TIGA-DAPHNEY FAMILY

45 4 0
                                    

Tiga

"Good morning, my Barbie," sapa Arusu pada Barbie yang baru saja tiba di ruang makan bersama Amaya.

"Good morning, Oma." Barbie membalas sapaan itu tak kalah riang.

"Udah sembuh?" tanya Arusu dengan lembut.

"Udah, Oma," jawab Barbie dengan riang lalu duduk di kursi makan setelah seorang pelayan menarik kursi tersebut untuk Barbie, tepat di sebelah Amaya yang telah duduk terlebih dahulu.

Seorang pelayan langsung menyiapkan sarapan untuk Barbie.

"Cepat makannya, sayang, kita harus pergi untuk les balet," ucap Arusu ketika pelayan tersebut telah selesai menyiapkan sarapan untuk Barbie.

Barbie mengangguk lalu mulai memakan sarapannya, anak itu tidak membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan makanannya meskipun sebenarnya Barbie kurang berselera, sejak kecil dia diajarkan untuk menghabiskan semua makanan yang telah terhidang untuknya. Pernah satu kali Barbie tidak mau menghabiskan makanan yang sudah disiapkan untuknya, Arusu dan Casildo tidak mengizinkannya untuk bangkit dari kursi sampai makanannya benar-benar habis, karena itu Barbie tidak mau mengulangi hal yang sama lagi.

"Sudah, Oma," lapor Barbie setelah makanan di piringnya habis lalu sedikit mendorong piring itu ke depan.

"Okay, Oma juga sudah. Helcia kau juga sudah, kan? Ayo, cepat."

"Minum susu dulu, sayang," ucap Amaya seraya mengambil segelas susu vanilla dan memberikannya pada Barbie.

"Jangan lupa minum vitamin juga, Barbie," kata Casildo. "Obatnya juga," lanjut pria itu.

Barbie hanya mengangguk karena ia sedang menghabiskan susu yang diberikan Amaya tadi. Setelah susu tersebut habis, Amaya memberikan obat dan vitamin kepada Barbie, untung saja anak itu tidak rewel ketika diberi obat.

"Cucu Oma memang pintar," puji Arusu.

Barbie tersenyum lebar mendengar pujian yang diberikan oleh Arusu seraya turun dari kursi dengan dibantu oleh Amaya.

Casildo menggandeng tangan Barbie menuju ke teras rumah mereka, diikuti Arusu, Helcia dan Amaya.

"Barbie harus belajar dengan benar, lakukan yang terbaik dan jangan mudah menyerah. Jika Barbie gagal maka jangan anggap itu sebagai akhir, tetapi awal karena Barbie harus terus berjuang untuk mencapai keberhasilan. Mengerti?" kata Casildo.

"Mengerti, Papa. Barbie tidak akan mudah menyerah," balas Barbie dengan yakin.

Casildo mengangguk dengan bangga lalu mengusap kepala Barbie. "Yasudah, hati-hati sayang."

Barbie mencium punggung tangan Casildo lalu mencium punggung tangan Amaya sebelum masuk ke dalam mobil yang sudah diisi oleh Arusu dan Helcia.

"Bye, Ma, Pa." Barbie melambaikan tangannya ketika mobil itu mulai berjalan.

Casildo dan Amaya juga ikut melambaikan tangan mereka sampai mobil yang dinaiki Barbie keluar dari gerbang.

"Jangan terlalu mengkhawatirkan Barbie, dia anak yang kuat dan tidak mudah menyerah. Semua latihan ini tidak akan membuatnya lemah, justru akan membuatnya semakin kuat." Casildo menatap Amaya yang masih diam.

"Percaya padanya, sebagai orang tua kita harus mendukung setiap kegiatan yang dia lakukan, aku tidak bilang kalau kita tidak boleh khawatir padanya. Barbie adalah anak kita, jadi tidak masalah jika kita khawatir padanya tetapi jangan berlebihan karena dibandingkan khawatir, lebih penting jika kita mendukungnya."

Daphney FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang