S1 || Crazy familyshit

3.8K 213 0
                                    

***

Liesha menghela napas usai menutup pintu kamar sang Tuan muda. Pikirannya seketika berkecamuk dengan rangkaian peristiwa aneh yang terjadi di ruangan sebelah tadi.

Kini bisa Liesha simpulkan, apakah seorang Daffindra Marvin Pramudya itu, selain pengidap banyak phobia, juga mengidap alter ego, skizofrenia ataupun beberapa penyakit mental lainnya?

Mengingat perubahan ekspresi maupun sikap sang Tuan muda, kedepannya Liesha harus lebih cermat dalam membaca situasi.

Belum genap sehari, dirinya berada disini tetapi sudah disuguhi oleh prolog seperti ini.

Bagaimana jika sudah berada di puncak konflik bahkan epilognya nanti, ya?

“Gue harus memastikan sesuatu.” monolognya sembari menuruni tangga kemudian melanjutkan langkahnya pada pintu utama mansion ini.

***

“Gila, ini sih, bukan mansion lagi. Tapi istana!” pekiknya tertahan kala Liesha menatap dengan mata kepalanya sendiri—pemandangan dalam mansion utama yang sangat luas dan bercabang ini.

Liesha juga baru menyadari, ternyata tempat ini beberapa bangunannya didesain khusus menyerupai bangunan Yunani kuno.

Selain itu, disini juga terdapat ratusan aksesoris patung Yunani kuno yang melambangkan fisik sempurna bak dewa-dewi Yunani.

Hmm, pantas saja keluarga Pramudya ini sangat terobsesi dengan sebuah 'kesempurnaan' padahal, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

“Wow, pemandangan langka. Ada bodyguard gurl disini!” tiba-tiba terdengar sebuah suara dari sisi kiri Liesha yang seketika melirik cepat kearah sumber suara yang terdapat nada ejekan, tadi.

Dengan malas, Liesha membalikkan badannya. Menghadap pada seorang pemuda yang nampak 1 tahun lebih tua dari sang Tuan Mudanya itu.

Dalam sedetik, gadis itu merubah ekspresinya menjadi serius nan penuh akan rasa profesionalisme. Netranya dan ekspresinya yang tegas, seketika membuat pemuda dihadapannya pun tertegun. “Selamat malam, Tuan muda Ansel Arnav Pramudya, saya Caty Aliesha. Anggota 2285 dari akademi bodyguard.”

“Hmm, menarik. Moga betah kerja disini. Gue tahu, lo ini tipikal cewek penuh rasional karena akademi itu sangat menjunjung tinggi, rasionalitas. Tapi, semua itu nggak berguna disini,” ungkap Arnav seraya melangkah mendekati Liesha seraya tersenyum miring.

Yang kemudian mencondongkan tubuhnya dengan bibirnya yang menghadap tepat pada telinga cewek dihadapannya itu. “Welcome to Pramudya's fuckin' crazy family. Gue tantang, lo nggak akan bisa mempertahankan kewarasan lo disini. Jadi, selamat berjuang, ya, cantik.”

***

Menghadapi anak tengah Pramudya tadi, sudah sangat menguras energi dan kewarasannya. Bisa-bisanya, cowok itu menantangnya, tadi, heh?

Memangnya kenapa kalau Liesha gagal?

Dan memangnya kenapa, kalau Liesha berhasil?

Tapi kecil kemungkinannya jika dirinya berhasil, sih. Toh, dirinya memang terjebak di RSJ elite, sekarang. Dengan status asing di dunia yang aneh ini.

Sejak ia membuka mata, Liesha tidak tahu menahu, apakah ini dunia novel, film, atau dunia apa. Yang jelas, dia terjebak disini tanpa penjelasan yang lebih terperinci selain ia hanya mendapatkan ingatan tentang identitas pemilik tubuh ini.

Tidak ada clue, tentang bagaimana alur kedepannya. Jadi, mau tidak mau, Liesha harus mengikuti alurnya. Otaknya harus berpikir lebih keras, untuk menyambungkankan clue-clue yang mungkin akan didapatkannya tidak lama lagi.

Jika di dunia yang asing ini adalah dunia sementara, maka bisakah suatu saat, Liesha kembali pada tubuhnya yang asli?

Sungguh, Liesha rasa, lebih baik ia berjuang untuk kehidupannya yang lama daripada menjalani kehidupan yang aneh dan bodoh seakan tidak tahu apa-apa.

Hmm, omong-omong, apa kabar Adik tersayangnya itu, Ya? Ashana. Apa kalian masih mengingatnya?

Iblis licik itu mungkin sedang menikmati hidup penuh kesengsaraan, sekarang. Atas kabar kematian Ericka Aileen. Hahaha!

***

“Gawat! Tuan muda Benzo, telah kembali!” pekik salah satu maid dengan tergesa-gesa, tanpa sadar melewati Liesha yang hendak menuju lorong megah yang menjadi titik temu antara pintu utama mansion ini, dengan ruang tengah nan megah dari Mansion ini.

“A-apa? B-benarkah? Kalau begitu, cepat kabari yang lainnya!” sahut maid lain dengan panik seraya berlarian menuju lorong megah yang lain. Huft. Memusingkan.

Terdapat banyak lorong serta tangga-tangga besar yang membentuk melingkar dan berpusat pada ruang tengah mansion ini. Benar-benar didesain khusus menyerupai bagian dalam istana.

Liesha bahkan sempat tersesat untuk mencari jalan keluar, tadi.

Untungnya, berkat beberapa bodyguard yang berjaga di salah satu lorong, dirinya bisa menemukan jalan keluar dari mansion aneh ini.

Ternyata masih mending di mansion kecil terpencil tadi, ketimbang disini. Pantas saja, Tuan muda Marvin itu tidak tahan berlama-lama disini.

Selain auranya sangat mencengkam, rasa-rasanya, udara untuk sekedar bernapas saja terasa menipis, disini. Sama halnya dengan kewarasannya.

Maka tanpa ba-bi-bu lagi, Liesha segera membalikkan badannya guna mendekati pintu depan mansion yang tinggal beberapa langkah lagi akan tetapi, tiba-tiba sebuah timah panas melesat di depan matanya dan nyaris menghancurkan sebelah matanya apabila Liesha kalah gesit, tadi.

Huft. Untung, saja. Meski sempat lengah, meskipun timah panas itu melesat tepat dihadapan matanya, dengan cekatan Liesha tadi langsung merendahkan posisi tubuhnya dengan napas memburu. Kaget, kesal dan shock menjadi satu.

PRANGG!

Sepertinya, timah panas itu mengenai beberapa benda yang cukup jauh dari tempatnya berdiri. Whatever! Yang terpenting, nyawanya selamat kali ini.

“Sial! Siapa yang berani menyerang gue seperti in—” gumam Liesha yang seketika terhenti kala gadis itu mendongakkan kepalanya hingga netranya bertemu dengan netra kelam nan dingin yang sudah lebih dulu menatapnya sedari tadi.

Si pemilik netra kelam itu, nampak menyunggingkan senyumannya. Dengan langkah pelan, ia mencondongkan tubuhnya hingga kini wajah keduanya pun sejajar.

Jari tangannya yang kekar nan kasar, dengan kurang ajarnya menyentuh permukaan wajah Liesha. Mengusapnya pelan, seraya berkata dengan sarkastik. “Oh, ini si bodyguard gurl? Tapi sepertinya akademi itu salah mengantarkan orang. Buktinya yang satu ini nampak lengah. Haruskah saya mengembalikan kamu, sekarang?”

DEG!

***

𝐄𝐫𝐢𝐜𝐤𝐚'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐋𝐢𝐟𝐞: 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang