prolog

977 67 9
                                    


⚠️⚠️ WARNING ⚠️⚠️

- JANGAN PLAGIAT
- ALUR MURNI PEMIKIRAN SENDIRI
- KARAKTER MILIK MONSTAR
- KALAU BACA JANGAN PAKAI PERASAAN

_

_

Bumi selalu berputar tanpa ada rasa lelah
Dan waktu terus berjalan sampai akhirnya dunia sendiri yang menghentikannya

_

_

_

Sore menjelang malam yang begitu indah, seperti terlukis di atas kanvas. Warna oranye kemerahan yang sangat menawan yang mampu memikat malam. Hari ini kondisi langit sangat bagus, hanya ada beberapa awan yang tersiram cat oranye kemerahan itu. Dengan keindahan yang seperti itu mampu membuat siapapun yang melihatnya kagum dan bersyukur.

Namun, itu sangat berbeda dari deskripsi seorang remaja dengan rambut coklat dan beberapa helai warna putih yang menjadi ciri khas nya dengan tubuh terbalut kemeja warna biru pastel dan celana putih. Menawan, itu yang orang lain lihat dari sang sosok pemuda.

Boboiboy Taufan namanya, ia adalah anak ke 2 dari 3 kembaran dan 7 dari saudara nya. Di atas gedung ini, ia sedang menatap sendu langit yang sedang menyemangatinya dengan keindahan nya. Namun, itu semua sia-sia, kini ia kembali menitihkan air mata, mencoba memberontak atas otak yang negatif menjadi positif. Persetan dengan itu semua, dia hanya ingin takdir sesekali memihak dirinya.

" Siapa pun tolong aku... " Dengan nada yang bergetar karena tangisan yang berusaha ia hentikan paksa, namun tak bisa. " Tolong.. selamatkan aku.." lagi dan lagi suara yang begitu pedih yang membuat siapa saja akan mengasihani dirinya.Namun, sayang tak ada yang mendengar itu semua, kata-kata yang ia ucapkan harus ia telan sendiri.

Tak berapa lama, ia menampar wajahnya, setelah itu mengusap nya dengan kasar. Lalu ia berdiri berjalan meninggalkan sang langit diatas gedung  dengan mata yang kosong tanpa ada cahaya.

Sepenjang kaki melangkah semuanya berjalan normal tak ada hal buruk maupun baik. Taufan terus melangkah kan kaki sembari bersenandung sedikit irama musik. Lagu yang sangat dia suka dari salah satu grup idol ( lagu yang diatas ), membuat suasana hatinya sedikit terobati.

" Ya.. begitu lah hidup" gumamnya di tengah kakinya yang sedang melangkah.

Kini ia sampai di tempat bahagia nya, tempat penghilang rasa sakit yang begitu ampuh. Tempat yang selalu ia syukuri, dimana kejamnya dunia tidak bisa menyentuhnya.

" Aku pulang.. " kata ajaib yang ampuh menghilangkan rasa sakit serta lelah nya, dengan dekapan dan pelukan yang menghantam tubuh rapuh ini.

" Kak upan selamat datang.. " Thorn adik kesayangannya yang selalu menyambut nya jika ia pulang terlambat. " Kak.. tadi kak Hali beliin aku video game, ayo kita main " dekapan tangan blaze yang amat antusias. " Selamat datang kak.. kakak kayak nya lelah.. lebih baik kakak mandi setelah itu kita makan malam bersama" sambutan hangat yang di ucapkan dengan lembut oleh adik kembar nya, Gempa.

Di sofa ada kakak sulungnya yang sedang membaca buku, adik bungsu yang sedang sibuk dengan handphone nya dan adik pola bear nya yang sedang tidur di paha kakak sulungnya.

Taufan tersenyum lebar dan mengangguk, setelah itu pergi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa lama kemudian ia pun turun dan bergabung dengan saudara-saudaranya untuk makan malam.

Suasana hangat dengan kejahilan TTM, Hali yang menjadi korban bersama ice dan solar, dan Gempa yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku saudaranya yang tidak punya akhlak.

' hangat aku ingin lebih lama.. '

Tiba-tiba serasa di hantam beribu-ribu duri yang menancap di perut bagian kanan atas Taufan, membuat nya harus menjadi aktor profesional.

" Aduhh... " Atensi semua mata mengarah kepada asal suara. " Kenapa kak upan.. " tanya Thorn dengan panik. " Kak.. kenapa?" Lagi pertanyaan yang sama keluar dari mulut Gempa.

" Aduhh.. Aku Mo Berak  " dengan berlari menuju kamar mandi Taufan melanjutkan ucapannya, dan yang lain hanya menatapnya dengan datar.

Di kamar mandi, Taufan menahan rasa sakit di bagian kanan atas perut nya, sesekali ia memuntahkan semua isi perutnya.
" Lagi-lagi muntah.. seperti nya aku memang dilarang untuk makan deh hehehe" senyuman kentir yang terlukis di wajahnya yang kini pucat.
Setelah mendingan Taufan mengoleskan sedikit pelembab bibir agar tidak terlalu pucat bibirnya, setelahnya ia beranjak seperti rasa sakit itu tidak pernah ada.

_______________________________________

Terimakasih atas kunjungannya untuk para pembaca...

Sebenarnya aku ingin membuat cerita ini one shot tapi.. imajinasi ku terlalu jauh, jadi sekalian..

Sampai jumpa lagi bye bye

Temporary ( Taufan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang