RS. 29 Perasaan Aneh

1.5K 96 5
                                    

Angel memandang lekat gadis yang sedang terlelap dalam mimpi indahnya sekarang sambil berdiri. Ia menarik selimut untuk menutupi bagian besar tubuh gadis itu.

Dirinya berjalan menuju ke arah sofa dan membaringkan badannya di sofa tersebut, tangannya mengambil ponsel yang tergeletak di meja.

Ada beberapa pesan yang belum sempat dibaca olehnya, itu dari Ella. Matanya menyipit untuk melihat layar ponsel.

Ella mengirim pesan yang berisi ingin bertemu dengan dirinya di taman rumah sakit hari ini dan Ella juga sudah menunggunya sedari tadi.

Angel mengiyakan ajakan Ella.

Ia pergi begitu saja keluar ruangan sambil menahan rasa sakitnya yang masih lumayan besar tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Amara yang terlelap.

Setelah sampai di taman, dirinya melihat Ella yang tengah duduk di taman sembari memainkan ponselnya.

"Ehm,"

Ella mendongak, ia terkejut akan kehadiran Angel yang sudah berada di hadapannya.

"Kak, anu, duduk." Ia menggeser posisi duduknya.

Angel pun duduk sebelah gadis yang sedang gugup sekarang.

"Kenapa?"

"Nggak kenapa-napa."

"Terus?"

"Gimana keadaan kak Angel?" Angel melirik sebentar.

"Gitulah." Kesalnya.

"Aku minta maaf ya, aku nggak tahu kalau ayah-"

"Udahlah kagak usah bahas yang udah lama."

"Tapi selama ini aku anggap kakak jahat, itu salah ya?" Kata demi kata yang Ella lontarkan kepada dirinya justru membuatnya semakin muak untuk sekedar mendengarkannya saja.

"Pikir sendiri."

Disisi lain Amara yang terbangun mencari keberadaan Angel entah dimana hingga ia memutuskan untuk keluar dari ruangan.

Dan akhirnya ia menemukan Angel yang sedang duduk berdua bersama gadis yang sempat kemarin berkunjung ke Angel.

"Aku minta maaf."

"Gimana sama Rades? Aman?"

"Setelah perpisahan sekolah itu, aku nggak balikan tapi deket."

Angel mengeratkan giginya sebelum mengucapkan sesuatu kembali.

"Ya karena lo tolol."

Ella langsung murung setelah mendengar ucapan Angel, berikutnya Angel langsung berdiri ingin segera pergi dari tempat duduk.

"Kakak mau kemana?"

Ia tidak menjawab pertanyaan Ella, dengan begitu Ella mengikuti berdiri seperti apa yang dilakukan oleh Angel tetapi kakinya terkilir sehingga tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya yang membuat ia segera terjatuh lalu dengan sigap Angel menompa badannya yang jika tidak bisa saja terjadi hal tak terduga.

Karena berat, tetap saja Angel tidak bisa menahannya dan jatuh secara perlahan namun kepala Ella ia tahan untuk tidak menyentuh tanah menggunakan tangan sebelahnya.

Mata mereka bertemu dan saling memandang beberapa detik. Anehnya Angel merasakan detak jantung Ella begitu kencang berhadapan dengannya. Apakah Ella begitu ketakutan?

"Kak Angel?" Mendengar itu keduanya segara menoleh ke sumber suara memastikan siapa yang menyebut nama Angel.

Angel terkejut menemukan Ella yang sudah berada dihadapannya. Ia membantu Ella untuk berdiri secara perlahan lalu menghampiri Amara.

"Lo ngapain disini?" Tanya Angel.

"Harusnya aku yang tanya, ngapain kakak disini-" ucapannya terpotong, ia melirik bentar ke arah Ella lalu melanjutkan perkataannya. "Sama dia."

"Ah itu, dia Ella. Ella dia Amara."

Ella tersenyum gugup melihat Amara yang belum pernah ia temui sebelumnya.

"Nggak penting!" Kesal Amara.

Setelah mengucapkannya, gadis itu bergegas pergi dari taman meninggalkan Angel dan Ella.

"Heh, Amara tunggu!"

Angel berlari mengejar Amara yang semakin menjauh darinya.

Sementara itu, Ella hanya menyaksikan keduanya pergi meninggalkan dirinya sendiri. Kini ia memegangi dadanya, "apa itu tadi?" Lalu menoleh ke bawah sebentar.

Di sisi lain akhirnya Angel menangkap Amara yang kabur-kaburan darinya. Ia menarik tangan gadis itu sehingga dirinya menubruk tubuh Angel.

"Lo apa apaan sih?"

Wajah Amara menampilkan ekspresi yang tidak Angel sukai, ekspresi seperti tidak menyukai tindakan Angel itu membuatnya semakin bingung.

"Gak."

"Bilang,"

"Nggak."

"Say that!"

"Gak mau!"

"Amara."

Amara menatap Angel, wajah perempuan itu begitu marah mengetahui dirinya enggan menjawab pertanyaan dari Angel.

"Gapapa."

"Oke." Angel melepaskan genggamannya di tangan Amara lalu berlaga seolah akan pergi dari hadapan gadis tersebut.

"Ihhh, aku cemburu."

"Apa hak lo cemburu ke gue?"

Angel melirik kembali ke Amara.

"Karena semalem."

"Apa?"

"Iya, semalem. Kakak bilang aku-"

"Kita nggak pacaran."

"Kok gitu sih?"

"Bener, kan?"

"Terus kenapa?"

"Karena cuma lo satu satunya yang sampai sejauh ini sama gue."

Mendengar pernyataan dari Angel, Amara tidak dapat menahan senyuman di wajahnya lagi.

"Aku spesial?"

Sebelum menjawab pertanyaan Amara, Angel memperhatikan Amara dari atas hingga bawah dan ke atas kembali.

"Kurang lebih. Jadi, jangan cemburu."

"Namanya juga suka."

"Maka dari itu, kita harus balik ke kamar." Senyuman Angel membuat Amara merinding.

________
TBC.

17 Juli 2024

happy reading, u all! jangan lupa vote comment nya ya!

Red SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang