SUGAR MUFFIN'S | 31

239 19 15
                                    

Hi! Setelah sebulan lebih akhirnya aku update cerita ini lagi, mungkin beberapa orang kangen sama karakter Javier & Abel, atau beberapa lainnya malah lupa sama karakter mereka berdua sakin lamanya enggak diupdate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hi! Setelah sebulan lebih akhirnya aku update cerita ini lagi, mungkin beberapa orang kangen sama karakter Javier & Abel, atau beberapa lainnya malah lupa sama karakter mereka berdua sakin lamanya enggak diupdate.

Kalau kalian bingung dan lupa alur cerita mereka, kalian bisa baca ulang bagian sebelumnya.

***

Malam hari tepat pada pukul sembilan malam Abel kembali pulang ke apartemen, saat membuka pintu ia disambut dengan senyum hangat Javier. Laki-laki itu memeluk pinggangnya posesif dan juga mengecup pipi Abel dari samping.

“Kangen banget sama kamu.”katanya setelah menuntun Abel untuk duduk disofa ruang tengah.

“Kangen beneran sama aku, atau kangen yang lain?”

Javier terkekeh saat mendengar pertanyaan Abel, wanita itu tahu betul mengenai hal-hal yang sedang Javier pikirkan sekarang. “Beneran kangen, tapi kalau kamu enggak capek boleh lah kita ninaninu...”Javier menggoda Abel dengan kedua alis yang dinaik dan turunkan.

Abel menjetikkan tangannya didahi Javier sambil tertawa lepas. “Dasar mesum!”katanya pada Javier.

“Gimana kerjaan kamu dikantor hari ini, bikin suntuk enggak?”

Abel menggelengkan kepalanya antara yakin dan tidak mengenai pertanyaan yang Javier ajukan padanya, karena sebenarnya kemarin malam Abel berbohong pada Javier. Abel memiliki janji dengan seseorang, alih-alih menerima ajakan Javier yang ingin refreshing dari suntuknya materi ujian.

“L-lumayan...”

Javier tahu ada keraguan dari apa yang Abel jawab dari pertanyaannya, selain itu raut wajah Abel benar-benar menunjukkan bahwa wanita itu sedang berbohong. Namun Javier memilih untuk bungkam, daripada memaksa Abel untuk jujur.

“Mau aku pijitin enggak, kamu?”tawar Javier pada Abel langsung mendapat anggukan antusias dari Abel.

“Boleh emangnya?”

“Kan aku nawarin kamu, masa enggak boleh.”

Abel mendudukkan dirinya lebih dekat lagi dengan Javier, lalu membalikkan tubuhnya menghadap kearah pintu apartemen dengan Javier yang ia punggungi— untuk memijat bagian bahu dan juga tulang ekornya.

“Oh iya Javi, aku lupa soal gajih kamu, aku kan belum gajih kamu dari awal kerja, kan? Sekarang aku mau gajih kamu, sebutin aja angkanya nanti aku transfer.”

***

Javier mengumpulkan lembar soal pada pengewas didepan, setelahnya ia menyempatkan diri untuk mendekat kearah tasnya yang dikumpulkan dibawah papan tulis, mengambil buku mata pelajaran selanjutnya.

“Hah, ngantuk banget gue njir!”ucap Dipta meregangkan tubuhnya kekanan dan kekiri sambil mengikuti Javier yang keluar dari kelas masih membawa buku pelajaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗦𝗨𝗚𝗔𝗥 𝗠𝗨𝗙𝗙𝗜𝗡'𝗦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang