(Pembaca baru, tolong tekan vote sebelum atau sesudah membaca. Untuk silder, kalian dipersilahkan keluar dari cerita ini!)
00: awal
"Sial!" Umpat pria matang sambil terus berlari menjauh dari lokasi yang dipijak nya saat ini.
Dia, Elvian. Pria pendiam yang sedang kejar oleh para bawahan ayahnya untuk memaksa nya ikut dan menyelesaikan tugas.
Tugas nya tidak mudah. Oleh karena itu, Elvian yang pemalas dan enggan bicara sangat pantang menerima perintah ayah bajingan nya sampai rela kabur dari mansion.
Siapa yang mau diberi tugas atau perintah menyelesaikan 10 bom dalam waktu 2 hari!?
Gila bukan? apalagi sang ayah menyuruhnya untuk merakit menggunakan tangannya sendiri!
Berulang kali Elvian menolak perintah sang ayah sampai kabur menjauh, dan menjadi buronan seperti ini. Ayahnya tetap enggan menerima penolakan.
Melelahkan memang.
Tapi lebih melelahkan merakit 10 bom sekaligus menggunakan otak jeniusnya dalam waktu 2 hari. Sedangkan Elvian malas hanya untuk berpikir menggunakan otak.
Huh!
Orang gila mana yang menyuruh anaknya bekerja rodi seperti itu selain ayahnya?
"Tuan muda! ayo pulang tuan muda.. tuan besar akan marah jika tuan muda terus menerus kabur seperti ini" pengawal ayahnya berbicara sambil mengatur nafasnya.
Melelahkan mengejar tuan muda pemalasnya yang sekalinya berlari bahkan tak kenal lelah.
Bayangkan saja, tuan mudanya sudah berlari lebih dari 20 km tanpa mangatur nafas seperti dirinya.
Sedikitnya kata-kata yang pas adalah, mengerikan.
"Tidak" balas Elvian malas.
Pengawal ayahnya memasang raut muka memelas. "Ayolah tuan muda.. tuan besar bisa marah jika kami kembali dengan tangan kosong"
Elvian menaikkan alisnya. "Itukan masalahmu" katanya acuh.
Para pengawal dan bodyguard hanya bisa menghela nafas lelah mendengar ucapan acuh Elvian.
Membujuk satu tuan muda saja sulitnya luar biasa.
Elvian menyeringai kecil melihat mereka semua terdiam, dan tanpa aba-aba ia berlari cepat ke arah jalan raya. Matanya bergerak liar ke kanan dan ke kiri tempat kendaraan berlalu-lalang.
Hingga,
Brak
'Bye, dunia. I'm coming, mama.'
Elvian sungguh gila.
Tidak.
Tepatnya benar-benar gila.
Apa susahnya merakit 10 bom sedangkan tangannya cekatan, dibantu pula oleh otak jenius ber IQ 200. Tidak susah bukan? tapi satu hal yang perlu kalian tau, Elvian sangat benci di tekan dan diperintah seenaknya.
Hanya itu masalahnya. Tapi Elvian dengan sangat enggan menolak dan memilih bunuh diri seperti ini.
Hah~ para pengawal dan bodyguard menahan nafas kasar, apalagi selain membopong tubuh besar tuan mudanya dan membawanya dihadapan tuan besar Jhonson?
Tidak ada.
***
"Tuan muda memilih bunuh diri, Tuan" lapor tangan kanan Jhonson pada Jhonson yang sedang duduk dikursi kebanggaan nya.
"Sialan! Dasar anak tidak berguna!" Kepala keluarga Jhonson aka Jeandra mendesis marah saat bawahannya melapor bahwa anaknya berlari ke arah jalan raya dan bunuh diri disana.
Benar-benar payah!
***
Elvian membuka mata saat teriakan seseorang menganggu tidurnya. 'Gue benci pengganggu!'
"Rigal!"
Saat benar-benar telah membuka matanya, Elvian menatap bingung nuansa kelas yang penuh bisikan. Juga seorang guru yang telah berani menganggu tidurnya, sedang berdiri menatapnya kesal bercampur marah.
Walau wajahnya tenang, Elvian berusaha mati-matian untuk tidak berteriak, dan bertanya kenapa dia bisa berada di kelas SMA.
