12. A year later

91 3 0
                                    


Fast forward to next year.

—

Sudah setahun lebih hubungan Kala dan Jean berlanjut. Suasana pagi di apartemen mereka terasa damai. Kala bangun lebih dulu dan melangkah ke balkon untuk menikmati udara segar. Jean masih terlelap di ranjang, tampak tenang dalam mimpinya.

Setahun berlalu sejak mereka memulai petualangan cinta ini. Kala dan Jean telah menghadapi berbagai lika-liku. Bunga yang tengah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai desainer membuat Jean sangat leluasa dalam berdansa dengan Kala.

Namun, tak menepis Bunga seringkali jadi penyebab Kala dan Jean bertengkar. Kala kerap cemburu jika Jean lebih memilih menghabiskan waktunya dengan Bunga.

Kala sedang merapikan baju mereka yang berserakan di ruang tengah bekas pergulatan mereka malam tadi. Tepat saat ia memungut ponsel Jean, terdpaat sebuah panggilan dengan nama "Istri" muncul di layarnya. Kala berdecih kesal, lalu ia memutuskan untuk membangunkan Jean.

Kala mencium kening Jean dan menyapanya dengan lembut. "Bangun sayang."

Jean membuka matanya perlahan, tersenyum melihat Kala yang penuh kasih. "Pagi, cantik. Ada apa? Aku masih ngantuk banget." tanyanya sambil menggosok-gosok mata.

"Tuh istri kamu nelpon." Kala melemparkan ponsel Jean lalu pergi.

Jean segera duduk tegak begitu mendengar bahwa istrinya menelepon. Ia mengambil ponsel dan menjawab panggilan dengan hati-hati.

"Halo, sayang. Ada apa?" suara Jean terdengar tenang, mencoba menyembunyikan kantuknya.

"Pah, Mamah masuk RS." Suara Sean diseberang sana terdengar.

Ia menatap Kala dengan tatapan khawatir dan cemas. "Apa? Ada apa dengan Mamah?"

Sean menjelaskan dengan suara gemetar, "Mamah tadi tiba-tiba pusing, dan kita langsung bawa ke RS. Dokter bilang mungkin ini efek dari kecapean belakangan ini."

Jean, tanpa berkata apa-apa, segera berlari menuju kamar mandi untuk bersiap.

"Kemana?" tanya Kala, ia jadi kesal melihat Jean yang pergi begitu saja tanpa memberikan penjelasan.

Kala semakin kesal, ia hanya diam ketika Jean mencium dirinya lalu berpamitan pergi dengannya.

â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡

â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡â–¡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Dancing Shadows of Secret Liaisons | 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang