S1 || Who's the real antagonist?

7K 340 3
                                    


***

Hanya karena dia bukanlah protagonis lemah lembut, penyakitan dan haus perhatian seperti adiknya. Semua orang dibutakan oleh keberadaan fake protagonis itu hingga ia benar-benar muak dibuatnya.

Ericka diam, malah dijadikan kambing hitam.

Ericka marah, malah semakin disalahkan.

Dan saat Ericka membalas, semua orang malah semakin mencercanya. Membencinya, bahkan terang-terangan mengucilkannya.

Sialan sekali.

Dirinya tidak akan melupakan kejadian tadi.

Kejadian disaat adiknya terang-terangan menuduhnya sebagai pelaku yang merusak gaun pernikahannya. Padahal dia sendiri yang merusaknya kemarin malam.

Ericka saksinya. Adiknya yang gila dan harus perhatian itu, dengan santainya merusak gaunnya sendiri dan keesokan paginya, membuat rencana yang menghebohkan seisi mansion dengan kabar rusaknya gaun pengantin bahkan acara pernikahannya terancam batal karena Adiknya mengaku hanya ingin memakai gaun itu dan jika tidak ada gantinya, maka ia tidak akan menikah.

See? Murahan sekali, yakan?

Tapi pada akhirnya, perempuan licik itu tetap melanjutkan acara pernikahannya asalkan Ericka memberikan gaun yang akan dikenakannya pada acara tersebut. Sialan sekali. Itu adalah gaun yang dirancangnya sendiri! Enak saja!

Sejak kecil, apapun yang dimilikinya selalu ingin dimiliki juga oleh perempuan itu. Ashana Aileen sangat terobsesi dengan apa yang dimilikinya. Tapi sayangnya ada dua hal yang tidak bisa didapatkannya.

Pertama, kehidupannya yang bebas. Tanpa tekanan semua orang yang sok mengatur-atur nya agar menjadi manusia paling sempurna di dunia.

Kedua, gaya fashion nya yang memang topikal perempuan tomboy dengan aura yang badas. Tidak seperti Ashana yang dengan gaya girly tapi membosankan.

***

Ashana nampak mengepalkan tangannya saat melihat semua orang mengalihkan atensinya pada seseorang yang kedatangannya secara tiba-tiba menghebohkan seisi aula yang disewakan sebagai perayaan atas kesuksesan pernikahannya.

Bagaimana tidak heboh, perempuan yang merupakan Kakak sialannya itu datang ke acara dengan tingkat kepercayaan yang tinggi meskipun salah dress code karena sialnya dia memakai pakaian yang keren hingga membentuk lekukan tubuhnya yang indah.

Juga jangan lupakan dengan wajah angkuh beserta aura badas seperti biasanya. Semakin menekankan bahwa seorang Ericka Aileen tak bisa diremehkan begitu saja.

Ini acaranya! Kenapa lagi dan lagi, selalu dia yang dicampakkan?!

Lihatlah, bahkan suaminya disampingnya nampak terkesima dengan kedatangan sang Kakak. Pria disampingnya itu bahkan tak berkedip lagi.

“Awas saja, kau! Ericka!” gumam Ashana seraya memandang lampu hias yang terpasang tinggi diatasnya, seraya tersenyum miring.

***

“Lihatlah, percaya diri sekali perawan tua itu!”

“Benar! Apa ia tak merasa malu? Didahulukan oleh Adiknya yang lebih muda lima tahun dibawahnya?”

Hujatan tersebut tentunya terdengar sampai ditelinga Ericka.

Tapi nampaknya perempuan itu tak perduli dan tetap menghabiskan secangkir americano dihadapannya dengan tenang.

Berbeda dengan sang Adik iparnya yang menatapnya khawatir. “Kak, are u okay?” tanyanya dan langsung dibalas anggukan oleh Ericka.

Hey, ayolah. Dirinya belum berusia kepala tiga. Kenapa semua orang mengkhawatirkan hidupnya? Bukannya sebelumnya hanya sibuk menyalah-nyalahkan keberadaannya?

𝐄𝐫𝐢𝐜𝐤𝐚'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐋𝐢𝐟𝐞: 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang