Ada mitos KKN, katanya.
Jika yang memiliki kekasih maka hubungannya akan kandas karena sejatinya yang ada di hati akan kalah dengan yang dilihat setiap pagi.
Perlahan, apa yang telah dipertahankan akan runtuh juga, termasuk perasaan pada pasangan y...
Belum nemu lagu yang pas buat cerita ini. Ada saran gak sih?
Mau aku buatin playlist juga, bingung lagunya apa.
Mungkin kalau udah setengah jalan, feel nya mulai kuat, bakal kepikiran kali ya.
Oh ya, semangat menjalani hari harinya kalian semua <3
ada salam dari mas kordesnih
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🏝🏝🏝
Pagi ini, kelompok satu KKN reguler tengah mengadakan briefing di halaman depan posko. Terhitung baru hari kedua mereka berada di desa ini, maka dari itu dengan semangat mereka akan melanjutkan kegiatan pengabdian.
Dipimpin oleh sang koordinator desa, Jayan, mereka berdiri melingkar seraya mendengarkan arahan dari sang ketua.
"Buat sosialisasi hari ini, pembagian kelompok dan tugasnya sesuai sama posisi masing-masing." Tuturnya lugas.
"Gue, Evan, sama Rachel bakal ke balai desa untuk pengajuan proposal kerja. Gimanapun kita harus dapat izin dari Pak Kades, meskipun proker mengajar di sekolah kemarin dapat izin dari kepala sekolahnya langsung." Lanjutnya panjang lebar, yang lain mangut-mangut mengerti.
Jayan sebagai koordinator desa atau ketua kelompok KKN akan pergi mengunjungi balai desa bersama wakilnya, Evan. Serta sekretarisnya, Rachel.
Kebetulan hari ini Rachel juga tidak punya jadwal untuk mengajar di sekolah. Sementara, program kerja Evan tidak memprioritaskan untuk mengajar di sekolah atau TPA.
"Buat humas, hari ini kalian akan sosialisasi ke pemukiman utama warga. Interaksi sama warga dari rumah ke rumah, kasih tau juga tujuan kita apa. Emang tugasnya lebih berat dari yang lain, makannya gue tolong banget ke humas buat menjaga sopan santun." Jayan melirik ke arah Arumi serta Gibran.
Setelah mendapatkan jawaban berupa anggukan, Jayan tersenyum lega.
Setelah mengangguk, Gibran menimpali, "Aman, Je. Doain aja gak ada warga yang nyebelin, susah dikasih tau."
"Amin," serentak yang lain menyahuti.
"Buat sie perlengkapan, tugas kalian adalah pergi ke pasar. Selain buat belanja bahan makanan, sekalian tinjau lokasi juga. Terus Malik, lo kan bendahara? Jadi, buat tugas lo hari ini adalah ikut ke pasar."
"Lo yang punya hak buat atur keuangan," Lanjut Jayan, sambil liatin Malik.
"Asik, bisa gue press dong." Balas Malik sambil senyum gak jelas gitu.
