S1 || Can i back to my body?

2.4K 140 0
                                    

***


Sesampainya Liesha di kamarnya, gadis itu nampak tergesa-gesa membuka buku yang berhasil dibawanya tadi.

Masa bodoh jika ketahuan. Yang terpenting, rasa penasarannya yang lain bisa terselesaikan.

'Help Me'

Menceritakan tentang kisah seorang pemuda malang yang diasingkan oleh keluarganya sendiri, karena ia tak sesempurna yang lain.

Dia dianggap cacat tak berguna.

Dia dianggap simbol kesialan keluarga ini.

Bahkan kedua orangtuanya pun sudah tak memperdulikannya lagi. Mereka pikir, untuk apa mempertahankan anak yang tidak akan pernah bisa menjadi sumber kebahagiaan keluarga ini. Itulah sebabnya, lebih baik mereka mencari kebahagiaannya masing-masing.

Dan meninggalkan anak yang jelas-jelas butuh kasih sayang mereka.

Meninggalkan anak yang bahkan belum sempat mengerti... Apa itu keluarga? Apa peran kedua orangtuanya.

Tapi dia sudah dihadapkan dengan kenyataan pahit.

Bahwa kini dia sendirian.

Marvin sendirian. Semakin menepi dan dikucilkan.

Bersama phobia-nya serta gangguan sosial yang dideritanya, Daffindra Marvin Pramudya semakin tumbuh menjadi sosok yang tak diinginkan.

Marvin juga tidak ingin seperti ini.

Dia juga benci dirinya sendiri, melebihi kebencian yang dilontarkan orang lain.

Tapi, memangnya dia bisa apa?

Marvin bisa apa?

Ingin meminta tolong saja, itu hal yang tak mungkin dilakukannya. Bahkan meski nyawanya sudah diujung tanduk, tidak ada yang mau menolongnya...

"Anjing. Emang sakit ini keluarga, ya?!" Liesha menggerutu kesal seraya membalik halaman berikutnya. Liesha sudah berada di penghujung alur.

Kemampuannya dalam membaca cepat, serta menyimpulkan sesuatu sudah tidak perlu diragukan lagi.

Omong-omong, sudah sejauh mana, alurnya berjalan, ya?

"Menurut bukunya, sebentar lagi memang acara besar-besaran yang dilakukan oleh Tuan Brody guna memboyong Tuan mudanya untuk kembali bergabung pada keluarga Pramudya secara resmi. Dan setelahnya-Eh?" gumaman nya seketika berhenti kala netranya menangkap beberapa paragraf di lembar sebelumnya.

Menurut bukunya, Marvin memang seorang penulis novel fantasi, tapi sejauh ini tidak ada alur yang menyatakan bahwa Marvin sedang dituntut untuk mencoba projects novel dengan genre baru.

Tapi, kenapa yang terjadi, justru sebaliknya?

"Arghh! Jangan bilang, alurnya berantakan?"

"Sial. Andai gue bisa nemuin buku ini dari awal, maka ada kemungkinan gue bisa memperbaiki alurnya. Atau merubahnya dengan cara gue sendiri!" desis Liesha seraya mengacak-acak rambutnya sendiri-pertanda frustasi.

'Calm down, Liesha. Lo harus berpikir cepat tapi dengan kepala dingin!'

"Huft. Ga ada cara lain selain melindungi tokoh utama dari kematiannya yang tragis. Dan kedepannya gue harus lebih hati-hati sama keluarga ini. Karena meskipun Tuan Brody mau menerima Marvin kembali, belum tentu dengan anggota keluarga yang lain. Selain itu, akan sangat berbahaya apabila Tuan Brody tetap menjalankan rencananya yang akan membebaskan Marvin agar bisa hidup layaknya remaja seumurannya..."

"...Karena dunia luar sangat berbahaya. Maka inilah peran gue yang sesungguhnya. Dengan melindunginya."

"Gue harap, setelah semuanya selesai... gue bisa kembali pada raga gue yang asli."

***

𝐄𝐫𝐢𝐜𝐤𝐚'𝐬 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐋𝐢𝐟𝐞: 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang