20: taebin hug

98 17 0
                                    

Kelas Taehyun kini mendapat jamkos kelas, lebih tepatnya satu angkatan kelas 10, guru guru sedang rapat.

"Wanjir, curang Lo anj-"

"Bangsat Lo!"

"Cantik banget guweeee."

"Seperti mati lampu ya sayang~"

"Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday, Sunday (a week)
Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday
Seven days a week
Every hour, every minute, every second
You know, night after night
I'll be lovin' you right, seven days a week"

"Apasih anjir Monday, Monday manggil gue lu!?"

"I wanna see it in motion in 3d."

"Sorry i'm really romantic."

"Bodoh! Lo kenapa kesitu babi."

"Kerjain tugas Lu pada syalan!"

"Woee yang belum bayar uang kas bayar kagak Lo semoa!!"

Taehyun yang tadi tertidur akhirnya terbangun karena suara teman temannya yang sangat mengganggu pendengaran, susah sekali diatur.. bahkan minhee sang ketua kelas saja sudah angkat tangan, gaeul? Sudahlah sekretaris nya juga sudah pusing, bendahara? Hey bendahara nya itu Jay! Tentu saja dia juga ikut meributkan kelas.

"Berisik bangsat."Taehyun berucap sarkas lalu segera bangkit dari kursinya.

"Tae! Lu mau kemana!?"tanya Jake heran.

"Kemana aja, pokoknya yang gak berisik! Ohh ya kalau udah ada guru atau waktunya pulang kabarin." Setelahnya Taehyun pergi meninggalkan kelas super berisik itu.

Tujuannya? Sepertinya rooftop tempat yang bagus untuk menenangkan diri dan tidur(?)

Pintu rooftop dibuka Taehyun yang segera memasuki atas sekolah itu.

Namun ia langsung merinding ketika mendengar tangisan.

"Bjirlah.. masa ada mbak Kunti sih!?" Netranya celingukan mencari asal suara.

Dan dapat ia lihat seorang pemuda jangkung terduduk dengan lipatan tangan dan juga kaki, lalu kepala yang ia selipkan diantara lipatan tangannya itu.

Punggung lelaki yang bersandar pada tembok pembatas rooftop itu bergetar hebat diiringi tangisan teredamnya.

"Hey, lu jangan nangis di rooftop."ujar Taehyun datar.

Ia kini duduk di tembok pembatas 1 meter dari tempat lelaki tadi.

"Hiks.." lelaki itu berusaha memberhentikan tangisnya, lalu mendongak.

Dan tatapan mereka bertemu, netra Belo Taehyun, menatap tepat mata basah itu.

"T-taehyun?"tanya nya dengan sesegukan.

"Iya, ini gue.. Lo kenapa kak?"tanya Taehyun aneh, ya didepannya ini adalah soobin dengan pipi memerah ohh ralat seluruh wajahnya yang memerah, bibir bergetar, lalu mata yang basah dan masih ada genangan tangisnya.

"Hiks.. a-aku.." soobin kembali menangis.

Entah mengapa hati kecil Taehyun terasa di cubit oleh tangan raksasa saat melihat soobin yang kini menangis didepannya.

"Need a hug?"tawar Taehyun yang kini mendudukan dirinya dibawah tepatnya di samping soobin.

Sementara soobin tak menjawab dan langsung memeluk Taehyun erat.

Bisa Taehyun rasakan pundaknya basah bahkan lehernya juga basah, dibawanya soobin ke dalam pangkuannya.

"Udah jangan nangis, don't cry.. kak beomgyu pasti marah di sana liat kakak nangis."

ice boy? {taebin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang