SUGAR MUFFIN'S | 08

282 22 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tubuh Javier hari ini benar-benar segar bahkan rasa-rasanya hari ini adalah pertama kalinya bagi Javier bersemangat melakukan aktifitas, bagaimana tidak semangat semalam Javier baru saja melakukan hubungan dewasa bersama sugar mommy nya— Clarabell Ailee.

Bahkan raut wajah Javier yang cerah tak luput dari komentar teman-temannya yang menyadari aura Javier sangat berbeda hari ini.

“Cerah banget muka lo Vier, kayak habis menang lotre semiliar.”

Javier tertawa mendengar ucapan Dipta.”Enggaklah goblok, mana mungkin gue bisa dapet uang semiliar.”

“Didunia ini enggak ada yang enggak mungkin.”Doni menyambung ucapan Javier— laki-laki itu baru saja sehabis dari kantin sendirian, membelikan pesanan Javier dan Dipta yang malas untuk sekedar melangkahkan kaki satu langkah.

“Terus?”Javier menaikkan satu alisnya, ingin mendengar sejauh mana Doni ingin menyambung.

“Bisa aja lo jadi gigolo tante-tante girang makanya cerah banget hari ini keliatannya.”Doni bermaksud menggoda Javier.

“Bangsat lo kira gue cowok apaan,”Javier tak terima disebut gigolo walaupun hanya bercandaan.

“Ey santai bro, gue mah bercandaan karena we never know gimana apa yang terjadi sama lo dibelakang sana.”

***

Bersama dengan Irish sekretarisnya, hari ini Abel mengajak sekretarisnya itu untuk berjalan-jalan di mall. Memiliki waktu senggang seperti ini adalah hal yang Abel tunggu-tunggu, apalagi Abel tidak memiliki banyak teman jadi Abel beruntung sekali bisa berkenalan dengan Irish sebagai sekretaris dan teman dekatnya.

Abel tidak peduli dengan tanggapan orang lain yang bisa saja mengatakan mereka berdua adalah sekelompok wanita belok— lesbi, apalagi melihat bagaimana clingy nya Abel sekarang terhadap Irish hari ini.

“Mau makan dulu, Rish?”

“Boleh Bu, terserah Ibu aja.”kata Irish mengikuti langkah Abel yang memegang tangannya naik ke eskalator.

“Duh Irish, kalau lagi diluar begini jangan manggil saya Ibu dong. Nanti kalau orang-orang ngira kamu anak saya gimana?”keluh Abel.

Irish terkekeh.”Enggak akan ada yang ngira Ibu itu Ibu-ibu, karena muka Ibu aja baby face.”

“Nah, kalau begitu jangan panggil saya Ibu lagi kalau diluar. Cukup panggil saya Abel seperti yang lain, anggap aja sekarang kita memang teman dekat.”

“Ibu nganggep saya temen deket, Ibu?”

Dari samping Abel bisa melihat sekilat cahaya dari mata Irish, ketika sekretarisnya itu menanyakan kebenaran mengenai Abel yang menyebut mereka berdua adalah teman dekat.”Iya Irish, kamu itu teman saya kalau diluar kantor dan sekretaris saya ketika lagi ada di kantor. Jadi stop mulai sekarang manggil saya Ibu, panggil Abel aja paham?”

“Siap paham, Abel!”

***

“CLARABELL!”

Abel menghentikan langkah kakinya begitu mendengar suara seseorang yang sepertinya pernah dekat dekat dengan Abel, saat ini Abel berada di basement mall ia dan juga Irish baru saja berpisah karena Irish sudah di jemput oleh suaminya.

Tanpa membalikkan badannya Abel menunggu, menunggu seseorang yang memanggil namanya menghampiri Abel. sampai sepasang sneakers berwarna putih berada didalam pandangan Abel yang tengah menduduk menatap aspal.

“Lo Abel, kan?”

“Menurut lo?”gumam Abel.

“Abel gue minta maaf, gue tau gue salah—“

Abel berdecak ketika orang itu tanpa berbasa-basi meminta maaf padanya, karena malas mendengar permintaan maaf orang itu lebih jauh lagi—Abel langsung memotong.”Apaan sih lo, enggak jelas banget.”hardik Abel dengan nada yang sangat sinis.

“Bel...”

“Udah cukup ya, cukup gue ngerasain sakit sama lo waktu itu. Jangan lagi lo datang di kehidupan gue, lo enggak perlu minta maaf ke gue karena pada dasarnya memang gue enggak mau denger sepatah kata pun yang keluar dari mulut lo.”

Abel benar-benar murka, dan jauh dilubuk hatinya paling dalam seketika luka-luka lama kembali muncul di permukaan hatinya. Bersusah payah Abel melupakan masalalu, mengapa tuhan kembali mempertemukan Abel kembali dengan seseorang yang juga menjadi salah satu luka besar dalam hidup Abel?

[.]

Sebenarnya cerita ini tuh lebih complecated daripada cerita lainnya yang pernah aku buat, biasanya aku menghindari banget konflik berat kali ini aku berani ngambil konflik berat supaya tulisanku juga berkembang dan enggak stuck di situ-situ aja.

Seperti yang aku bilang di chapter sebelumnya, cerita ini bakalan banyak ngebahas masalah-masalah Abel yang kebanyakan trust issue. Intinya kalian jangan khawatir cerita ini, bukan cuman cerita cinta-cintaan, tapi juga mengenai keluarga, persahabatan, masa depan dan masalah pribadi seseorang.

Jadi jangan sampai ketinggalan untuk setiap chapter yang di update.

Sampai ketemu beberapa hari lagi!

𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗦𝗨𝗚𝗔𝗥 𝗠𝗨𝗙𝗙𝗜𝗡'𝗦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang