19

434 27 0
                                    

Lino pun menghadap ke ayahnya dengan menunduk.

"dimana benda itu?" tanya Ken

"maaf" Balas Lino

Brak!

Suara meja di pukul dengan keras.

Di sana Lino harus menahan rasa takutnya.

Ken pun berjalan untuk mendekat ke Lino

"KU ULANG SEKALI LAGI DI MANA BENDA ITU" Ucap Ken aura nya sudah tidak bersahabat lagi

"maaf ay-"Ucap lino terpotong

Pak

Tamparan keras dari Ken membuat Lino melangkah beberapa kesamping.

"sialan!"

Buk -Ken menendang perut Lino

Lino pun terhantam dinding 'ukh sakit' lirih nya di dalam hati

"APA KAU TIDAK TAU BERTAPA AKU MENATIKAN HARI INI HA!"Murka Ken

"KENAPA KAU TIDAK BISA MENEMUKAN BENDA ITU HA!"

BUK

Mata lino bergetar dia menerima pukupan di pundak nya yang terkena peluru dari musuh.

Lino pun terjatuh di hadapan Ken dengan nafas yang terpengal pengal.

Cas
Cas
Cas
Cas

Lino menggigit bibir nya untuk menahan rasa sakit nya.

"a-ayah" terbata bata Lino

"Diam lah Sialan!" marah Ken

Cas
Cas

Uhk

"i-ini" Lino berusaha kembali

"KU BILANG DIAM, DIAM!"

CAS
CAS
CAS

"I-ini j-jebakan ayah...."Ucap Lino menahan rasa sakit nya

Cas

"apa masud mu?" Ucap Ken dengan aura mencekam

Dia berhenti mencambuk Lino

"ini semua jebakan ayah"

"a- ada yang aneh saat aku menyerang mansionnya" ucap Lino dengan nafas yang masih tidak beraturan

"harus kah aku percaya dengan perkataan mu?" Ucap Ken masih dengan aura yang mencengkam

Lino pun mengeluar kan Tablet dan menunjukan foto berisi mayat mayat.

Lino pun berusaha berdiri dengan kekuatanya.

"di....sana tidak ada seorang perkerja maupun pembantu. bukannya itu aneh, di sana hanya penjaga saja"Ucap lino berusaha untuk bisa menjelaskannya

Ken pun melihat foto tersebut.

'Benar ini sangat aneh'

Lalu Ken pun teringat suatu hal, ia tau lokasi musuh dari seseorang yang mengirim pun entah siapa itu.

Dia terlalu senang karena bisa merebut yang dia inginkan.

"sialan...."

"SIALAN!" Murka Ken sampai membating tablet yang ia pegang tadi

"pergi"Ucap Ken menatap Lino

Glek

Lino pun lansung pergi, karena dia tau dia akan kena imbas nya lagi jika dia tidak pergi.

Lino pun sampai di kamar nya, dia pun buru buru mengobati badanyanya terutama bahunya.

Lino pun membuka baju nya.

FELLINO☆ -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang