada yang sangat lembut membuat hatiku berasa hancur berkeping-keping.

Kenapa dia bisa menggunakan nada yang begitu lembut kepada perempuan itu sedangkan kepadaku hanya sekedar menanyakan kabar atau berperilaku baik selama lima menit saja tidak bisa? Ada apa denganku? Atau memang ada yang salah dari diriku?

Aku melirik ke belakang, aku dapat melihat jari telunjuk milik Angel menoel hidungnya, membuat perempuan itu terkekeh atas perlakuan Angel yang manis kepada dirinya.

Dadaku sekarang merasakan sesak.

Apa karena Angel?

Kenapa dia tidak peduli kepadaku? Bahkan sampai saat ini aku bersusah payah mencari uang untuk membayar hutang yang seperti dia bilang kepadaku.

Apa dia hanya bermain-main denganku saja?

Kenapa rasanya sakit sekali melihat Angel bersama orang lain? Apa ada kemungkinan aku mulai menyukainya?

Pandangan mereka dari mataku sudah tidak ada, air mataku menetes begitu saja membasahi pipiku. Percakapan mereka masih saja terpikir dibenakku sampai saat ini.

Sampai saat malam tiba aku mendapatkan pesan dari mucikari bar tempatku bekerja dulu, ia menawarkan aku untuk bekerja kembali bersama dirinya dengan alasan agar aku bisa melunasi hutangku kepada Angel.

Dia benar-benar menggali informasi tentangku agar aku kembali kepada dirinya.

Mau tidak mau aku bersiap untuk ke club kembali, padahal ini sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, sebenarnya aku sangatlah mengantuk.

Sesudah sampai di club, aku disambut dengan senyuman mengerikan dari mucikari itu, ia menghampiriku dan merangkulku untuk masuk ke dalam.

"Selamat datang kembali, sayang." Ia mencium pipi kanan dan kiriku. Aku balas dengan senyuman seadanya.

"Belum sepenuhnya balik aku."

"Nanti juga kamu bakalan balik, butuh duit kan?" Ia mendusel ke arahku.

Aku memutar mata jengah.

Aku meminta izin untuk duduk di sofa dekat dengan tempat duduk mucikari itu, aku hanya diam dan pesan satu minuman saja.

Red SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang