"MALAM INI SCORPIO!! SIAP-SIAP"
Seruan Lion membuat beberapa anggota menelan ludahnya susah payah. Scorpio adalah geng dari kota sebelah.
Geng yang dikenal dengan sebutan death gang ini menerima seruan perang dari Rigal. Alasan mereka datang jauh hanya untuk menerima tantangan Rigal adalah karna merasa tertarik dengan UL geng. Geng yang dikenal tidak pernah mencari masalah, namun sekalinya berani malah menantang Scorpio yang bahkan 4x lipat jumlah anggotanya.
Jadi, bagaimana Scorpio rela mengabaikan seruan perang yang sangat menarik itu?
"Abang tau kalian gugup karna lawan musuh yang bahkan lebih banyak dari kita. Tapi Abang pesen sekarang masing-masing dari kalian tekanin ke diri sendiri bahwa kalian itu kuat. Kekuatan 1 anggota UL, bahkan setara sama 3 anggota Scorpio. Jadi kalian memang benar-benar kuat. Dan buat kalian jatuh, mereka bakal susah. Jadi bawa kemenangan malam ini dengan usaha kita sendiri. Mulai malam ini nggak ada lagi Mada yang bantu kita, nggak ada lagi panglima dalam perang ini. Jadi kalian harus bisa andelin dan lindungin diri kalian sendiri. Apa kalian paham?!" Cercaan panjang Arseno membuat anggota mulai percaya diri dan tanpa sadar menghilangkan kegugupan mereka.
"Iyaa bang!!" Sahutan anggota mulai ramai sebagai balasan ucapan panjang Arseno. Setelahnya mereka naik ke motor masing-masing sembari memakai helm dan menunggu arahan inti.
"BERANGKAT!!" Teriak Lion selaku inti anggota menggema di markas. Dia memimpin barisan, dan berada di bagian paling depan. Di bagian paling belakang ada Arseno selaku ketua UL.
140 anggota UL VS lebih dari 500 anggota Scorpio, siapa yang akan menang?
***
"Itu bukannya geng orang yang waktu itu nantangin lo balap ya, ketua?"
"Panggil. gue. Rizenner. Rega" ujar nya penuh penekanan.
Sedangkan Rega tertawa canggung. "Ya maaf. Namanya juga kebiasaan"
Rizenner mengangguk acuh, lalu tatapannya kembali jatuh pada tawuran di depannya. Matanya menelisik mencari seseorang yang ia anggap menarik waktu itu.
Namun nihil.
Tidak ada dia disana.
"Menurut lo siapa yang bakal menang?" Tanya Rega antuasias.
Rizenner menatap Rega sekilas. "Gue nggak tau. Yang jelas tawuran ini nggak seimbang. Lo liat jaket UL berlogo elang itu? jumlahnya 1/4 dari musuhnya. Jadi mungkin musuhnya bakal menang"
Rega mengangguk. "Lo bener, ketua. Kita liat sampe tuntas, oke? gue penasaran"
Rizenner mengangguk. Dia memang berniat menonton mereka sampai usai. Untuk masalah penantangnya yang marah-marah karna tidak hadirnya king racing masalah belakang.
Sangat tidak penting untuk dipikirkan.
Ditambah, tampilannya juga sudah seperti remaja biasa. Tidak ada lagi jaket king racing dan wakilnya yang menempel. Hanya menggunakan kaos polos dengan jaket, dan celana jeans.
Jadi tentu tidak akan ada yang bisa mengenali mereka berdua karna terlihat sangat berbeda.
***
Sementara tepat di lapangan bebas, tempat UL dan Scorpio berseteru, Ares diam-diam mengamati semua anggota. Matanya tidak pernah lepas dari musuh dan anggota yang terlihat mencurigakan.
Misi ini adalah misi rahasia antara dia dan antek-antek nya seperti Zoire, Andra, Fei, Aidan, Celo, Sadeva dan Althan.
Namun melihat semuanya nampak biasa. Ares menjadi fokus kembali menyerang anggota Scorpio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigala
Fantasynote: jumlah kata setiap chapter akan terus bertambah seiring berjalannya cerita. __________________________ Menceritakan kisah tentang Elvian Jhonson. Pria matang yang bertransmigrasi ke tubuh bocah SMA bernama Rigala Mada Adinata. Bocah nakal yang...