five

1.7K 119 1
                                    

Xiao terbangun keesokan paginya, pagi sekali ia terbangun tak seperti biasa. Pukul 04.20

"Wangyi?"

"Sshh"

Pergerakan di sampingnya membuat dirinya tak bisa tidur, xiao Zhan mengusap punggung tegap milik si pria dan membawanya dalam pelukan hangat. "Jangan di pikirkan, jangan mengingatnya jika tidak kuat.. jangan memaksanya, ada aku disini bersamamu" bisik Zhan

"Sshhh sakithh"

"Dimana yang sakit? Aku akan mengusapkannya dan memijatnya"

"Hiks ...."

"Wangyi..." Xiao Zhan terdiam. Ia menatap bawah dimana Yibo masih memejamkan mata sambil meringis merasakan sakit dan pusing di kepala, tubuhnya tetap tak bergerak tapi bergetar hebat serta suhu tubuhnya naik drastis

"Kau demam lagi?"

"Pusing.."

"Tun--..."

"Jangan pergi hiks" Yibo kembali terisak, pria itu mencengkram pergelangan tangan xiao Zhan dan kembali mendusel didada pria cantik itu. Ia mulai tenang saat tangan si pria manisnya mengusapkan lagi punggungnya yang bergetar

"Aku disini, aku tidak akan pergi. Tidurlah lagi, jangan memaksanya"

Yibo kembali tenang, ia sudah pulas tertidur memeluk xiao Zhan. Namun, agaknya pria cantik itu masih memikirkan si prianya. Tangan xiao Zhan terus bergerak mengusapkannya, dan memeluk tubuh tegap itu

"Tuhan.. tolong sembuhkan dia, dan pulihkan ingatannya kembali meski dengan rasa sakit yang di terima karena mengingat semua yang terjadi dan juga yang terlah berlalu terjadi.."

"Tuhan, aku sudah berjanji kepadamu bahwa aku akan setia merawat wangyi hingga dirinya sembuh, jika dirinya sudah sembuh aku hanya meminta satu permohonan kepadamu tuhan.. ingatkanlah ingatan wangyi jika sudah sepenuhnya teringat dan mengingat namaku! Bahwa akulah orang yang merawatnya semasa dirinya tengah terbaring lemah."

"Tuhan.. satu yang aku mau aku juga membutuhkan sesosok pria seperti wangyi, jika tak ada wangyi juga tidak apa hehe"

"Berharap sedikit tidak apa kan tuhan?"

Xiao Zhan terkikik, membawa tubuhnya mendekat kepada si pria dan memeluknya erat lebih erat daripada sebelumnya. Ia mengusap peluh yang membasahi dahi si pria dan ikut memejamkan mata untuk tidur.

....

Pagi sekali xiao Zhan terbangun, ia menghela napas lega setidaknya pria itu sudah mulai tenang dengan ingatan yang perlahan-lahan mulai teringat. Xiao Zhan turun dari ranjang

Ia mandi terlebih dahulu dan memasak untuk sarapan pagi mereka, xiao Zhan membuatkan bubur ayam untuk yibo. Ia mendekati ranjang

"Wangyi"

"Mn.."

"Bangunlah, makan dulu, mau makan apa mandi?"

"Ughh.." Yibo memegang kepalanya lagi, ia menggeleng pelan. "Mandi"

"Baiklah aku akan menyiapkan airnya dulu, tunggu sebentar" xiao Zhan menaruh bubur itu diatas nakas. Menyalakan keran air hangat dan menuntun Yibo duduk di kursi roda, ia membuka seluruh pakaian Yibo naked

Hingga terlihatlah tubuh polos Yibo, mungkin awalnya malu ceunah ya tapi sekarang xiao Zhan sudah sedikit terbiasa walaupun dengan wajah merona. Xiao Zhan mendorong kursi roda itu masuk kedalam kamar mandi.

"Duduk saja disini apa masuk ke bath up?"

"Sakit" kata Yibo parau, xiao Zhan jadi tidak tega

"Duduk saja disini, aku akan memandikanmu" xiao Zhan mengambil peralatan mandi dan sabun mandi, mulai memandikan bayi besar yang terduduk anteng di kursi roda sembari memperhatikan dirinya

That Man Is Mine (Yizhan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang