[Usahakan follow sebelum membaca kawan!]
Kisah seorang gadis SMP keturunan jawa yang dimabuk asmara disaat masa hijrahnya.
Shanum Diya Shakira, gadis humoris yang jatuh cinta dengan seorang remaja laki-laki yang memiliki tubuh tinggi yang tak kalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis keturunan jawa yang terkenal akan parasnya yang ayu rupawan. Tidak hanya parasnya yang ayu rupawan, sifat dirinya yang ramah dan murah senyum membuat dirinya dikenal banyak orang.
Gadis yang bernotabene sebagai anak pertama dari dua bersaudara sekaligus anak yang dijadikan harapan orang tuanya.
Shanum Diya Syakira. Dia sering dipanggil Shanum. Tapi, menyesuaikan sajalah. Jika susah memanggil Shanum, panggil saja Hanum atau Ira.
Lanjut gak ki ceritane? Tak lanjutke ya bolo..
Biar Shanum deskripsikan singkat tentang Ayah dan Ibu Shanum.
Nama ayah Shanum, Gajendra Bagas. Dia seorang ayah yang memiliki sifat humoris. Bahkan, setiap harinya suka membuat orang tertawa terutama Ibu Shanum. Dia memiliki tubuh yang tinggi. Mungkin, hampir mencapai angka 170 cm.
Dan, sekarang tentang ibu Shanum!
Nama Ibu Shanum, Gayatri. Seperti arti namanya, Ibu adalah seorang perempuan yang memiliki kekuatan. Benar, ibu Shanum selalu kuat. Bahkan, ibu telah bertarung antara hidup dan mati demi menghadirkan Shanum dalam hidupnya.
Eh, lupa Shanum, belum memperkenalkan adik Shanum.
"Maafkan Mbakmu yo dek."
Adik Shanum itu berjenis kelamin laki-laki. Namanya, Labib Gajendra. Adik Shanum sering dipanggil Labib atau Abib. Sifatnya? Ya.. Sifatnya hampir mirip dengan Ayah. Tak usah dideskripsikan panjang lebar. Intinya, mirip dengan Ayah Gajendra hingga wajahnya juga tapi nggak dengan umurnya lho ya!
***
Pagi hari, pukul 06.15 Shanum sudah menginjakkan kakinya di koridor sekolah. Humm, sangat sepi. Shanum merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Sesekali Ia menoleh kebelakang, ternyata Ia tidak menemukan satupun manusia di belakangnya.
Duarr!
"Gusti!" teriak Shanum.
Sebuah tangan menutupi kedua mata Shanum. Lalu, Ia menoleh kebelakang dan menemukan sosok perempuan memakai kemeja putih dan rok biru alias seragam OSIS.
