Sorry ya kawan, saya emang akhir-akhir ini banyak kerjaan. Kerjaan buat mantau para pacar yang baru pada comeback, juga grup-grup baru yang harus banget dikepoin sampe tetek bengek nya, buat saya jadi sibuk betz.
Ditambah saya juga harus belajar buat tes nanti, yang mana saya sendiri masih belum paham semua materinya.
Aslinya mah pusing banget euy.
Tapi yang namanya hidup, ya kudu dijalanin kan biar pusing-pusing juga.
Buat kalian juga pada semangat yak, kalo punya mimpi harus di kejar loh, jangan ditunggu.
Nanti jadi kaya orang dungu dong nunggu mimpi.
Dah lah, udah cukup cincongnya! sekarang langsung aja ke cerita spesial kali ini. Happy reading!
•
•
•
"Mansion diserang. Ayo kembali" Odie segera berbalik dan kembali melesat dengan cepat diikuti Kai.
"Bagaimana dengan tiga bocah itu?" Tanya Kai sedikit cemas. 3 bocah itu adalah anak-anak tuannya. Jika mereka mati, lalu tuan kembali, bagaimana dengan nasibnya?
"Ada tuan Zitto" Balas Odie sambil tersenyum tipis. Ah, Odie merindukan tuannya yang itu.
Walaupun banyak omong dan begitu cerewet, Zitto sangat baik dan asik. Membuat Odie tidak begitu segan pada pria itu walau berbeda jauh umur dan jabatannya.
"Jangan menggunakan level shadow untuk melawan mereka!" Peringatan Odie membuat Kai menyerngit heran.
"Apa yang salah? selagi tanganku bisa membuat mereka mati sekaligus, kurasa itu bagus" Ujar Kai santai.
Disela larinya, mata Odie melotot. "Hei, dengan itu dunia akan tau keberadaan kaum kita! itu tidak baik untuk mereka"
Kai mengangkat bahu acuh. "Kaumku sudah lenyap sejak terakhir kali tuan menemukanku waktu itu. Hanya ada aku dan temanku yang masih hidup sampai sekarang. Terkecuali itu kaummu yang tinggal jauh dari sini.. tapi kurasa mereka tidak akan repot-repot mencari shadow dengan terbang menuju benua lain hanya untuk mengantar nyawa" Kata Kai sambil melirik Odie yang nampak membetulkan ucapannya.
"Baiklah. Walaupun levelku masih 6, kurasa aku juga bisa menumbangkan banyak orang lewat tangan ini" Ujar Odie dengan nada semangat.
Sementara Kai tertawa kecil. "Itu bagus"
"Kamu kejam. Tapi kenapa kamu ketakutan saat melihat tuan membunuh waktu itu?" Tanya Odie heran.
Kai menggeleng. "Aku takut dengan auranya yang setiap hari bertambah berat, dengan itu tuan berkali-kali lebih menyeramkan. Apalagi cara dia membunuh begitu kejam. Kau tau bukan? Aku adalah shadow yang cara membunuhnya berbeda dengan tuan"
Mendengar penjelasan Kai, Odie mengangguk paham. "Itu masuk akal. Memang antara tuan dan manusia lain, dia berada ditingkatan yang berbeda. Intimidasi yang kuat membuat kita tidak bisa berkutik jika menjadi musuhnya. Beruntung aku menjadi tangan kanannya yang lain setelahmu"
"Itu tepat sekali!" Seru Kai sesaat mereka mengakhiri percakapan itu. Mereka lantas mempercepat langkahnya untuk sampai ke mansion.
***
"Siapa nih?" Rega menghampiri keduanya dengan bingung.
"Rigala"
"Kok dibawa kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigala
Fantasianote: jumlah kata setiap chapter akan terus bertambah seiring berjalannya cerita. __________________________ Menceritakan kisah tentang Elvian Jhonson. Pria matang yang bertransmigrasi ke tubuh bocah SMA bernama Rigala Mada Adinata. Bocah nakal yang...