10

4 1 0
                                    

HAPPY READING📖 💚
.
.
.
.
.
.

Note: panggilan untuk angga akan diubah menjadi 'mas'
.
.
.

Sampailah kini di jam pulang, para murid berbondong-bondong meninggalkan area sekolah. Tapi tidak dengan tiga pemuda laki-laki yang memilih untuk pergi ke belakang sekolah untuk sekedar menghisap benda nikotin. Sudah bisa ditebak jika mereka adalah Jayden dkk.

Mari kita kesampingkan Jayden dan kawan-kawannya dan beralih ke ruang osis, disana terdapat Sera dan Arin yang sepertinya sedang di interogasi oleh beberapa anggota osis.

"Jadi, apakah kalian mau menjelaskan secara rinci apa yang terjadi tadi saat jam istirahat di kantin?" tanya salah satu anggota osis yang ber nametag Claire.

“Loh? Bukannya tadi kejaiannya udah jelas ya?” tanya sera santai

“Tinggal jawab aja susah amat sih lo” sarkas salah satu osis perempuan yang bername tag Vallen.

Sera yang tak suka dengan perlakuan itupun seketika menatap vallen dari ujung kepala ke ujung kaki dan menghentikan arah pandangnya ke name tag “Vallen Rofergo..” baca sera menyelidik

“Vallen Rofergo, anak dari pengusaha kain yaitu Adam Rofergo? Yang sekarang usahanya tengah berada di konisi kritis bahkan terancam akan jatuh ke dalam kemiskinan, bukan begitu.. Vallen?” jelas sera dengan smirk khasnya tak lupa dengan ekspresi manipulatifnya.

“K-kok lo?” ucap vallen terbata-bata tak pecaya

“Kenapa? Kok kaya shock gitu….Apasih yang gua gak tau, bahkan semua orang yang ada di sini pun gua tau identitas lengkapnya. Apa mau gua bongkar satu persatu?”

Mereka semua terdiam mendengarnya, melihat keterdiaman semua anggota osis yang ada di sana pun membuat sera tersenyum senang. Tak lama dari itu sera akhirnya angkat bicara lagi.

“Kok pada diem sih? Kenapa? Takut rahasianya kebongkar ya?” ucapnya dengan tertawa remeh.

Helahan nafas terdengar dari mulut sera “Claire Bramasta, tampangnya polos dan baik hati padahal isinya mah rusak. Pernah tidur sama om om dan sampe sekarang masih jadi simpenan suami orang, dan..suami orang itu adalah om nya sendiri.”

Terkejut, hanya ada ekspresi terkejut di wajah mereka semua. “Mau dilanjut? Varel Bramasta. Kakak dari Claire, I know what your problem is bro. Singkat aja, lo pernah ngehamilin anak orang Cuma karna menuhin nafsu lo doang.”

“Duh kayanya jangan gua spill semua deh, kasian nanti pada malu sendiri. Gua mau ngasi peringatan aja sih ke kalian, buat jangan macem macem ke gua. Lo maju selangkah, gua maju sepuluh langkah di depan lo lo pada.”

Setelah mengatakan itu, sera mengajak arin untuk pergi dari ruangan osis tersebut. Namun saat sampai di pintu, sera kembali berbicara “Oh ya, gua minta.. Kalian harus keep masalah ini dan untuk kedepannya, kalian harus berlagak tutup mata. Kalau sampai ada yang bocor, siap siap aja semua rahasia kalian kebongkar.”

“Bye~~” Ucapnya sambil melenggang pergi.

Aonggota osis yang ada di sana hanya bisa menatap punggung sera dan arin yang kian menjauh.

“Besok, kita kumpul disini setelah bell pulang. Kita rapat, ini enaknya kaya gimana. Gak mungkin kita diem aja kalo rahasia kita kesebar” salah satu osis angkat bicara.

Smua anggota osis disana mengangguk setuju.

♡♡♡♡

Kini sera dan arin beada di dalam mobil sport milik sera, keterdiaman terjadi di antara mereka berdua. Hingga arin memulai percakapan.

“Ser, gue suka abang lo”

“Iya tau, lo suka sama bang vando kan”

“Eh, kok lo tau sih anjir?”

“Udah keliatan dari perlakuan lo ke dia beda sama ke mas angga.”

“Hehe, keliatan banget ya ternyata” ucap arin sambil cengengesan.

"Lo tau gak rin? abang suka sama lo"

"H-hah? gak mungkin lah anjir" ucap arin terbata bata sambil sedikit salah tingkah

Semburat merah muncul di kedua pipinya hingga telinga, arin memegang pipinya yang terasa memanas.

"Iya, abang suka lo balik. Cie salting ya? sampe merah gitu mukanya, kaya udang rebus" ejek sera.

" Ah udah napa ser, malu gua" ucap arin salah tingkah

"Malu apa salting??" godanya kembali

"Ck, iya iyaa" ucapnya setelah itu ia senyum senyum sendiri

Sera hanya menatapnya dengan senyum dan sedikit tertawa melihat kelakuan sahabatnya ini.

cittt

Tiba-tiba saja mobil sera berhenti mendadak yang menimbulkan suara decitan antara ban mobil dengan aspal jalanan.

Mobil sera diberhentikan oleh beberapa orang lelaki yang memakai motor sport, jumlahnya sekitar 5 orang.

"Aduh" arin sedikit mengaduh

'ck, apalagi sih ini?' batin sera

"woi keluar lo!" teriak orang yang memberhentikan mobil sera

Sera keluar dari mobil dengan pede dan memasang wajah tak peduli. "Lo disini aja rin, biar gua yang selesaiin" ucapnya pada arin.

"hm? ngapain lo berhentiin mobil gua?" tanya sera

"Gua punya urusan sama lo, lo yang namanya sera kan?!" bentak salah satu lelaki, sepertinya dia ketua disini.

"ck, urusan apa sih? buang buang waktu gua tau gak!" ucap sera setelah itu kembali ke mobil

Sera yang hendak mendekati mobil tiba-tiba saja dihentikan oleh ucapan lelaki itu.

"Apa yang lo perbuat ke adik gua sampe jari tangannya patah?"

Sera berbalik badan dan berjalan mendekati lelaki itu, ia berjalan santai " Lo mau tau apa yang gua perbuat ke adik lo?"

Sera terkekeh kecil, ia mendekatkan bibirnya ke telinga lelaki itu dan membisikkan sesuatu "Bilang ke adik tersayang lo itu buat jangan ganggu hidup gua lagi. Atau... dia bakal tau akibatnya"

"Gua bisa lakuin hal yang lebih dari ini" bisiknya kemudian menepuk pundak lelaki itu.

"Hati-hati aja deh, Vernan. Di kamus gua gak ada yang namanya mengasihi orang yang udah ngusik kehidupan gua." ucapnya kembali dengan seringai khasnya, lalu ia melenggang pergi menuju mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.

hai gess, ahayy balik lagi nihh akhirnya...
akhirnya bisa up lagiii^^

tandai typo!

ditulis/dibuat: 5-7 Juni 2024
dipublish: 7 Juni 2024

Sera TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang