25

194 32 0
                                    

Hari ini ruangan Lino sangat ramai, karena Zian dkk menjenguknya.

Zian yang sadari tadi melihat Lino tertidur dengan sangat pulas sambil mengelus telapak tangannya.

'dia sangat nyenyak' pikir Zian

"apa tante Diana tidak tau kapan dia akan bangun lex?" tanya Dion

"sanyang nya ngga, kami selalu berdoa agar dia cepat bangun" balas Alex

"padahal bokap nya ke gitu, kenapa dia mau selamatin" Kesal Tio

"karena dia bukan lo" Sarkas Zoel

"p masud!" kesel Tio

"sejahat apapun keluarga nya dia pasti akan lindungin keluarganya" Ucap Dion melihat Lino yang masih tertidur

"yang di katakan Dion benar" Ucap Alex, dia jadi teringat Lino menolong nya saat melawan geng Gilang.

Lino menolong nya, padahal pertemuan pertama nya, Alex sanggat acuh pada nya. Apa lagi dia menerima nya dan mama nya dengan tulus.

"ya tetep aja masa-" Ucap Tio terpotong saat pintu ruangan itu terbuka.

Cklek

Ternyata itu Ken, mereka pun saling bertatap.

"apa saya mengganggu kalian?" Tanya Ken datar, namun sebenarnya ia sangat merasa canggung

"tidak kita memeng akan pergi" Ucap Zian bangun dari duduk nya, lalu mengecup jidat Lino.

"bang Ian pergi dulu ya, nanti abang jenguk Ino lagi nanti jika semuannya sudah selesai" bisik Zian, lalu mereka pun pergi meninggal kan Ken.

Ken pun duduk di samping bankar Lino, menatap nya dengan senduh.

"Fellin....
Maaf kan ayah mu ini yang begitu egois dan lama untuk menyelamatkan mu" Ucap Ken senduh

"sekarang kau berhak bahagia dan tanpa kekangan lagi, jadi cepatlah bangun.. ayah sudah meriduhan mu" Ucap Ken sambil tersenyum teduh

Ken mengelus kepala Lino.

" Close your eyes....
Have no fear....
The monster's gone
He's on the run, and your dady's here...
Beautiful~ Beautiful~ Beautiful~
beutiful boy..." Ken bernyanyi dengan suara yang lirih, sambil mengenggam tangan Lino.

"bangun lah Fellin, ayah dan lainnya menunggu mu" Seakan Lino mendengar perkataan Ken, jari jemari nya bergerak.

Ken merasakan itu pun langsung melihat Lino. Mata Lino perlahan terbuka.

"Fellin kau bangun?" bahagia Ken sampai ia berdiri dari duduk nya.

Lino perlahan lahan membuka mata nya.

"eum" lentungan Lino saat perlahan lahan membuka matanya.

Lino menyimpitkan mata nya saat indra mata nya melihat cahaya lampu, dia pun mengedip beberapa kali.

"Fellin?" ucap Ken pelan

Lino yang merasa terpanggil pun meloleh kesamping, lalu melebarkan matanya.

'apa aku sedang bermimpi?' pikir Lino, karena pertama kali dia melihat ayah nya menagis.

"a-ayah kenapa-" Ucapan Lino terpotong karena Ken langsung memeluk Lino.

"temakasih hiks akhirnya kau sudah bangun Fellin" Tangis Ken di memeluk Lino

"Fellin maaf kan ayah, his ayah mu sangat egois sampai melupakan mu"

"kau selalu menderita karena keserakahan opa mu itu, tapi tenang saja sekarang dia sudah tiada" nada bicara Ken berubah sedikit gembira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 13 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FELLINO☆ -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang