Sedikit flashback sebelum Abel ketemu Naresh di Mall, baru langsung lanjut ke narasi baru.***
Abel baru saja mengantarkan Javier kesekolah, dan sekarang Abel tengah melangkahkan kaki menuju unit apartemen nya. Sebenarnya hari ini ia tidak perlu terburu-buru karena pekerjaan dikantor tidak terlalu menumpuk, ketika Abel membelokkan tubuhnya ke arah kiri suara gaduh menyapa indera pendengaran Abel.
Suara yang tidak asing, Mamanya— iya suara itu adalah suara Mamanya yang tengah mengetuk pintu apartemen Abel. Buru-buru Abel melangkah, sebelum Mama nya meninmbulkan kegaduhan lainnya sehingga membuat penghuni unit lain terganggu.
“Mama!”seru Abel dengan nafas yang sedikit terengah, mungkin ini adalah efek Abel yang jarang berolahraga.
“Akhirnya datang juga kamu, Mama udah nyoba nekan pin yang kamu kasih ternyata diganti?”
Abel menganggukkan kepalanya, memang sengaja diganti apalagi saat ini ia tidak tinggal sendiri, bisa gawat jika pin apartemen-nya tetap sama. “Emang sengaja ku ganti, Ma. Soalnya aku punya ruang privasi sendiri.”
Mama Abel mendengus ketika mendengar Abel menyebut kata privasi. “Privasi apanya, masa sama orang tua sendiri harus ada privasi.”cibir Mama Abel.
Abel hanya diam, tidak ingin membalas ucapan Mamanya. Lebih memilih menekan-nekan pin apartemen dengan satu tangan menutupi angka-angka yang Abel pencet. “Masuk, Ma.”ucap Abel membuka pintu apartemen untuk Mamanya lebar-lebar, lalu diikuti oleh dirinya sendiri.
“Gelap banget, apart kamu.”protes Mama Abel, melangkahkan kaki ke arah gorden dan menyibak gorden yang menutupi pintu balkon sehingga cahaya matahari masuk dengan leluasa menerangi apartemen tanpa perlu menyalakan lampu lagi.
“Mama ngapain ke apart, aku?”
“Pertanyaan kamu itu lho, masa orang tua sendiri enggak boleh mampir ketempat anaknya.”
Abel menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, dan menyahuti ucapan Mama nya. “Aku ngerasan aneh aja, tiba-tiba Mama mampir kesini bahkan beberapa hari yang lalu juga Kakak kesini.”
Dari pandangan Abel, Mamanya terkejut ketika Abel memberitahu Kakak nya yang datang ke apartemen beberapa hari lalu.
“Kakak kamu, kesini?”ulang Mama Abel bertanya, lebih tepatnya memastikan.Abel menganggukkan kepalanya yakin.
“Ngomongin apa aja kalian?”
Ada jeda beberapa saat sebelum Abel menjawab pertanyaan Mama nya. “Pertanyaan klasik yang sering Mama tanyain ke aku, apa lagi kalau bukan kamu nikah?”
“Bagus, pertanyaan Kakak kamu, Mama suka. Kebetulan Mama kesini juga mau ngomongin soal itu ke kamu.”
Abel mendesah frustasi, yang benar saja. “Mah, yang benar aja?”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗦𝗨𝗚𝗔𝗥 𝗠𝗨𝗙𝗙𝗜𝗡'𝗦
Fanfiction[ 𝙍𝙤𝙢𝙖𝙣𝙘𝙚 18+ ] Jung Jaehyun x Kim Winter *** Javier remaja tampan dan kaya raya berakhir bernasib malang akibat dari tindakan bodohnya, Javier diusir dari rumah dan seluruh fasilitasnya dicabut, bahkan marga keluarga diakhir nama Javier pun...