S1 || Second Life

5.3K 270 0
                                    


***

Ericka pikir, semua drama ini telah berakhir, tapi ternyata ia salah. Ini belum berakhir.

Karena keesokan harinya, ia justru terbangun di tubuh asing yang tak dikenalinya.

Namun, menurut ingatan si pemilik tubuh barusan, ternyata ia adalah calon bodyguard perempuan keluarga pengusaha sekaligus tokoh politik paling berpengaruh di negara ini.

Dan ternyata, dirinya akan ditugaskan menjaga dan melindungi bungsu keluarga itu yang keberadaannya dirahasiakan dipublik karena keluarganya menganggap bungsu Pramudya adalah pemuda gila dan aneh.

Berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain, lebih unggul dan sempurna.

Hmm, Ericka jadi penasaran. Memangnya segila apa bungsu Pramudya itu?

“Cih. Palingan juga itu keluarga lebay. Bilang aja dari awal pengen anak bungsu perempuan, bukan laki-laki lagi.”

“Dan begitu si bungsu lahir, mereka nggak terima. Jadinya ya dengan bodohnya mengasingkan anak itu. Padahal tinggal terima apa susahnya, sih?! Masalah anak perempuan, kan bisa diadopsi. Ribet banget.” Ericka menggerutu kesal dengan pemikirannya sendiri tentang nasib si bungsu Pramudya itu yang entah benar atau tidak sesuai dengan tebakannya.

Whatever, mending gue tidur lagi. Menikmati masa remaja lagi dan bebas dari gangguan orang-orang di kehidupan sebelumnya kedengarannya lebih baik.”

“Dan siapa nama pemilik tubuh ini, tadi? Hmm... Caty Aliesha?”

***

BRAK!

BRAK!

“Heh, tukang tidur! Bangun!” pekik seseorang dibalik pintu Liesha seraya dengan tak sabaran menggedor-gedor-nya.

Sementara Ericka yang mulai sekarang kita panggil sebagai Liesha, nampaknya gadis muda itu tak perduli. Ini masih jam 3 sore, lagipula siapa yang berani-beraninya mengganggu waktu tidur berharganya ini?!

“Dua menit dari sekarang, kalau lo masih belum bangun, gue laporin ke Bos!”

DEG!

Apa? Bos? Tunggu, pantas saja ia merasa aneh dengan kamar yang ditempatinya. Sebuah kamar minimalis berwarna gelap, mirip seperti kamar tahanan tapi untungnya kasurnya empuk dan nyaman. Mungkin kasur ini diganti dan dibeli oleh si pemilik tubuh sebelumnya.

Hmm, apakah ini di asrama akademi pelatihan tempat tubuh ini dipungut dan dibesarkan?

Pasalnya, menurut ingatan si pemilik tubuh, Caty Aliesha hanyalah seorang yatim piatu yang identitasnya tak jelas. Dari ia bayi hingga berusia 6 tahun, Liesha tinggal di panti asuhan dan tak lama kemudian, seseorang datang mengaku-ngaku akan mengadopsinya.

Yang ternyata sengaja mengadopsinya sebagai tambahan calon anggota mereka.

Anggota bodyguard yang sering eksis di zaman sekarang.

Para pengusaha kaya raya rela menyewa jasanya ataupun membeli para bodyguard untuk keamanan mereka dengan harga yang fantastis. Sesuai dengan level dan predikat terbaik yang dimiliki oleh masing-masing bodyguard.

Seperti Caty Aliesha, yang merupakan  salah satu anggota termuda yang mendapat predikat terbaik di angkatannya. Itulah sebabnya, para pengusaha kaya raya berebutan untuk membelinya.

Dan sepertinya, sore ini ia kan dipertemukan dengan siapa yang membelinya.

Cih. Terlalu kasar, anggap saja membeli jasanya.

Masih kedengarannya ambigu, tapi whatever lah.

Dan kalian mau tahu, siapa yang menggedor-gedor pintu kamarnya tadi? Dia adalah Ezio Farabi. Salah satu anggota termuda seperti dirinya. Pemuda yang cerewet dan berisik. Sangat kontras dengan dirinya yang menyukai ketenangan dan benci kebisingan.

“Berisik! Ganggu aja, lo!” ketus Liesha pada pemuda dihadapannya itu yang menatapnya dengan tatapan—mengejek. “Iyain deh, yang bentar lagi bebas dari neraka yang ini...,”

“...Dan bersiap untuk memasukki neraka yang lain. Hahaha!” lanjut Ezio yang dengan secepat kilat berlari menjauhi Liesha dengan auranya yang cukup mencengkam. Huft, untungnya baik Ericka dan Liesha... Sikap, watak bahkan kegemaran keduanya itu sama. Jadi, untuk melanjutkan drama ini sangat ezz baginya.

***

Setelah upacara pelepasan beberapa atribut dengan mengganti atribut penghormatan yang baru, pertanda sudah siap untuk mengabdi dan bekerjasama dengan boss yang lain, akhirnya Liesha bisa bernapas lega. Dan sekarang ia bersama pelatihnya sedang dalam perjalanan menuju kediaman Pramudya—keluarga yang memilihnya.

“Sejujurnya saya cukup iri. Kau akan mengabdi pada keluarga yang cukup berpengaruh di negara ini. Pastikan kau menaati sumpah anggota dan berkerjalah dengan baik. Saya percaya pada murid terbaik diangkatanmu ini...,” ucap Olive, wanita kepala tiga yang masih melajang demi profesinya sebagai salah satu pelatih di akademi ini. Olive merupakan Ibu, Ayah, sekaligus Kakak bagi Liesha yang asli.

“Terimakasih, Ms. Olive,”

Kini mobil khusus dengan harga yang fantastis telah sampai di parkiran mansion keluarga Pramudya yang teramat luas dan megah.

Ini bahkan baru di parkiran dan area depan mansion. Bagaimana didalamnya nanti? Woah, Liesha tak bisa membayangkannya. Ini bahkan tiga kali lipat daripada mansion yang ditinggalinya di kehidupan sebelumnya.

Ketimbang mansion, ini lebih pantas disebut istana!

“Ayo, anggota 2285. Beri salam penghormatan pada pihak keluarga yang menunggumu...,” titah Ms. Olive pada Liesha yang seketika membungkukkan badannya, kemudian kembali ke posisi semua. Berdiri tegap dan tegas, dengan raut wajah tanpa ekspresi. Merupakan sikap profesionalisme anggota akademi pada menjalankan tugasnya.

“Selamat datang, silahkan perkenalkan dirimu.” perintah seorang pria paruh baya yang tubuhnya sedikit membungkuk karena faktor usia. Sepertinya ia adalah salah satu orang tua dari Tuan besar Pramudya.

“Saya, anggota 2285. Caty Aliesha. Siap mengabdi pada keluarga Anda!”

“Bagus! Selamat bergabung, Caty Aliesha. Mr. Thomas selaku ketua bodyguard disini akan membantumu mulai sekarang. Silahkan berkeliling sembari mengenali apa saja tugasmu disini. Saya, permisi,”

Sepeninggalan pria paruh baya itu, hingga meninggalkan Liesha, Mr. Thomas dan juga Ms. Olive, seketika Liesha memberikan salam penghormatan pada Mr. Thomas yang dibalas salam penghormatan juga oleh pria dewasa itu.

Sementara untuk Ms. Olive, Liesha melakukan hal serupa dan setelahnya, pelatihnya itu pamit undur diri untuk kembali ke akademi.

“Baiklah, Ericka Aileen, nikmati drama second life mu ini...”

***

𝐄𝐫𝐢𝐜𝐤𝐚'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐋𝐢𝐟𝐞: 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang