SUGAR MUFFIN'S | 09

263 21 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Abel sudah tiba di basement apartemen miliknya, hanya saja Abel belum keluar dari mobilnya sejak tiga puluh menit yang lalu. Abel menangis, menangis karena baru saja bertemu kembali dengan seseorang yang tidak pernah Abel harapkan lagi kehadirannya, demi tuhan orang itu membuat luka-luka lama Abel naik ke permukaan hatinya kembali.

Abel benci mengingat saat-saat ia benar-benar sendiri di dunia ini, tidak tahu harus berpegangan pada siapa. Tuntutan yang luar biasa kejam bagi remaja seusia Abel pada saat itu, rasa-rasanya lingkungan Abel benar-benar hancur atau lebih tepatnya mereka yang menghancurkan Abel.

Dia adalah sahabat Abel namanya Kalilla, Ah lebih tepatnya bukan sahabat. Karena hanya Abel yang menganggap Kalilla adalah sahabatnya, sedangkan Kalilla hanya menganggap Abel sebagai teman biasa.

Abel ingat betul pada saat itu Abel rela melakukan apapun untuk sahabat satu-satunya, Kalilla. Tapi saat giliran Abel meminta bantuan, Kalilla selalu memiliki ribuan alasan untuk menolak permintaan Abel. Bahkan di saat yang seharusnya saling bertukar cerita pun, hanya Abel yang memiliki effort sebagai pendengar dan pemberi nasehat yang baik untuk Kalilla.

Sedangkan Kalilla sendiri dia tidak mau tahu dengan urusan Abel, Kalilla merasa tidak pernah tertarik dengan hal-hal yang berada didalam diri Abel— bahkan berusaha untuk mengapresiasi Abel saja tidak.

Abel tentu saja sakit hati, berulang kali Abel menegur sikap keterlaluan Kalilla terhadap dirinya tapi tetap saja dianggap oleh sahabatnya itu angin lalu. Bahkan mereka berdua sempat bertengkar karena Abel mengungkapkan rasa sakit hatinya, tapi tak lama kemudian mereka berdua berbaikan.

Abel pikir setelah seringnya mereka bertengkar karena hal yang sama Kalilla akan berbubah, ternyata salah. Kalilla tidak pernah berubah, Kalilla tetap menjadi seseorang yang paling egois dimata Abel bahkan didetik-detik terakhir hubungan pertemanan mereka.

Dan kata-kata yang paling Abel ingat dari mulut Kalilla adalah ‘ Bel, lo enggak sendirian. Gue temen lo, lo bisa cerita apapun ke gue atau minta bantuan ke gue. Gue bakalan selalu ada buat lo , Abel.’

Nyatanya kata-kata itu hanyalah pemanis yang keluar dari mulut Kalilla, dan tidak ada bedanya dengan perayu ulung yang bertujuan untuk menenangkan Abel sesaat.

Suara ketukan pada jendela mobil berhasil membuat Abel tersadar, ternyata Abel sempat tertidur beberapa saat dan yang mengetuk jendela mobilnya Adalah Javier. Tanpa berlama-lama Abel membuka pintu mobilnya untuk Javier, sekaligus keluar dari mobil.

“Abel kamu kemana aja, aku nyariin kamu di kantor tapi karyawan kamu bilang kamu udah pergi dari tadi siang. Aku khawatir, mana kamu enggak ngabarin aku lagi.”

Abel memijat pelipisnya nyaris saja Abel hilang keseimbangan tubuhnya, namun dengan segera Javier menahan lengannya.”Bel, kamu baik-baik aja?”Javier baru menyadari, penampilan Abel sekarang benar-benar berantakan belum lagi mata yang sembab seperti habis menangis?

𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗦𝗨𝗚𝗔𝗥 𝗠𝗨𝗙𝗙𝗜𝗡'𝗦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang