22

530 21 0
                                    

"LINO!" Teriak Ken
.
.
.
.
.
.

Saat Tristan mengabil pistol dan menatap  Ken, Lino pun langsung berlari menuju ayah nya.

'sial ini menyakitkan' batin Lino terkena tembakan di dekat dadanya.

Dor
Dor
Dor

Bruk

Badan Tristan terjatuh, karena di tembak oleh Ken.

Brak!

"Lino!"  Teriak Alex

"bagaimana bisa? Hei bertahanlah" ucap Alex menyamperi Lino yang di dalam pelukan Ken.

"hei dia akan datang" ucap Alex kepada Ken. Tadi Alex tidak sengaja mendengar percakapan Tristan denga seseorang di telpon, yang ingin merencanakan sesuatu.

"sialan!"

Lino menatap Alex "Lex...." dan dia pun memberikan pistol ke Alex

Uhk
Uhk

"Lino!" kaget Alex dan Ken

"Ada apa ini?" Ucap Diana tiba

"Diana! Ku mohon, tidak ada waktu lagi tolong bawa Lino ke ruangan itu dan obati Lino, akan ada serangan kumohon jagalah dia dan kamu juga Alex" ucap Ken memohon

Alex dan Dianan pun saling menatap dan saling mengangguk.

Alex pun mengambil alih dari Ken dan membawanya kesuatu tempat sambil menghubungi seseorang dan di ikuti oleh Diana.

.

Ken pun menghubungi seseorang.

"memperkuat keamanan mansion, akan ada serangan dari pak tua itu!"

"baik tuan"

Panggilan pun terputus.

Ken melihat jasad Tristan, lalu dia pergi mengabil senjata yang ada di ruangan itu.

Dor
Dor
Dor

Suara tembakan dari luar, Ken pun keluar dari ruangan tersebut, dan menembak musuh yang masuk.

Dor
Dor
Dor

'ayunda ku harap... aku bisa membalas kesalahan ku' fikir Ken sambil masih menembak lawan.

.

Di satu sisi di dalam mobil terdapat peria yang sudah berumur.

"serang terus dan buat lah jalan untuk ku untuk membunuh orang yang tidak berguna itu" ucap peria tua itu

"aku tidak menyangka hari ini akan tiba" ucap peria tua itu sambil tersenyum

(gila nih orang)-autor

'sial kita kalah jumlah!' fikir Ken

'apakah aku tidak bisa mengalahkannya?'

'apakah aku akan gagal?'

'tidak jangan!'

Dor
Dor
Dor

Ken terus membunuh lawan, dan tanpa ia sadar ada seseorang yang tersenyum melihatnya kuwalahan.

"hahaha apakah kau senang Ken, hadiah yang Dady berikan untuk mu?" Ucap Brian (opa Lino and bpk Ken)

"pisikopat sialan!" Marah Ken kepada Brian. Namu dia masih menembak musuh yang terus berdatengan.

Drap
Drap
Drap- langkah kaki berlalri

Dor
Dor
Dor

Ken dan Brian kaget, ada serangan yang membantu Ken.

FELLINO☆ -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang