Sunghoon menyusuri lorong sekolah dengan menundukkan kepalanya. Bisik-bisik yang kurang mengenakkan terdengar ditelinga.
Dan dia sudah tau pasti apa yang menyebabkan para siswa memandangnya aneh bahkan mendekati ekspresi jijik.Bruk*
Seseorang sengaja menabrak Sunghoon yang hampir saja terjungkal, untung saja dia bisa menyeimbangkan tubuh jika tidak mungkin ia akan ditertawakan.
" Haaah,kesan pertama masuk sekolah malah jelek banget..." Gerutu Sunghoon.
Puk*
Jay datang menepuk pundak Sunghoon.
" Oh,kak Jay..." Senyum Sunghoon langsung mengembang seakan lupa dengan kekesalannya.
" Gue mau ngomong..." Ucap Jay lalu berjalan diikuti Sunghoon dibelakangnya.
Banyak siswa yang menatap mereka bingung, karena bagaimanapun Jay bukanlah tipe siswa yang dapat berinteraksi dengan orang asing. Tapi beberapa dari mereka saling bertanya siapakah Sunghoon itu.
Tiba sampai Jay di taman belakang sekolah yang ternyata ada Jake sedang duduk di kursi taman sambil membaca buku.
Jake melirik sekilas orang yang dibawa Jay,dia sungguh malas melihat wajahnya Sunghoon.
" Ngapain sih Lo bawa dia?" Kesal Jake.
" Jelasin Sunghoon..." Bukannya menjawab pertanyaan Jake justru malah Jay menyuruh Sunghoon menjelaskan kejadian sesungguhnya.
" Gak perlu dijelasin,dia emang suka play victim kesel gue liatnya..." Ucap Jake.
" Aku,aku gak bermaksud kayak gitu... Kalo kamu laper ini aku gantiin... Aku beneran gak sengaja tadi,aku kesandung jadi tumpah bekalnya..." Jelas Sunghoon.
Jake memandang Sunghoon lalu bekal yang ia bawa, sungguh rasa kesalnya seperti sudah mencapai ubun-ubun.
" Lain kali Lo harus tanya dulu apa masalah nya, jangan asal nuduh tanpa pembuktian... Tadi gue liat sendiri kalo ada orang yang sengaja nyenggol dia..." Bela Jay pada Sunghoon.
Jake menatap ragu kearah Jay dan Sunghoon ada rasa malu menyelip tapi keegoisan nya tetap lah yang dominan.
" Ya tetep aja dia yang salah,masa pegang bekal aja gak bisa... Sini!" Jake mangambil bekal dari tangan Sunghoon secara kasar.
" Ogah gue dititipin makanan sama Lo..." Kesal Jake lalu meninggalkan kedua saudara nya.
" Maaf ya dia lagi sibuk akhir-akhir ini makannya gak bisa kontrol emosi..." Kata Jay.
" Ah,gak papa kok kak... Emang salah aku juga yang bisa jaga kepunyaan orang..." Ucap Sunghoon.
" Kalo gitu gue tinggal dulu ya..." Pamit Jay lalu dibalas senyuman oleh Sunghoon.
( ◜‿◝ )♡
Tak terasa hari pertama Sunghoon masuk sekolah telah usai. Ia tinggal menunggu jemputan bundanya saja, tapi sampai sekolah sepi tanda-tanda jemputan tak kunjung datang membuat nya gelisah.
" Kok bunda lama ya? Atau sibuk? Tapi kalo aku jalan sendiri aku belum terlalu hapal jalan pulang..." Gumam Sunghoon.
Sejak tadi juga dia tidak melihat saudara nya yang lain padahal dia sudah stand by di depan gerbang.
Jam sekarang bahkan sudah menunjukkan waktu sore hari dan mega-mega merah telah terlihat di langit.
Sudah habis kesabaran Sunghoon yang menunggu selama tiga jam. Ia melangkahkan kaki meninggalkan area sekolah tak peduli ia akan kesasar atau bahkan hilang di jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Sunghoonie
FanfictionKehidupan yang terombang-ambing bagai ombak air laut. Menerima kekecewaan yang tak pernah usai, selalu mendapat harapan palsu yang sebenarnya memuakkan. Padahal dirinya hanya ingin diakui keberadaanya.