24

667 39 0
                                    

Seminggu berlalu, Lino pun masih terbaring di bankar nya itu.

Ken,Dianda dan Alex mengunjungi Lino.

"Kenapa dia belum bangun? Apakah begitu sukanya dia disana?" Ucap Ken melihat Lino dengan senduh.

Dianan pun melihat Ken lalu melihat Lino " dia sedang istirahat Ken, dia sudah terlalu lelah" Ucap Diana

"aku sunggu ayah yang egois kan Diana? Bukan kah seharus nya aku yang berada di sini bukannya Fellin, apa dia membenciku?" Ucap Ken menatap Diana dengan tatapan sedih.

"Ken dengar kan aku. mungkin dia kecewa pada mu, tapi saat dia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan mu, pasti karena dia sayang pada mu." Ucap Dianan

"saat dia bangun tolong jangan buat dia kecewa kembali" Ucapnya sambil tersenyum senduh

"aku- aku janji tidak akan membuatnya kecewa lagi dan membangun hubungan dari awal lagi, aku sungguh berjanji" Ucap Ken Senduh bahkan air matanya hampir menetes.

Diana pun mengelap air mata yang ingin keluar itu lalu memeluk Ken supaya tenang.

Alex yang meliat itu pun hanya diam dan melihat Lino yang sedang tertidur.

'kau dengar itu? Si breng- tidak. ayah mu ingin kau bahagia untuk kali ini, jadi cepatlah bangun ....bang' Batin Alex

Sedangkan di sisi lain.

Lino sedang melayang di sebuah ruangan tak berujung, ia membuka mata nya, dan hanya rasa kehampaan di sana.

Lino melihat ke sekeliling " di mana ini? " tanya Lino entah pada siapa

Lalu tiba tiba ruangan tersebut berubah menjadi ruangan yang tak asing bagi Lino.

Terlihat seorang anak sedang di marahi oleh orang yang sudah berumur.

"KENAPA HANYA 90! APA KAU SEKARANG MENJIDI BODOH HA!" Ucap peria itu sambil menunjukan kertas yang berisi nilai.

"m-maaf Opa" Ucap anak yang di marahi itu sambil menundukan kepala nya, karena takut dengan Opa nya.

"BODOH! BAGAIMANA KAU BISA MENJADI PENERUS KU KALAU KAU BODOH BEGINI!" Marah sang Opa

"Ma-maaf ta-tapi opa, Lino tidak ingin menjadi penerus, bu-bukannya ayah yang akan mewariskannya? Aku ingin Menjad-"

Plak

Lino memegang Pipi nya yang terasa perih itu.

"Kau berani melawan perintah ku?" Ucap Brian penuh penekanan sambil mencekik  leher Lino

"ti-tidak op-pa"  Ucap Lino terbata bata

"PENJAGA!" Lantang Brian

"ya tuan" Ucap penjaga tersebut sambil membungkuk

Buk

"bawa dia keruang bawah tanah cabuk dia dan jangan beri dia makan maupun minum" Ucap Brian melempar Lino ke penjaga

"ukh uhk ti-tidak opa! Maafkan aku, aku minta maaf, jangan hukum disana" mohon Lino pada Bram tapi dia diseret oleh penjaga

"tidak tidak OPA!" Ucap Lino dari kejauhan.

Lino yang sadari tadi melihat adegan masalalu nya mencengkram tangan sebelahnya.

Ruangan pun berubah lagi, mejadi redup lalu ada roll kaset yang terus berputar menampilkan vidio, Lino pun panik dan bingung.

Roll itu menapil kan Vidio di mana dia di siksa, melakukan misi, berusaha keras mendapatkan nilai, bekerja dengan tumpukan kertas.

Sara gelisa,takut bersatu, Sial Lino tidak ingin melihatnya lagi.

Namun tiba tiba ada sebuah vidio yang menunjukan sebuah keluarga kecil, Lino menghampiri Roll kaset tersebut dan menyentuh nya.

Wusss, tiba tiba ruangan itu terganti

Lino bingung sambil melihat sekeliling, terlihat ruangan itu seperi ruangan untuk anak kecil.

"Fellin..." Ucap seorang wanita sambil tersenyum dan di sampingnya terdapat suami nya

"sini datang ke bunda dan ayah sayang" Ucap peria itu

Lino melihat sepasang kekasih, tunggu apa itu ayahnya? Lalu yang di sampingnya....

Lino pun berbalik melihat anak kecil yang sedang bermain itu, menoleh ketika merasa terpanggil.

Anak kecil itu pun gembira saat melihat kedua orang tuannya, ia berusaha berdiri  dan ingin berjalan menghampiri kedua orang tua nya.

Dia berusaha jalan walau belum sempurna, di langkah berikutnya dia ingin jatuh.

"awas!"Lino pun reflek ingin menangkapnya namun Lino tidak bisa menyentuk nya. Sehingga anak itu pun terjatuh

"uwk" Lirih anak itu

"ti-tidak apa apa sayang, ayo bangki lagi" Ucap wanita itu meyakini anak nya walaupun sedikit gelisah.

Anak itu pun bangkit lagi dan berjalan menuju kedua orang tua nya.

"hap pintar nya anak ayah, cup" Ucap Ken Kepada Lino kecil

"apa sakti? Sini bunda tiupkan yang sakit" Ucap ayunda lalu meniup lutut Lino kecil yang terlihat merah.

Lino yang melihat adegan itu pun tanpa sadar meneteskan air matanya "Ayah? Bunda?" Lirih Lino

Lalu lino kecil pun menoleh melihat Lino lalu memirikan kepalanya dan berlalih melihat kedua orangtua nya.

"Yah Enda! (ayah bunda)" itu adalah kata pertama Lino kecil dia mengucapkanya dengan gembira.

Ayunda dan Ken pun kaget dengan apa yang mereka dengar.

"mas apa kamu denger tadi? Fellin manggil kita Ayah Bunda?" terharu Ayunda

"hm. Coba sekali lagi ayah ingin dengar" Ucap Ken

"Yah Nda!" ucap Lino kecil sekali lagi dengan gembira.

Merka pun tersenyum bahagia " ya ampun sayang ku" Ucap Ayunda mereka pun bepelukan.

Lino pun melihat itu pun tersenyum teduh dan menghampiri keluarga kecil itu, dan memeluk mereka walaupun Lino tidak bisa menyentuh mereka.

"hangat" itu lah yang dia rasakan di hatinya.

Apakah Lino bisa kembali? Atau akan menghilang supaya tidak merasakan sakit dan kekecewaan lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Apakah Lino bisa kembali?
Atau akan menghilang supaya tidak merasakan sakit dan kekecewaan lagi?

(。•́︿•̀。)

FELLINO☆ -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang