Sunghoon sudah tertidur setelah menerima elusan lembut dari sang bunda. Mata Sunghoon kembali sembab dan hidung nya merah, melihat hal itu bunda tampak menyesal karena membuat anaknya menangis untuk kesekian kalinya.
*Flashback on
Semilir angin berhembus makin dingin membuat bunda dan anak itu merasakan dingin berlebihan. Air mata sang seakan enggan untuk berhenti apalagi dekapan sang bunda makin erat.
" Bunda nggak ada maksud buat nyakitin anak-anak bunda... Bunda sayang semua anak bunda, walaupun mereka bukanlah anak kandung bunda..." Tangis bunda pun tak dapat dibendung.
Ia juga merasakan sakit yang teramat saat mengenang masa lalu. Ia akui memang bahwa anak kandungnya hanya Sunghoon sedangkan saudaranya yang lain sebatas anak tiri.
Tapi ia membuat Sunghoon seperti anak tiri bukanlah keinginannya. Memang ia sangat menyesal karena tindakan bodoh yang ia lakukan semasa mengandung Sunghoon,tapi kali ini ia benar-benar ingin memperbaiki semuanya.
Sang bunda hanya ingin mengenal sang anak yang sudah lama jauh dari jangkauannya. Walau ia dikaruniai enam orang anak dari mantan suami kedua dan suami ketiganya. Tapi tetap saja hati nurani sang bunda hanya tertuju pada buah hatinya ini.
" Yang kamu denger itu bukan suara bunda sayang,tapi itu Tante kamu... Dia gak suka sama kamu makanya Tante pengen terus jauhin kita..." Ucap bunda.
" Ke-kenapa Bun? Kenapa Tante jahat sama Ho-hoonie?" Tanya Sunghoon.
" Bunda gak mau kamu mikirin Tante kamu itu, masalah Tante biar bunda yang urus... Sekarang kita fokus sama kesehatan Hoonie dulu,ya..." Jawab bunda lalu tersenyum.
Sunghoon mengangguk lalu membalas pelukan bundanya. Biarlah ia tidak mengetahui apa yang disembunyikan oleh bunda setidaknya bundanya benar-benar tulus menyayangi dirinya.
*Flashback off
(●’3)♡(ε'●)
Pagi yang cerah adalah harapan semua orang yang ingin menjalani hari. Kali ini semua saudara Sunghoon sudah berkumpul di ruang makan untuk melaksanakan sarapan.
Jay,Jake dan Sunoo dengan seragam SMA-nya lalu Jungwon serta Niki menggunakan seragam SMP. Sedangkan Heeseung tahun ini adalah tahun pertamanya masuk ke perguruan tinggi disalah satu universitas ternama di kotanya.
" Nanti kalo Hoonie sudah sembuh bisa ikut sekolah sama kak Jay..." Ucap bunda menyadari gelagat anaknya yang terus melirik saudara nya yang lain.
" Boleh Bun?" Tanya Sunghoon.
" Boleh dong sayang..." Jawab bunda lalu mengelus rambut Sunghoon.
" Iya kak,nanti kita berangkat sama-sama ke sekolah... Bener kan bang?" Kata Sunoo antusias.
" Iya,tapi kamu jangan ambil tata boga ya... Jangan kayak Jay badboy kok ambil tata boga..." Ejek Jake pada Jay yang fokus pada ponselnya.
" Yeee,serahlah... Lagian aku ambil tata boga juga biar bisa masakin kalian makan..." Jawab Jay.
" Kak Jay, kalo makan jangan sambil main hp..." Peringat sang bunda.
" Hehehe maaf Bu..." Cengir Jay lalu meletakkan ponselnya.
Semua saudara Sunghoon telah siap untuk berangkat sekolah. Sedangkan Sunghoon hanya dapat duduk di kursi teras melepas kepergian para saudara untuk satu hari ini.
" Kalian kalo udah pulang, langsung ke rumah ya jangan mampir-mampir... Kasian Kak Sunghoon gak punya temen..." Ucap bunda.
" Iya Bu,pasti... Kalo boleh aku gak sekolah aja ya bu mau sama kak Hoonie..." Ucap Sunoo.
" Udah gak usah banyak omong... Kita hampir telat nih..." Kata Jay lalu berjalan mendahului yang lain.
" Eh bang, tunggu dong..." Panggil Sunoo lalu mengejar Jay.
" Kita berangkat ya Bu..." Pamit Jake lalu diikuti Niki dan Jungwon.
" Iya, hati-hati ya..." Ucap bunda.
" Bang Heeseung gak berangkat?" Tanya Sunghoon melihat Heeseung duduk di sebelahnya.
" Kelas Abang masih nanti jam 10,jadi nyantai..." Jawab Heeseung.
" Yaudah kalo gitu,bunda tinggal dulu ya... Bunda mau urus kelincinya Jungwon dulu..." Ucap Bunda.
" Ikut Bun... Aku juga mau urus kelinci..." Mohon Sunghoon.
" Udah gak usah aneh-aneh,kamu disini aja sama Abang..." Kata Heeseung.
" Iya bener kata bang Heeseung,kamu juga baru sembuh sayang... Bunda tinggal ya..." Pamit Bunda meninggalkan kedua anaknya.
" Aku juga mau liat kelincinya bang..." Lirih Sunghoon.
" Iya nanti kalo kamu udah bener-bener sembuh..." Balas Heeseung.
" Aku mah gak bakal bisa sembuh bang..." Bisik Sunghoon.
" Kamu jangan nyerah gitu dong... Masih ada Abang,bunda sama yang lainnya... Kita pengen kamu sehat sama kayak kita..." Nasehat Heeseung.
" Iya makasih bang..." Ucap Sunghoon sambil mengerucutkan bibirnya.
Melihat itu Heeseung hanya dapat menghela nafas.
(〃゚3゚〃)
Sudah seharian penuh Sunghoon hanya sendiri di rumah. Heeseung sudah berangkat ke kampus beberapa jam yang lalu dan bunda pamit pergi ke cafe. Sebenarnya ia tidak apa-apa sendiri,hanya rasa bosan terus saja menggerogoti suasana hatinya.
" Bosen banget..." Gumam Sunghoon sambil menekan-nekan tombol remote tv.
" Bikin kue ah..." Ucapnya semangat saat melihat siaran tv tentang makanan.
Sunghoon langsung menuju dapur dan melihat persediaan kulkas bundanya. Beberapa bahan ia keluarkan untuk menjalankan aksi memasak nya.
" Aku cuman buat sedikit kok Bun..." Ucap Sunghoon lalu mulai membuat adonan kue.
( ˘ ³˘)♥
Disisi lain Sunoo benar-benar bosan dikelasnya. Hampir semua mata pelajaran kosong dan dia sudah tidak mengantuk karena di jam sebelumnya ia sudah tertidur.
" Haaah,mending gue pulang aja dari tadi..." Kata Sunoo.
" Eh? Tumben dedek Tuing mau pulang? Biasanya paling semangat di sekolah apalagi jamkos..." Ucap seorang siswi yang biasa disapa Hanni.
" Gue juga gak tau, rasanya pengen pulang aja..." Gumam Sunoo lalu menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan.
" Eh,Sunoo... Ini siapa nih yang di story sama bang Jake?" Tanya Jo teman sebangku Sunoo.
" Mana? Tumben bang Jake story..." Ponsel Jo diambil paksa oleh Sunoo.
Dan betapa terkejutnya dia saat wajah lucu nan imut kakaknya terpampang jelas dilayar itu. Itu Sunghoon yang sedang tertidur. Seperti nya Jake mengambil gambar Sunghoon saat dia sakit kemarin karena mereka tidur bertiga.
Dan akhirnya Sunoo ingat alasan dia ingin cepat-cepat pulang. Tentu saja dia ingin cepat bertemu dengan kakak manisnya. Tidak,tidak bisa dibiarkan Sunoo harus ambil star terlebih dahulu.
Sontak saja Sunoo langsung berlari cepat meninggalkan kelas tak lupa mengembalikan ponsel Jo. Hal itu membuat suasana kelas yang sebelumnya ricuh seketika hening.
" Aku kira ada gempa kecil tadi..." Ucap Ji saking terkejutnya.
꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
Typo(banyak cekali)
Mohon dukungannya
Terimakasih telah mampirAei~
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Sunghoonie
FanfictionKehidupan yang terombang-ambing bagai ombak air laut. Menerima kekecewaan yang tak pernah usai, selalu mendapat harapan palsu yang sebenarnya memuakkan. Padahal dirinya hanya ingin diakui keberadaanya.