Yang benar saja, Elvian adalah pria matang berusia 28 tahun yang sayangnya belum niat menikah.
Lalu kenapa sekarang dirinya berada dikelas? seingatnya, dia bunuh diri dengan menabrakkan dirinya dengan truk dan mati dijalan.
Dan apa? Rigal? Hey itu bukan namanya!
"Ada apa?" Nada yang teramat dingin membuat suasana yang semula penuh bisikan, menjadi hening.
Elvian memang bingung, namun ia berusaha tetap tenang sembari mencoba mencerna apa yang terjadi sekarang.
Guru yang berdiri di depan Elvian tanpa sadar melangkah mundur saat mendengar nada dingin itu.
"Rigal sudah cukup kenakalan mu! kamu sudah kelas 2 dan tak butuh waktu lama kamu akan segera lulus. Perbaiki lah sikap dan kelakuan mu nak. Jika tidak bisa, cukup dengarkan materi yang guru sampaikan sampai selesai. Jangan kekanakan dan seenaknya, dengan selalu membolos dan masuk untuk tidur dikelas dengan damai tanpa mendengar materi." Ujar guru itu tegas. Walau sedikit gentar dengan aura Elvian, guru itu tetap memerankan karakter tegasnya dengan benar.
"Kerjakan soal didepan atau kamu dilarang masuk selama mapel saya berlangsung. Jika kamu bisa, kamu bebas tidur selama jam saya berlangsung"
Ucapan guru fisika itu membuat Elvian tanpa sadar tersenyum tipis. Namun senyum itu tak dilihat siapapun.
Oh, guru yang baik~
Satu tangan Elvian mengadah. Guru yang paham memberikan spidol nya dan Elvian tanpa ragu berjalan ke arah papan tulis.
Para siswa-siswi kelas 11 IPS 1 tepatnya teman sekelas Rigal menatap Rigal- Elvian dengan tatapan remeh.
Hey Rigal memang terkenal bodoh. Tak heran tatapan itu dilayangkan sekarang.
'Cih! Materi kelas 12 yang sangat mudah dipertanyakan? apa tidak ada soal yang lebih sulit?' Batin Elvian sombong.
Ya, itu memang mudah bagi Elvian, tapi bagi Rigal pemilik tubuh bagaimana?
Astaga sudahlah.
Tak
"Selesai?"
Elvian mengangguk. Dengan santai ia berjalan kembali ke bangkunya untuk berpikir kenapa ia bisa tersesat ke raga bocah bodoh ini.
Guru yang melihat pekerjaan Elvian tersenyum puas. "Rigal kamu sangat pintar! dari mana kamu tau cara penyelesaian yang begitu mudah untuk soal ini?" Tanya guru itu tanpa sadar. Dia dengan antusias menatap Rigal.
"Mudah" jawaban Elvian kelewat singkat, untuk raga Rigal yang biasanya cerewet.
Guru itu menghela nafas. Rigal nampaknya sedang tak sehat. Dia menjadi menakutkan setelah bangun dari tidurnya.
Teman sekelasnya juga sama, mereka sedikit merasa tak nyaman dengan keberadaan Rigal sekarang. Aura nya suram dan menakutkan!
T-tapi dia sangat keren! Batin para murid takjub sekaligus takut. Takut tentu lebih mendominasi, aura pria dominan memang mengerikan.
Elvian melipat kedua tangannya diatas meja dan tertidur disana. Tidak, lebih tepatnya hanya berpikir mengapa dia bisa sampai kesini?
'Kita lihat, seperti apa kedepannya '
___________________________
Minimal baca dulu 10 bab, kalo mau keluar. Disana kalian bisa nentuin mau lanjut baca atau udahan aja.
Cerita itu emang awalnya ngebosenin, tapi lama-lama bakal seru kalo dibacanya pake perasaan.
So, enjoy~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigala
Fantasíanote: jumlah kata setiap chapter akan terus bertambah seiring berjalannya cerita. __________________________ Menceritakan kisah tentang Elvian Jhonson. Pria matang yang bertransmigrasi ke tubuh bocah SMA bernama Rigala Mada Adinata. Bocah nakal yang...