Happy Reading📖💚
.
.
.
.
.
.Setelah Sera bangun dari komanya (sekarang kita panggil Velia dengan sebutan Sera) keluarganya mulai merapihkan barang-barang Sera yang akan pulang hari ini.
Sera sudah diperbolehkan pulang setelah dokter memeriksa kondisinya, sekarang ia sedang di temani oleh Vando ke ruangan dokter untuk memeriksa kondisi Sera. Sedangkan yang lain sudah menunggu di parkiran.
"Jadi bagaimana kondisi adik saya dok?" tanya Vando setelah dokter memeriksa Sera.
"Adikmu sekarang sudah baik-baik saja, hanya perlu meminun vitamin secara rutin akan mengembalikan stamina yang terkuras karena koma." jelas dokter yang bernametag 'Dokter Andy'.
"Ohh, baik dok. terimakasih, kalau begitu kami permisi dulu" ucap Vando sambil menunduk sopan menandakan dia akan meninggalkan ruangan bersama Sera.
Vando dan Sera pun keluar dari dokter Andy dan berjalan menuju arah parkiran mobil dengan membawa kantung keresek yang berisi vitamin milik Sera.
Sedampainya diparkiran.. Sera dan Vando sudah berkumpul dengan keluarganya lagi dan mulai memasuki mobil untuk memulai perjalanan kembali ke rumah.
Selama di perjalanan pulang, tidak ada yang membuka suara untuk memulai pembicaraan hingga tiba-tiba Vando membuka suara.
"Ra, sebenernya siapa yang bikin kamu kaya gini?" tanya Vando to the point.
Yang ditanya hanya bisa diam karna tak ingin membahasnya saat ini. Sera hanya tak mau tersulut emosi karena membicarakan hal itu. Lebih tepatnya, Velia yang menempati tubuh Sera itu tidak terima jika sang pemilik tubuh di perlakukan seperti itu.
"Ra, kamu gak mau cerita ke kita ha?" timpal Angga yang mendapat anggukan dari Vando.
"Em, nanti aja dirumah kak. Nanti aku ceritain" final Sera.
Lama diperjalanan membuat mata Sera semakin semangat untuk tertidur, Pada akhirnya Sera menutup matanya.
♡♡♡♡
Sesampainya mereka di mansion keluarga Nirmana, Vando membangunkan Sera agar ia bangun dari tidurnya. Setelah Sera bangun, ia dibantu kedua kakaknya untuk membawa barang-barang Sera yang ada di bagasi mobil.
Setelah membereskan barang-barang miliknya di kamar, Sera ikut berkumpul dengan keluarganya di ruang keluarga. Dia duduk di samping kakaknya, Angga.
"Jadi gimana dek? mau yah cerita?" tanya Dipta sebagai pemecah keheningan.
"Emm, bisa pa" jawab Sera.
"Jadi.. ceritanya gini pah...."
(CIEE PENASARAN YAAA 🤭 )
Selesai menceritakan semua yang terjadi padanya, raut wajah keluarganya berubah marah dan kecewa yang bercampur sedih.
'gw janji, gw bakal balasin dendam lo dek..' monolog Angga sambil meremas tangannya kuat.
'gw gak akan biarin orang yang udah sakitin lo hidup dengan tenang' monolog Vando sambil menundukkan kepalanya menahan amarah yang sudah meluap-luap.
"Kalian jangan apa apakan mereka ya? Sera mohon, mereka pasti punya alasan kenapa bully Sera." tutur Sera kepada keluarganya.
"Gak bisa gitu dong sayang. Gimanapun alasannya, mereka harus tetap dikenakan hukuman." Tolak sang Papa.
"Udah pa, gapapa kok. Lagipula Sera juga sudah sehat kan? Sera bisa kok tanganin mereka sendiri, apa lagi ada Kak Angga sama Abang Vando." Jawab Sera penuh keyakinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sera Transmigration
Teen Fiction!! ATTENTION PLEASE!! • Bahasa baku dan tidak baku • masih pemula jadi tolong bimbingannya agar saya bisa belajar lebih lanjut • maaf jika alurnya kurang memuaskan 『••✎••』 -- Prilly Lavelia Garinsha, kerap dipanggil dengan sebutan Velia. Seorang g...