DELAPAN BELAS-DAPHNEY FAMILY

14 3 0
                                    

Delapan Belas

"Kakak Balbie."

Barbie menoleh pada Hela yang memanggilnya, anak itu langsung mengulurkan tangannya dan memangku Hela membuat adiknya itu terlihat senang.

"Hela mau main sama kakak," kata Hela yang sudah menyandarkan tubuhnya pada Barbie, meskipun agak kesulitan karena Hela menyandar padanya, Barbie berusaha untuk tidak protes.

"Hela mau main apa? Memangnya Hela bawa mainan?" tanya Barbie, seingatnya Hela tidak membawa mainan apapun di mobil tadi.

Hela menggelengkan kepalanya. "Hela lupa bawa mainan," katanya.

Barbie hanya tersenyum, dia mencium pipi kanan Hela lalu beralih ke pipi kirinya. "Kalau gitu kita nggak bisa main, Hela cerita aja sama kakak," usul Barbie. "Cerita Hela ngapain aja di rumah."

Hela mengernyit, seolah memikirkan apa saja yang sudah dia lakukan selama di rumah. Sambil Hela berpikir, si kembar dari keluarga Byakta mendekati mereka, disusul oleh Ojwala. Jadi mereka berlima duduk di sofa panjang dengan Barbie berada di tengah, Ochi di sisi kiri Barbie lalu diikuti Ogya, sedangkan Ojwala berada di sisi kanan Ochi.

"Ada banyak olang," kata Hela, tadi dia berpikir sambil memejamkan matanya, jadi tidak tau kalau ada tiga orang asing yang duduk di dekatnya.

Barbie mengiyakan ucapan Hela. "Yaudah, sekarang cerita, Hela ngapain aja di rumah," kata Barbie mengingatkan agar Hela tidak keluar dari topik pembicaraan awal.

"Tadi pagi Hela latihan lenang sama Miss Tika, terus main sama Sas, makan, tidul siang, telus mandi dan pelgi ke sini," cerita Hela.

Singkat sekali ceritanya Hela, jika seperti ini, maka Barbie tidak yakin bisa membuat Hela betah selagi keluarganya sedang berbincang di ruangan lain. Barbie yang diberi kepercayaan untuk menjaga adik-adiknya jadi bingung.

"Hela suka berenang?" tanya Barbie dengan harapan jawaban Hela nanti bisa memunculkan topik-topik lain.

Hela mengangguk dengan antusias. "Hela suka! Suka sekali!" jawabnya dengan ceria.

"Ini adiknya Barbie?" celutuk Ogya.

Barbie menoleh pada Ogya yang berada di sebelah Ochi. "Iya, namanya Hela," jawab Barbie. "Hela, kenalan dulu sama Eonni dan Oppa."

Ochi semakin senang karena orang yang akan memanggilnya Eonni akan bertambah, bukan hanya Barbie seorang, kini adiknya Barbie juga akan memanggilnya dengan panggilan kesukaannya itu.

Karena Hela hanya diam saja, Barbie memegang tangan kanan adiknya lalu mengarahkannya pada Ochi. "Salam dulu sama Eonni Ochi," pintanya. "Sekalian sebutin nama Hela."

Ochi menyambut uluran tangan Hela, kemudian punggung tangan Ochi dikecup oleh adik pertamanya Barbie itu. "Nama aku Hela, Eonni," ucap Hela.

Rasanya Ochi bahagia sekali, dia bahkan mencium pipi Hela sanking senangnya. "Nama Eonni, Ochi, panggil aja Eonni Ochi," balas Ochi dengan semangat. "Nah, sekarang kenalan sama Oppa ini," ucap Ochi seraya mendorong punggung Ogya agar kembarannya itu berdiri dan lebih dekat dengan Hela.

Sama seperti apa yang dilakukannya pada Ochi tadi, Hela pun melakukan hal yang sama pada Ogya.

"Panggil Abang aja, ya, Abang Ogya," pinta Ogya seraya mengusap pipi Hela, halus sekali, kalau dicium tidak apa-apa, kan?

Hela mengangguk mendengar permintaan Ogya.

"Boleh dicium?" tanya Ogya pada Barbie, dia memang harus izin lebih dulu,kan? Tidak seperti kembarannya yang langsung nyosor begitu saja.

"Boleh," ucap Barbie mengizinkan.

Ogya mengecup pipi kanan Hela sekilas. Menggemaskan sekali, andai Ogya punya adik yang lebih muda darinya, bukannya adik yang umurnya sama seperti dirinya.

Barbie sedikit menyerong ke kanan, mengarahkan Hela pada Ojwala yang daritadi hanya diam saja. Hela juga harus kenalan dengan Ojwala, kan?

Sama seperti yang dilakukan Hela pada Ochi dan Ogya, Hela juga melakukan hal yang sama pada Ojwala.

"Panggil Abang juga, ya, kayak panggil Abang Ogya," pinta Ojwala yang memang lebih nyaman dengan panggilan tersebut.

Ojwala mengusap kepala Hela sekilas, lalu memperhatikan Barbie yang sepertinya kesulitan karena memangku Hela. Rasa kasihannya membuat Ojwala langsung mengambil alih Hela dari pangkuan Barbie.

"Abang aja yang gendong Hela," kata Ojwala.

Setelah Hela tidak berada di pangkuannya, Barbie langsung meringis karena kakinya terasa kaku. Hela memang cukup berat baginya.

"Hela suka berenang, ya? Sama dong, Eonni juga suka berenang, Hela mau berenang sama-sama nggak?" kata Ochi, kini dia sedikit membungkuk karena jaraknya dan Hela semakin jauh.

"Mau! Hela mau belenang sama-sama, kakak Balbie juga ikut," balas Hela.

"Barbie bisa berenang?" tanya Ojwala.

Barbie mengangguk. "Bisa, Barbie bisa berenang, tapi belum bisa gaya kupu-kupu," jawabnya.

"Abang Ojwala udah bisa gaya kupu-kupu," celutuk Ogya.

Barbie menatap Ojwala dengan berbinar, baginya Ojwala hebat karena sudah bisa menguasai gaya renang kupu-kupu. Tanpa sadar Barbie bertepuk tangan seraya memuji. "Oppa Ojwala hebat."

"Panggil Abang aja," tegur Ojwala dengan lembut. "Kalau Barbie mau bisa, berarti Barbie harus sering latihan, kalau bisa setiap hari."

Barbie menggeleng mendengar hal itu. "Nggak bisa setiap hari, Barbie latihan renangnya hari senin, kamis sama jum'at. Hari lainnya ikut kelas yang lain."

"Latihan apa?" tanya Ochi yang tertarik dengan apa yang diucapkan Barbie.

Bisa mengingat latihan apa saja yang diikutinya sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan Ochi. "Balet, melukis, main piano, nyanyi, les bahasa Mandarin, bahasa Inggris, cooking," jawab Barbie. "Oh iya, Barbie juga ikut les coding, terus--"

"Banyak banget," komentar Ochi dan diangguki oleh Ogya dan Ojwala.

Barbie ikut mengangguk, dia pun setuju dengan komentar Ochi.

"Barbie nggak capek?" tanya Ojwala, dia yang sekolah dan ikut beberapa kelas saja rasanya sudah capek, apalagi Barbie yang ikut banyak kelas seperti itu, ditambah lagi usia Barbie masih lebih muda darinya.

"Capek," jawab Barbie dengan riang. "Tapi nggak apa-apa, Barbie udah terbiasa."

Ojwala menatap Barbie dengan seksama, ada rasa kasihan di hatinya untuk anak perempuan yang lebih muda dari Ochi itu. Senyumnya memang terlihat tulus, tapi dia pasti juga sedih.

"Kenapa Barbie ikut banyak kelas? Nggak bisa ikut sedikit aja?" tanya Ochi dengan kesal, mendengar Barbie yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri mengikuti banyak kelas seperti itu, rasanya dia kesal sekaligus sedih.

"Supaya pintar," jawab Barbie dengan polosnya.

Ochi langsung memeluk Barbie dengan erat, Barbie pun membalas pelukan itu.

"Hela juga mau dipeluk sama kakak," pinta Hela setelah pelukan Barbie dan Ochi terlepas.

Barbie tersenyum pada adiknya lalu memeluk Hela dengan erat, tetapi karena Hela berada di dekat Ojwala, tanpa sadar jarak Barbie dan Ojwala pun menjadi semakin dekat. Apalagi Hela memeluk leher Barbie cukup erat, jadi kakaknya itu tidak bisa menjauh dengan cepat.

"Hela, lepasin dulu, kasihan kakak Barbie," kata Ojwala yang merasa posisi Barbie pasti tidak nyaman.

"Iya, Abang."

🐰🐰🐰

Selasa, 16 Januari 2024

Daphney FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang