Tidak ada yang menyangka bahwa Sunghoon benar-benar meninggalkan mereka dengan sejuta luka kerinduan.
Sepanjang hari dan malam mereka hanya menangis dan menyesali apa yang mereka perbuat terhadap pelita yang sudah meredup.
Heeseung sebagai tertua merasa gagal menjadi kakak yang pengertian dan memahami adik-adiknya termaksud Sunghoon. Ia begitu menyesal mengetahui bahwa Sunghoon menyimpan sakit yang begitu menyakitkan.
Jay walau umurnya sama dengan Sunghoon tapi ia tetap menyandang kata kakak di depan namanya. Sunghoon bahkan tak pernah bosan mengatakan jika Jay adalah kakak favoritnya. Tapi Jay selalu mengabaikan kata-kata manis itu dan akhirnya menjadi bisik-bisik yang selalu menghantuinya.
Jake tidak terlalu suka dengan kehadiran Sunghoon,tapi Sunghoon tetap menganggapnya sebagai saudara walau ia benar-benar di acuhkan oleh Jake. Sunghoon selalu membantu menyiapkan apa saja untuk Jake bahkan sampai perlengkapan sekolahnya. Karena itu Jake mengambil kesempatan dan menjadikan Sunghoon sebagai babunya. Tapi setelah kehilangan Sunghoon Jake benar-benar merasakan yang namanya kesepian. Ia begitu merindukan sosok itu, sangat.
Sunoo orang yang tak mudah membenci orang lain. Ia sangat menyukai sikap dan sifat Sunghoon. Tidak seperti yang lainnya yang terang-terangan menjauhi dan memusuhi Sunghoon,Sunoo berusaha untuk dekat dengannya walau yang lain berusaha menjauhinya.
Jungwon sangat jahil terhadap Sunghoon. Bahkan tak segan-segan ia menjebak dan selalu menuduh Sunghoon sebagai pelakunya padahal itu hanya akal-akalan nya saja. Tentu saja tidak ada yang mempercayai Sunghoon dan Jungwon semakin gencar menjahilinya. Namun, semenjak Sunghoon pergi dan saat kejahilan nya terbongkar kata maaf hanya mengambang tak berguna. Ia menyesal terlambat mengatakan itu.
Sama seperti Sunoo,Niki begitu mengagumi sikap dan sifat Sunghoon. Bahkan beberapa kali ia menolong dan membantu Sunghoon yang dijahili oleh Jungwon. Ia bertekad untuk melindungi Sunghoon dari yang lainnya. Tapi nyatanya ia tak dapat melakukan hal itu. Ia terlambat dan ia menyesal karena keterlambatan itu.
" Aku pergi bang... Maaf kalau selama ini hanya ngerepotin kalian... Aku janji bakal jadi orang yang berguna nantinya..." Ucap Sunghoon dengan menundukkan kepala enggan melihat para saudara lainnya.
" Hoonie juga minta maaf sama bunda kalo Hoonie masih aja jadi anak yang bandel dan nakal... Hoonie janji gak kayak gitu lagi... Maaf ya Bun..." Tambah Sunghoon dengan mata yang mulai berkaca-kaca.Semua di ruangan itu terdiam dan senyap membiarkan suara Sunghoon menjadi angin berlalu begitu saja. Seakan mereka tak peduli dengan apa yang diucapkan oleh Sunghoon. Wajah datar dan acuh mereka berikan kepada Sunghoon yang mulai meneteskan air matanya.
" Kok, semuanya diam? Hoonie udah janji gak bakal nakal lagi... Kenapa kalian diam?" Tanya Sunghoon dengan perasaan gugup. Saat kepalanya mendongak maka air matanya meluncur dengan derasnya.
" Jangan diam,kalo marah sama Hoonie marah aja gak papa...Hiks,tapi jangan diamkan Hoonie hiks hiks..." Tangis Sunghoon makin deras.
Heeseung menghela nafas lelah dan jengah pada Sunghoon yang tak ada lelahnya menangis.
" Udahlah bang,kasian kak Hoonie nya lagian dia udah minta maaf..." Ucap Sunoo merasa tak tega melihat kakak kesayangannya menangis.
" Makanya kalo dikasih tau jangan makan eskrim jangan banyak-banyak itu di dengar... Sekarang kamu sendiri kan yang sakit..." Ucap Jay membuat Sunghoon mengeraskan tangisannya.
" Hiks hiks... Hoonie udah minta maaf, Hoonie gak makan banyak eskrim lagi nanti... Hiks hiks..." Tangisnya merasa bersalah.
Merasa tak tega dengan anak tengahnya Bunda menghampiri Sunghoon dan menyuruhnya duduk di sebelahnya.
" Udah jangan nangis lagi... Lagian Hoonie ngeyel sih... Udah jangan nangis lagi nanti kamu kambuh loh seseknya..." Ucap bunda berusaha menenangkan anaknya.
" U-udah,sesek Bun... Sakit da-dadanya Ho-hoonie..." Jawab Sunghoon dengan nafas tersengal-sengal.
Sontak mereka yang mendengar jawaban Sunghoon panik dan mendekatinya. Mereka sangat menyesal telah menjahili Sunghoon secara berlebihan.
" Sa-sakit Bun,hiks..." Purau Sunghoon berusaha menahan rasa sakit di dadanya.
" Ini gara-gara kalian ini,pake acara ngeprank... Jadi kambuh kan Hoonie... Udah cepet bawa ke rumah sakit..." Omel bunda.
Mereka yang mendengar Omelan bunda hanya dapat diam tak dapat berucap apapun mereka sangat menyesal telah membuat kesayangan mereka sakit untuk kesekian kalinya.
6 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Sunghoonie
FanfictionKehidupan yang terombang-ambing bagai ombak air laut. Menerima kekecewaan yang tak pernah usai, selalu mendapat harapan palsu yang sebenarnya memuakkan. Padahal dirinya hanya ingin diakui keberadaanya.