two

2.4K 162 4
                                    

Tepatnya pukul 18.40 xiao Zhan baru saja pulang bekerja, ia memutuskan untuk segera ke rumah sakit menjenguk pria yang ia tolong semalam. Xiao Zhan buru-buru berlari masuk kedalam bus

Saat sudah sampai, xiao Zhan berlari masuk kedalam. "Dokter!"

"Iya tuan?"

"Ini uangnya yang kurang itu, maaf terlambat"

"Tidak apa, terimakasih mari ikuti saya tuan." Ucap sang dokter bernama lengkap Linyi itu seraya membawa xiao Zhan keruangannya untuk mengambil obat lagi

"Ini tuan, harap di minum 1 hari 2 kali pagi dan sebelum tidur."

"Ahh.. terimakasih dokter!" Xiao Zhan tersenyum, "em.. apa boleh membawa pulang? Pembayaran sudah selesai kan? Bisa di bawa pulang saja dokter?"

"Bisa tuan, sekarang atau?"

"Sekarang!"

"Baik. Tunggu" dokter Linyi segera beranjak untuk menyuruh suster dan beberapa lainnya membantu pria itu masuk kedalam mobil dan membawa ke apartemen xiao Zhan

Xiao Zhan mengikutinya, sampai lah mereka di apartemennya beberapa suster membaringkan pria itu diatas ranjang milik xiao Zhan. Membungkuk 180° sambil berucap terimakasih, xiao Zhan mengantarkan mereka sampai depan pintu

"Sekali lagi terimakasih dokter."

"Sama-sama tuan. Saya permisi"

"Iya dokter!" Xiao Zhan menutup pintu apartemen nya, ia menghela napas lega setidaknya pria itu ada di rumahnya dan xiao Zhan bisa merawatnya di rumah tanpa biaya lagi daripada di rumah sakit menambah biaya penginapan.

Xiao Zhan mandi terlebih dahulu dan membuat makan malam untuknya, ia mengambil baskom berisikan air dan kain kecil untuk mengompres serta membersihkan tubuh di pria dan mengganti perban di lengan, perut dan kakinya.

"Huftt, aku tidak akan dosa kan?"

"Tidak apa lah namanya juga membantu" jawab xiao Zhan sendiri

Pria cantik manis itu menggigit bibirnya, ia membuka perban di pria perlahan hingga benar-benar terlihat luka dan jahitan sang dokter. Xiao Zhan meneguk ludahnya melihat tubuh atletis si pria yang sangat menggoda iman, xiao Zhan membersihkan lukanya lebih dulu dan mengganti perban yang baru.

"Tuan, cepatlah sadar.."

"Kau koma jangan terlalu lama, aku seperti berbicara dengan patung tau"

"Tuan.. sebenarnya kau mempunyai masalah apa sampai kau menabrakkan dirimu sendiri, eh.. aku salah lihat apa emang benar kau yang menabrakkan dirimu sendiri tuan?"

"Aihh bukan-bukan. Pokoknya tuan harus cepat-cepat bangun!"

Xiao Zhan berbicara sendiri, ia mengambil baju kebesarannya dan memakaikannya kepada si pria. Xiao Zhan menelan ludah kembali

"Celana mau di ganti tidak ya??"

"Ahhhh huaa tidak usah aku tidak mau melihat milik orang lain!" Pekik xiao Zhan sendiri

"Tapi jika tidak di ganti itu pasti akan gatal.. astaga xiao Zhan tidak-tidak berhenti memikirkan yang aneh-aneh!"

"Tapi...."

"Ganti apa tidak ya?"

"Tuan itu pasti akan mengatakan aku cabul karena telah mengganti celana dalam dan santainya " gumam xiao Zhan menepuk bibirnya sendiri

"Bagaimana ya.."

"Tidak usah lah, nanti saja." Pada akhirnya xiao Zhan memutuskan untuk membiarkan pria itu memakai celananya yang tadi hanya baju saja yang baru, eh bekas Deng. Xiao Zhan menghela napas lega

That Man Is Mine (Yizhan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang