RS.13 The Feels

2.7K 185 3
                                    

"Bet on feelings."

*****

"Ahhh,"

Desahannya lolos begitu saja keluar dari mulut kecilnya yang mulai membulat sekarang. Kedua tangannya yang tidak berdaya terus-menerus meremas sprei berwarna putih itu selagi seseorang yang berada diatasnya memainkan payudara dan sesekali menggigit putingnya yang sudah mengeras.

Keduanya sudah berantakan dari beberapa waktu lalu, tanpa sehelai benang pun yang menutupi seluruh tubuh keduanya.

Mata Amara menyipit sambil merasakan desiran aliran darahnya yang panas seiring dengan lidah Angel yang masih memutar di payudaranya yang terasa sudah membengkak itu.

Ia menggigit bibir bawahnya sendiri ketika tangan nakal milik Angel meraba perut Amara secara perlahan, terus mengarah ke atas hingga mencapai titik bawah payudara. Bahkan dalam situasi seperti ini ia masih sempat menggoda gadis dibawahnya.

"Ughh," Amara kembali mengeluh ketika lutut Angel menekan selangkangannya, dengan reflek ia melebarkan pahanya agar memperlihatkan dan memudahkan jika Angel ingin menyentuhnya kembali.

"Kak, udah..." Ucapnya lemah.

"Hm?" Ia menyudahi memilin buah dada Amara dan kini menatapnya, tatapannya yang sayu dan mesum membuat Amara tersipu malu.

"Um, anu..."

"Udahan?"

Sebenarnya Amara tidak benar-benar mengatakan itu, ia hanya ingin istirahat karena sudah dirasa lelah. Ia tidak ingin menyudahi ini semua dalam satu malam.

Amara mengangguk kaku.

"Gue masih laper." Ucapan yang baru saja Angel lontarkan untuknya mampu membuat dirinya kembali tersenyum.

Tangan Angel mengambil kedua tangan Amara lalu mengalungkan ke lehernya, bibirnya sekarang berada di daun telinga Amara sebelum detik berikutnya ia menjulurkan lidahnya dan menjilat perlahan telinga Amara, menggulum, dan sesekali meniup pelan yang menciptakan sensasi dingin membuat gadis itu mengeratkan kedua tangannya dileher Angel.

"Masih kuat nggak?" Tanya Angel.

"Ku-kuat apa?"

"Kita istirahat ya." Jawaban yang Angel berikan untuknya membuat hatinya tersentuh, tidak seperti biasanya Angel seperti ini.

Dan selama permainan ini, ia juga memainkannya dengan sedikit lembut tidak seperti dulu. Amara sedikit penasaran apa apa dengan Angel.

"Kakak kenapa?"

Angel mengerutkan keningnya ketika Amara menanyai dirinya kenapa.

"Maksudnya?"

"Itu, nggak kayak biasanya."

"Gue nggak paham."

Amara benar-benar tidak fokus kepada perkataan Angel, ia malah fokus kepada bibir perempuan itu.

Pikiran kotornya mulai berkeliaran di otaknya memikirkan hal-hal aneh yang seharusnya tidak ia lakukan.

Angel terkekeh, "dasar mesum." Ucapnya pelan.

Lalu dengan perlahan ia menarik tengkuk Amara dan mempersatukan bibir mereka membuat Amara kembali terkejut dalam diam. Angel terus diam agar Amara sendiri yang memulai terlebih dahulu.

Ia memejamkan matanya, berharap Amara melakukan sesuatu.

Detik berikutnya ia tersenyum saat gadis itu membuka mulutnya sedikit dan menjulurkan lidah untuk menjilat bibir atas Angel.

Red SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang