FELLINO☆ -END-

09

...

17.30

Drrtt
Drrtt
Drrtt

Lino pun mengambil hp nya, dan menjawab panggilan dari seseorang.

"halo yah"-lino

"bagaimana?"

"aku masih belum menemukannya yah, tapi aku mendengar dari temannya kalo dia akan datang seminggu lagi"ucal lino

"begitu ya.. ?"ucap ken

"haya itu yang kau tau?"

"aku akan mengkuti lomba akademik antar kelas bersama nya"ucap lino

"...Bagus! Kalau bisa, kau bisa menjadi teman nya." ucap Ken

"Teman? Tapi kenapa harus dengan penyamaran? bukannya itu akan lebih merepotkan? Kan aku bisa berteman karena aku adalah kakak dari Alex"

"Jangan sampai dia tau tentang diri mu lino"ucap ken

"kenapa?"binggung Lino

"karna aku dan keluargannya adalah musuh, jadi kalo bocah itu tau kau adalah keturunan Aberlyn dia kan mempermainkanmu"ucap Ken

"..."

"apa kau mengerti"tanya Ken

"Baik ayah"jawab Lino

"oky, jangan sampai lupa dengan misi mu kali ini, kalau tidak kau akan mendapatkan balasannya."

Tut

Panggilan pun berahir

"haha,pura-pura menjadi teman?aku tidak pernah terbayangkan akan menjadi serangga seperti mereka"ucap lino

Apa Lino mempunyai teman? Oh tentu saja tidak, seseorang akan menjadi dekat dan temanya saat di butuh kan saja.

di sekolah dia sangat pintar di bidang akademik maupun nonakademik, semuanya mendekatinya hanya kebohongan supaya mendapatkan apa yang mereka ingin kan bakan ada yang membencinya.

Lino pun menyembuyikan wajah aslinya, dia akan selalu bersikap ramah dan seakan tidak pernah di ganggu, karena dia di ajar kan oleh oma nya untuk menyembuyikan sifat dan wajah aslinya.

Dan opanya selalu menuntut nya agar menjadi sempurna, karena dia akan menjadi perwaris nya.

OK, back to the story

Lino pun ke dapur karena lapar dan ternyata di sana masih ada ART yang masih bertugas.

"apa kau bisa membuat kan aku makanan?"tanya lino

"bisa tuan, anda ingin makan apa?"tanga pembantu tersebut

"hmm nasi goreng dan kopi"ucap lino

"baik tuan mohon tunggu sebentar"

Lino pun menunggu di meja makan