RS.5 Thinking

3.4K 213 1
                                    

"Honestly, what is love?"

•••

Amara membuka matanya perlahan, memastikan dan mencoba untuk beradaptasi dengan cahaya disekitar. Tidak ada lampu tetapi ada cahaya langsung dari luar yang tertutup tirai.

Napasnya sedikit tidak teratur sebelum melihat tangan yang melingkar di perutnya. Bahkan sekarang juga masih erat.

Ia melirik ke samping orang yang memeluknya, ternyata dan tidak lain lagi itu adalah Angel yang masih tertidur pulas.

Jika dilihat-lihat, perempuan yang sedang tidur di sampingnya memang cantik, tanpa make up pun dia sudah menarik perhatian orang lain. Anehnya kenapa dia tidak menyukai pria.

Dibanding dengan dirinya sendiri yang beda jauh. Betapa beruntungnya dia bisa bersama Angel sekarang walau Amara tahu ia hanyalah alat untuk dimanfaatkan.

Tetapi ia juga tidak tahu pasti kenapa Angel ngotot untuk menjadikannya pacar. Yang ia tahu hanya dia gadis yang sudah terlalu banyak membuat dosa dan gadis yang tidak lagi suci alias kotor dimata orang-orang awam.

Ia ingin sekali bangun tapi badannya seakan akan hancur berkeping-keping karena semalem. Terpaksa ia hanya membalikan badannya dan menghadap ke arah Angel yang masih pulas.

Amara mencoba menoel hidung Angel dengan jari telunjuknya lalu tersenyum usil.

Merasakan tidurnya ada yang ganggu, Angel membuka matanya. Langsung melihat Amara yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Ngapain lo?"

Sadar akan dirinya yang sedaritadi tersenyum, ia mulai memudarkan senyuman karena ucapan yang Angel lontarkan padanya.

"Ah, itu..."

"Gue mau balik." Terangnya, ia berdiri lalu bergegas menyiapkan barang-barang yang ia bawa.

"Kak,"

"Apa?"

Amara berbaring di ranjang dengan selimut yang ia tarik ke atas untuk menutupi sebagian tubuhnya.

"Makasih ya?"

"Untuk?" Tanya Angel heran.

"Mamah aku udah membaik sekarang, udah bisa pulang juga." Angel yang mendengar itu hanya menatap Amara secara datar sebelum suara deringan ponsel Angel berbunyi.

Ia segera mengangkat panggilan teleponnya.

"Halo, sayang?"

Amara terkejut mendengar Angel memanggil orang yang berada dalam panggilan tersebut dengan sebutan Sayang.

"Sayang?" Gumamnya dalam hati.

Dia terus memerhatikan perempuan yang terus tersenyum pada ponselnya.

Setelah mematikan telepon, Amara mulai akan bertanya padanya.

"Siapa itu?"

"Cewek gue."

"Hah?"

"Kenapa?"

"Bukannya, aku?"

"Lo sendiri yang bilang kita cuma pacar, nggak ada ngelarang buat gue deket sama siapapun itu."

"Nggak gitu maksud aku, kak."

Angel mendekat ke arah Amara lalu mengecup pelan bibirnya, "kita cuma main-main, sayang." Setelah mengucapkan itu ia tersenyum manis kepada Amara. Sedangkan gadis yang berada di depannya kini terlihat murung.

"Kak..."

"Apa?"

Amara menarik lengan Angel, ia melingkarkan kedua tangannya di leher Angel. Untuk kali ini harga dirinya memang sudah tipis dihadapan Angel.

"Aku pengen sama kak Angel, dua puluh empat jam untuk hari ini."

Mendengar itu Angel tersenyum miring sembari menatap Amara yang memintanya dengan mata memohon.

"Apa yang bisa lo lakuin biar gue betah dua puluh empat jam sama lo?" Tanyanya penasaran.

"Apapun yang kakak mau."

Ia terkekeh akan jawaban gadis itu, "sayangnya gue nggak tertarik." Angel menghempaskan kedua tangan Amara yang Amara kalungkan dilehernya.

Dia bergegas untuk pergi meninggalkan Amara sendiri.

"Dia benar-benar nggak mau nuturin perkataan orang lain."

Malam ketika mereka terlelap, dirinya terbangun, melihat sekeliling sehabis aktivitas yang mungkin beberapa orang pacaran pada umumnya lakukan.

Ia melihat ke arah ponsel miliknya untuk mengetahui jam berapa pada malam itu.

Tidak sengaja ia melihat layar handphone Angel yang menyala karena adanya SMS masuk, memperlihatkan foto perempuan dengan rambut pendek yang Angel gunakan sebagai wallpaper kunci layarnya.

Perempuan di wallpapernya itu tengah bermain skateboard, Amara bertanya-tanya, apakah perempuan itu sama dengan yang Angel telepon tadi?

"Kak Angel macarin aku buat apasih? Cuma gimmick?" Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan di benaknya.

Ia juga tidak tahu mengapa dirinya bisa ingin tahu tentang kehidupan perempuan itu.

____

10 Desember 2023.

Red SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang