Kekuatan Yang Sebenarnya.
Aku dan Luca terus mencari sumber gangguan sihir di beberapa ruangan, di saat yang sama kami tiba-tiba disergap oleh beberapa anggota kultus. Mereka mengepung kami.
"Luca-san, aku akan menghadapi mereka, bisakah kamu menemukan pusat gangguan sihirnya." aku bertanya pada Luka.
"Oke." jawab Luka.
Aku membuka mata kiriku yang aku gunakan untuk mengumpulkan sihir, mata kiriku bersinar lebih merah karena menyimpan energi sihir.
Aku segera membuat pakaianku kembali dan membuat senjata sabit besar dengan darah. Setelah itu aku langsung menyerang mereka satu per satu.
Aku berhasil membunuh mereka semua, dan pada saat yang sama saya tiba-tiba mendengar seseorang tertawa.
"Ha...ha...ha..."
"Siapa!? Cepat keluar!" Aku berteriak.
Sosok itu keluar dan muncul, ternyata dia adalah Leon.
Saya sangat emosional ketika melihat Leon.
"Di mana Alicia sialan itu!?"
"Tenanglah, jika kamu menginginkannya, kalahkan aku dulu." Leon menjelaskan.
Tanpa pikir panjang aku langsung menyerang Leon dengan cepat karena emosi.
Kami bentrok dengan sengit dan sangat cepat.
Leon memang kuat, dia bisa mengimbangi kecepatanku dengan santai.
Aku melompat mundur untuk menjaga jarak lalu membuat banyak pedang beterbangan dengan darah, pedang itu langsung menyerang Leon. tapi dia bisa dengan mudah menangkisnya.
Aku segera bergerak untuk menyerangnya lagi dengan sabitku, namun saat aku ingin mengayunkan sabitku, tiba-tiba sabitku menghilang.
"Sial!"
Leon menyeringai dan memanfaatkan kesempatan itu dan langsung menendang perutku dengan keras hingga aku terlempar ke dinding.
"Kyaaa!"
Sial ternyata sihir yang kukumpulkan sudah habis. pakaianku pun kembali menghilang.
Leon segera menghampiriku dan kembali menendangku yang sedang tersungkur, aku terlempar lagi.
"Uhuk uhuk...!" Saya muntah darah.
Leon kembali meghapiriku dan menggangaktku dengan memegang leherku sambil tertawa.
"Hahahahaha.....apakah kemampuanmu hanya sebesar ini, dasar membosankan, aku akan menangkapmu sekarang."
Sialan, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Namun tiba-tiba aku merasakan ganguan sihir itu sudah menghilang.
Aku pun segera memanfaatkan momen ini untuk segera menyerang Leon yang sedang mencekikku. Aku segera membuat pedang dengan darah dan menusuk perutnya.
"Uahhhkk!"
Leon segera melepaskanku.
"Dasar vampir sialan!" Leon menggeram.
Namun Leon dengan cepat menyembuhkan lukanya dengan skill regenerasi.
Sial, skill yang dia dapatkan dari eksperimen yang dia lakukan dengan tubuh Ratu Elisabet sangat merepotkan. untuk membunuhnya aku harus menghancurkan tubuhnya sekaligus.
Aku kembali membuat pakaianku dan membuat sabit besar dengan darah, karena gangguan sihir sudah menghilang, kali ini aku akan menggunakan seluruh kekuatanku.
Luca kembali setelah berhasil mengalahkan orang yang menggunakan gangguan sihir tersebut.
"Rubby, aku sudah berhasil menghilangkan penghalang sihirnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The last Vampir
VampireJulius adalah salah satu Pahlawan yang telah berhasil membantai seluruh kaum Vampir, sayangnya saat pertempuran terakhir dia harus meregang nyawa. Setelah 1000 tahun berlalu dia malah dilahirkan kembali menjadi satu-satu Ras Vampir yang tersisa.