akhir (epilog)

676 43 22
                                    

Kini sudah seminggu lamanya— Taufan dirawat di rumah sakit. Namun, bukannya membaik, kondisi Taufan semakin hari semakin memburuk. Bahkan saat ini dia sudah tak mampu untuk keluar kamar untuk sekedar mencari angin.

Rambutnya sudah tak ada— Taufan memotong nya, karna setiap waktu rambutnya selalu rontok— efek kemoterapi yang ia jalani.

" Mau apa lagi anda datang kesini "

" Hali ayah akan menjelaskan semua kebenaran nya, jadi— tolong biarkan ayah masuk"

Taufan yang tadinya melamun kini mengalihkan pandangannya saat mendengar keributan di luar kamarnya. Dan beberapa detik  kemudian ada seseorang yang  sangat ia kenal, ayahnya.

" Fan, kita berhasil fan "dengan sangat semangat Amato tersenyum ke arah Taufan. Taufan yang mendengarnya pun tak kalah senang— sangking senang nya, rasa sakit yang tadi ia rasakan seakan menghilang.

" Beneran" Amato pun mengangguk dengan pasti. Sedangkan Halilintar bingung dengan apa yang terjadi. " Fan sebentar nya apa yang terjadi? " Tanya Halilintar. " Ceritanya panjang dan rumit, karena saya seorang pasien yang butuh istirahat, ayah yang akan menceritakan " celoteh Taufan sembari kembali tidur. Sedangkan Amato hanya terkekeh.

" Sebenarnya... "

Flashback

6 tahun lalu

" Zelda, apa yang kau maksud? "  Tanya Amato kepada wanita di hadapannya. " Ya, kau tak salah dengar, aku yang membuat istri mu mati " sungguh tak Amato sangka— ternyata, sahabat istrinya sendiri yang mengambil nyawa istri nya.

" Aku yang menyuap dokter rumah sakit untuk membunuhnya"  ucap Zelda tanpa rasa bersalah.
" Kenapa? Apa alasannya" Amato masih tak percaya dengan apa yang ia dengar. Yang Amato tahu istrinya dan Zelda itu sahabat sedari kecil.

" Aku iri melihat kalian hidup bahagia, sedangkan aku harus banting tulang untuk menghidupi anakku seorang diri sejak kematian mas David, apakah kalian menoleh ke arah ku saat itu? " Amato diam mengingat-ingat kejadian di masa lalu.

" Enggak kan, apalagi aku jatuh cinta kepadamu Amato sejak sahabat ku mengenalkan mu kepada ku " mata Amato membulat sempurna, plot twist apalagi yang ada di dunia ini untuk dirinya.

" Jadi, amato— menikahlah denganku dan jadilah ayah yang baik untuk anakku. Dengan begitu aku tak akan menyiksa anak-anak mu " dengan senyuman yang mengerikan, Zelda mengatakan itu dengan sangat enteng.

" Kau bercanda, tentu saja aku tak mau. Aku hanya menikah sekali dan itu dengan pujaan hatiku, bukan iblis tak tahu malu seperti mu "  dengan nada yang meremehkan— Amato menolak dengan mentah-mentah.

" Ouh.. sayang kau tak punya pilihan " setelah Zelda berkata demikian, Amato diseret oleh dua orang bertubuh kekar

Beberapa jam kemudian

" Amato, cepat kau ijab kabul— atau anak mu akan ku tembak" terlihat di video ada anak-anak yang sedang bermain dihalaman, sedangkan yang merekam itu membawa pistol.

Amato tak punya pilihan lain selain menikah wanita penghianat yang membunuh istrinya.

Flashback end

Halilintar terdiam mendengar penjelasan dari ayahnya. " Setelah itu..., selama 6 tahun terakhir— ayah menjadi boneka. Karena alasan Taufan, ayah kembali dan bebas dari jangkauan nya meskipun masih ada yang mengikuti ayah " tutur Amato sembari terus tersenyum lebar.

" Terus..., kenapa ayah disini sekarang?, kata ayah ada yang mengikuti ayah? " Tanya Halilintar bingung. " Ouh..., itu karena semuanya sudah berakhir— berkat Taufan " jelas Amato dengan tatapan sendu menatap Taufan yang terbaring.

Temporary ( Taufan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang