3

15 4 0
                                    

Happy Reading📖💚
.
.
.

Setelah kejadian pertemuannya dengan geng Vandersos, Velia dkk pergi ke area Cafeteria mini untuk sekedar berbincang. Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seorang gadis yang memandang benci ke arah Velia dari kejauhan.

"awas aja lo, dasar jalang kurang ajar!" umpat gadis itu dalam hati sambil memandang benci ke arah Velia yang tengah asik bercanda gurau dengan teman-temannya.

"gue pastiin lo bakalan mati ditangan gue, Rangga gak boleh sampe jadi milik lo!" sambungnya sambil menampilkan smirk di bibirnya. Gadis itu melenggang pergi sambil membawa suatu cairan di dalam sebuah botol? cairan apa itu...

Balapan akan dimulai 5 menit lagi, semua peserta yang mengikuti sudah bersiap-siap di garis start. Satu persatu motor mengeluarkan suara mesin yang saling bersahutan.

Seorang gadis cantik dengan langkah gemulainya mulai berjalan ke tengah jalan dan mengangkat papan yang ia bawa tinggi tinggi.

3.... 2.... 1....
Dorrr!

Suara tembakan terdengar, menandakan balapan sudah dimulai. Satu persatu peserta sudah mendahului melajukan motornya dengan kecelatan tinggi.

Tak mau kalah, Velia menyalip beberapa orang didepannya hingga dia berada di paling depan beriringan dengan motor milik Rangga.

Mereka berdua sama sama saling menyalip. Hingga di belokan terakhir dekat garis finish..

Brakk...

Motor yang dikendarai Velia tergelincir sesuatu dan terjadilah kecelakaan. Kejadian yang sangat mendadak itu membuat Velia kehilangan keseimbangan dan tak sengaja melepas pegangannya dari setir motornya.

Velia terpental beberapa meter ke depan, sedikit jauh dari motornya karna rem mendadak yang dilakukan dari kecepatan yang tinggi.

Pandangan Velia mulai gelap, sayup-sayup ia mendengar banyak sekali langkah kaki dan motor yang berhenti untuk menghampirinya.

"Vel, jangan tinggalin kita Vel!!"

"Jangan tutup mata lo Vel, gue mohon.. hiks"

Kini Velia tengah berada di pangkuan sahabat tersayangnya, Malio. Ya.. Malio, sahabat yang paling Velia sayang diantara semuanya.

"Vel, ayo bertahan ya Vel? Lo gak mau bikin kita sedih kan?" penuturan dari Malio terdengar dengan suara paraunya menahan tangisan.
Mereka yang melihat kejadian itu hanya bisa diam sambil menangis, begitu menyedihkannya sepasang sahabat ini.

Semua orang atau lebih tepatnya sahabat Velia sudah mengetahui jika Malio memiliki perasaan lebih kepada Velia, antara Velia yang tidak peka atau bagaimana kita tidak tahu.

"Vel, ayo vell.. lo pasti bisa vel, jangan tutup mata lo ya?" ucap Malio lagi dengan menangis tersedu-sedu, ini adalah ke dua kalinya mereka melihat dia menangis.

pertama kali Malio menangis itu saat ibu nya meninggal, dan kini kedua kalinya dia menangis karena akan kehilangan sosok gadis yang dicintainya dari lama.

"uhukk, so-sorry ya Io. In-ini sakit banget.. gw g-ak bisa bertahan." jawab Velia suah payah, Io? itu panggilan kesayangan dari Velia untuk Malio.

"Gak! lo gak boleh nyerah Vel, lo harus bertahan sedikit lagi, ok?" Ucap Malio sembari terus memeluk tangan velia yang sedang ia pangku itu sambil menangis.

Velia tersenyum "Gapapa Io, Velia udah capek. Io, V-velia sayang sa-sama Io. Io j-jangan sampe kecapean ya? j-jaga k-kesehatan Io, jangan sampai sakit ok?" ucap Velia sambil menuntun tangannya agar bisa mengelus wajah Malio.

"Vel-velia ngantuk, Velia tidur dulu ya? Velia sayang sama kalian semua, j-jangan terlalu larut dengan kesedihan ya? V-velia titip salam sayang buat Kak Garen, Kak Tio sama Bang Cio ya.. uhukk.. Io, Velia pergi dulu ya? Mari bertemu di kehidupan selanjutnya jika T-Tuhan berkehendak" jelas Velia susah payah sambil tersenyum manis ke arah teman-temannya.

Malio hanya bisa menangis dan menangis. Bagaikan belati yang berjatuhan ke arah hatinya, sesak dan sakit rasany dada seorang Malio.

Beberapa dari mereka mulai mendekat dan berusaha menenangkan Malio. Tetapi semakin ditenangkan, Malio semakin menangis kencang.

Tak lama kemudian Velia mulai menutup matanya hingga kegelapan merenggut sepenuhnya dari kesadaran Velia.

Hati mana yang tak sakit karna ditinggalkan oleh wanita yang ia sayang sebanyak dua kali? Sakit sekali yang Malio rasakan, sesak didadanya tidak bisa berhenti menyiksanya.

Hati Malio terasa di koyakkan, di hancurkan hingga hancur berkeping-keping. Sesakit itu.. Ia telah kehilangan dua wanita yang ia sayang, yang ia anggap sebagai Malaikat utusan Tuhan yang hadir dihidupnya.

"Nyaman banget ya Vel tidurnya? Bahagia di atas sana ya, titip salam kalau ketemu sama Bunda. Bilang ke Bunda kalau anaknya baik-baik aja disini, mungkin." ucap Malio dalam hati sambil memandang wajah tenang sahabat tersayangnya yang sudah pergi meninggalkannya itu.

Mau tak mau, Malio melepaskan tubuh Velia yang sudah tak bernyawa itu agar bisa di bawa masuk ke dalam Ambulance yang baru saja tiba.

♡♡♡♡

Di tempat pemakaman
10.20 WIB..

Terlihat keluarga Velia beserta teman-temannya berada di rumah baru milik Velia yang penuh dengan karangan bunga dari para pengunjung. Tamu yang lain sudah pergi sedari tadi karena hari semakin siang.

Mama dari Velia melihat kasihan kepada Malio, sahabat anaknya itu. Ia berjalan mendekat ke arah Malio dan mengelus punggung pemuda itu lembut.

"Io, pulang yah? dari semalem kamu bekum pulang loh, kamu juga belum tidur. Lihat itu mata kamu, udah sembab banget loh. Io mau pulang yah?" ucap lembut dari wanita paruh baya itu kepada Malio.

Malio hanya diam menatap sendu ke arah nisan yang bertulisnya nama sahabat yang dicintainya. "Nanti Mami anter kerumah ya? Papa kamu pasti khawatir.." sambungnya yang hanya ditanggapi dengan keterdiaman Malio.

"Malio, lo pulang dulu. Benahin diri lo, jangan terus-terusan kaya gini. Velia pasti gasuka kalo liat keadaan lo berantakan kaya gini" pada akhirnya Hazka maju untuk menenangkan Malio.

"Gimana gue bisa pulang dengan tenang kalau Velia ninggalin gue secepet ini Haz?" Malio akhirnya bersuara sambil terus memandang ke arah nisan Velia.

Dia mengelus nisan itu sayang, "Velianya Io, Io pulang dulu yah? jangan nakal di sana.." isakan mulai terdengar dari bibir Malio..

Hazka mengelus pundak sahabatnya ini untuk memberi sedikit energi positif darinya.

"Io pulang dulu ya.. cantiknya Io harus bahagia disana.. " lanjutnya dengan kembali menumpahkan air matanya kembali.

Orang-orang yang ada di sana mulai meneteskan air matanya juga melihat betapa rapuhnya Malio. Dibalik sifat Malio yang cuek dan nakal, ada jiwa yang rapuh dan berusaha untuk menjadi jiwa yang kuat.
.
.
.
.
.
.
HAII GAISS HWEHEHEHE. feel nya dapet ga yahh??

Typo bertebarannn, tandainn heheee..

Pesan pesan buat babang Malio nihh, disinii yaww...

Sampe ketemu di next part, hwehee. PAPAIII
HAPPY KWIYOWO ♡♡

Ditulis/dibuat : 11 Januari 2024
Dipublish : 11 Januari 2024

Sera TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang