18

405 29 0
                                    

Lino dan Alex sampai di rumah.

Mereka berjalan bareng memuju lantai dua, tempat kamar mereka berada.

"lu keren banget tadi" Ucal Alex tiba tiba

Lino pun menghentikan langkah nya, dia tidak percaya dia sedang di puji oleh adik nya sendiri, rasanya..............sangat bahagia.

Lino pun tersenyum, lalu melanjutkan jalannya.

"iya dong abang nya siapa dulu" ledek Lino sambil mengacak ngacak rambut Alex

"apaan sih lo, rusak nanti rambut gue" kesel Alex, Lino pun hanya tersenyum

"gua masuk kamar dulu, night Lex" Ucap Lino mendului Alex dan memasuki kamar nya

"hm" balas Alex sambil melihat punggung Lino.

Haaaa

Lino pun tiduran di kasur sambil melihat langit langit yang di hiasi bintang bintang.

"rasa nyaman ini..... apa harus segera berakhir?"

Lino pun menutup mata nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesok hari nyya

Lino sudah berada di ruangan rahasia bersama ayah nya dan beberapa orang lainnya entah itu siapa, untuk diskusi.

"Tristan" Ucap Ken meminta sesuatu ke Tristan.

Tristan pun memencet tombol di remot, muncul sebuah denah berserta mansion dalam layar hologram.

"Gin Kau retas semua CCTV di sana, lihat berapa penjaga yang menjaga mansion dan kau tandai dimana titik mereka berada"

" Rion, Rei , Hari.  kalian bertugas di jarak jauh, kalian tembak semua penjaga di luar, sisa nya menyelinap dan bunuh yang ada di dalam "

"dan kau" ucap Ken melihat Lino

"jangan lengah dan ambil seharus nya milik ku, kau harus berhasil. kalau kau tidak bisa."

"tunggu hukuman mu" Ucap Ken dengan auran mencekam nya

"baik" balas Lino

"bubar dan ke ruang latihan untuk persiapan" Ucap Ken

"baik tuan" Ucap yang ada di sana lalu pergi meninggalkan ruangan termasuk Lino.

Lino di ruang latihan, ia sedang mengasah pergerakan maupun sejanta jarak dekat.

Lino latihan menembak jarak dekat nya, Lino sudah terbiasa dengan senjata jarak jauh di banding jarak dekat.

'apa aku harus membunuh nya?'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam pun tiba lino pun selesai dengan latihannya.

Dia pun masuk ke mansion nya menuju ke kamar untuk mandi, dia sudah banyak sekali keringat.

"Lino?" panggil Diana di keluar dari dapur sambil membawa sesuatu di tangannya

Lino pun melihat Dianan "ada apa mah?"

"kamu dari ngapain aja sampe keringetan gini, ya ampun" Ucap Diana

"eheheh abis maraton mah" bohong Lino

Diana pun hanya mengeleng kepala

"mama buat donat kamu mau ngga nih" Ucap Diana sambil mengabil sati donat di berikan untuk Lino.

Lino pun langsung memakan donat itu.

"emm! Enak banget mah, beli di mana ini" tanya Lino

"etss ini tuh mama yang bikin tau, enak kan" Ucap Diana

FELLINO☆ -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang